Bisnis Investasi Yusuf Mansur Dinilai Ilegal  

Reporter

Rabu, 17 Juli 2013 17:42 WIB

Ustad Yusuf Mansyur. Tempo/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat pasar modal, Yanuar Rizki, menyatakan bisnis investasi yang dilakukan oleh Ustad Yusuf Mansur ilegal. Sebab, setiap usaha yang melakukan penghimpunan dana masyarakat seharusnya hanya bisa dilakukan oleh lembaga berizin.

"Cita-cita dia menjalankan itu enggak ada yang salah, tapi dalam pasar keuangan negara mana pun, kalau sudah melakukan penarikan dana masyarakat hanya bisa dilakukan lembaga berizin," ujarnya saat dihubungi, Rabu, 17 Juli 2013.

Menurut Yanuar, otoritas terkait seperti Otoritas Jasa Keuangan harus segera menutup bisnis investasi tersebut. Soalnya, apabila terjadi permasalahan dalam investasi, maka dana nasabah tidak dijamin oleh siapa pun."Tidak boleh dibiarkan karena berbahaya, harus segera ditutup," katanya.

Menurut Yanuar, upaya pencegahan yang dapat dilakukan oleh otoritas terkait agar masyarakat tidak tertipu adalah dengan bertindak proaktif untuk mencari tahu perusahaan investasi atau pun produk investasi yang sudah mendapatkan izin. OJK dan Bapepti juga semestinya memberitahukan kepada masyarakat luas perusahaan investasi yang sudah memiliki ijin atau belum. "Penegakan hukum harus diterapkan, kalau tidak punya ijin dari OJK dan Bapepti ini harus dikatakan ke masyarakat itu bodong," kata Yanuar.

Ustad kondang, Yusuf Mansur, kini sedang ramai dibicarakan terkait usaha investasinya yang ditutup. Penutupan ini dia lakukan atas saran Menteri BUMN Dahlan Iskan seraya menunggu rampungnya proses legalisasi usahanya di instansi pemerintah terkait.

Saat didatangi, kantor yang seluruh jendelanya dipasangi teralis besi itu sepi. Hanya ada dua orang pegawai yang terlihat beraktivitas.

Patungan Usaha dan Patungan Aset merupakan gagasan Yusuf untuk menghimpun dana dari masyarakat. Dana tersebut digunakan sang ustad untuk membangun hotel apartemen Haji dan Umroh di Mekah, Arab Saudi. Selain itu, dana para investor juga digunakan untuk membeli sejumlah aset seperti tanah dan bangunan. Salah satu aset yang diklaim didapatkan dari dana para investor yaitu sebuah hotel di dekat Bandara Soekarno-Hatta.

RIRIN AGUSTIA


Berita Terpopuler:

Disebut `Sukowi`, Jokowi Mesem

Lagi, Jokowi Kalahkan Megawati di Survei

SBY: Saya Terima SMS, Harus Begini Harus Begitu

Skuad Liverpool Datang dengan Pesawat Garuda

200 Keris Djoko Susilo Dicuci Menjelang 1 Suro

Berita terkait

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

6 jam lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

12 jam lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

1 hari lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

1 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

2 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

2 hari lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

2 hari lalu

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

Rencana investasi Microsoft itu diumumkan melalui agenda Microsoft Build: AI Day yang digelar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

2 hari lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

3 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya