90 Persen Badan Usaha Tak Patuh Pajak

Reporter

Editor

Abdul Malik

Selasa, 16 Juli 2013 19:05 WIB

Pasar pusat grosir Tanabang Blok A, Jakarta. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan menyatakan tingkat kepatuhan wajib pajak hingga saat ini masih rendah. Berdasarkan catatan, baru 25 juta orang yang membayar pajak dari total 60 juta wajib pajak pribadi yang seharusnya membayar. "Sedangkan untuk wajib pajak badan, kami mencatat baru sekitar 520 Wajib Pajak yang membayar pajak dari sekitar 5 juta badan usaha yang memiliki laba," kata Kepala Seksi Hubungan Eksternal Direktorat Jenderal Pajak, Chandra Budi, Selasa, 16 Juli 2013.

Menurut Chandra, kondisi itu berbanding terbalik dengan tingginya target penerimaan pajak pada tahun ini yang disepakati dalam APBN Perubahan 2013 sebesar Rp 995,2 triliun. "Dibandingkan dengan realisasi penerimaan pajak tahun lalu, target pada 2013 tumbuh sebesar 19,1%. Untuk mencapai target tersebut, sangat dibutuhkan peran aktif seluruh masyarakat dan wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya," katanya.

Chandra memberi contoh dari hasil penelitian Ditjen Pajak terhadap kepatuhan pedagang di kawasan Tanah Abang. Dari hasil penelitian tersebut, dari 8 ribu kios hasil sensus pajak nasional di Blok A Pasar Tanah Abang, baru 3 ribu pemilik kios yang terdaftar sebagai wajib pajak. "Dari 3 ribu pemilik yang telah terdaftar sebagai wajib pajak, baru sekitar 200-an lebih yang telah membayar pajak," katanya.

Sedangkan rata-rata pembayaran pajaknya per bulan setiap wajib pajak (per kios yang sudah terdaftar) hanya Rp 500 ribu saja.

Demikian juga kondisi di Blok B Pasar Tanah Abang. Dari sekitar 3.821 kios yang ada (hasil sensus pajak nasional), baru sekitar 151 pemilik kios yang sudah terdaftar menjadi wajib pajak. Jumlah yang membayar pajak hanya sekitar 62 wajib pajak. Dari 62 wajib pajak tersebut, rata-rata pembayaran pajaknya hanya Rp 400 ribu per bulan dari setiap wajib pajak.

"Kondisi ini sangat berbeda dengan kenyataan aktifitas ekonomi di pasar Tanah Abang seperti diberitakan media massa. Rata-rata omzet pedagang sekitar Rp 10 juta per kios setiap hari," katanya.

Dalam kondisi saat ini, omzetnya, kata Chandra, bisa mencapai Rp 25 juta per kios setiap harinya. "Dengan hitungan sederhana dan tarif paling rendah sekalipun, seharusnya pajak yang dibayarkan oleh pedagang Tanah Abang lebih besar dari sekarang."

Untuk itu, wajib pajak mudah melaksanakan kewajiban perpajakannya, maka diberikan penyederhanaan aturan perpajakan dalam bentuk pengenaan pajak penghasilan (PPh) dari usaha dengan peredaran bruto (Omzet) tertentu sebagaimana diatur dalam PP 46 Tahun 2013. "Dengan PP 46 Tahun 2013 ini, selain diberikan kemudahan dan kesederhanaan, diharapkan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang perpajakan sehingga kepatuhan sukarela akan muncul," kata Chandra.


ANGGA SUKMA WIJAYA

Topik Terhangat:
Hambalang Jilid 2
| Rusuh Nabire | Pemasok Narkoba | Eksekutor Cebongan

Baca juga

Hadapi Liverpool, Jacksen Bangun Mental Pemain

Apple Usut Tewasnya Pramugari Pemilik iPhone

Bawa AK 47, Anggota Kopassus Tak Berniat Membunuh

Gembong Narkoba Tersadis Meksiko Ditangkap




Berita terkait

Razia 62 Mobil Mewah di Mal, Potensi Pajak Rp 275,38 Juta

22 Desember 2019

Razia 62 Mobil Mewah di Mal, Potensi Pajak Rp 275,38 Juta

Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) DKI Jakarta menemukan 62 kendaraan yang mayoritas mobil mewah penunggak pajak dalam razia di mal, hari ini.

Baca Selengkapnya

Razia Mobil Mewah di Pacific Place, BMW X6 Tunggak Pajak Rp 34,4 Juta

22 Desember 2019

Razia Mobil Mewah di Pacific Place, BMW X6 Tunggak Pajak Rp 34,4 Juta

Badan pajak DKI menemukan empat mobil mewah penunggak pajak terparkir di basement mal Pacific Place Jakarta, hari ini.

Baca Selengkapnya

DKI Kejar Rp 6 Triliun Tunggakan Pajak Hingga Akhir Tahun

17 Desember 2019

DKI Kejar Rp 6 Triliun Tunggakan Pajak Hingga Akhir Tahun

Kepala BPRD DKI Jakarta Faisal Syafruddin mengatakan masih mengejar Rp 6 triliun potensi pajak tahun ini.

Baca Selengkapnya

5,1 Juta Kendaraan di Jakarta Belum Bayar Pajak

11 Desember 2019

5,1 Juta Kendaraan di Jakarta Belum Bayar Pajak

Menjelang akhir tahun, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memang tengah gencar menggenjot pemasukan dari sektor pajak.

Baca Selengkapnya

Takut Terpublikasi, Pemilik Mobil Mewah di Jakpus Bayar Tunggakan

9 Desember 2019

Takut Terpublikasi, Pemilik Mobil Mewah di Jakpus Bayar Tunggakan

Razia mobil mewah door to door Badan Pajak DKI dan KPK diklaim efektif untuk meningkatkan pembayaran pajak hingga Rp 10 miliar setiap hari.

Baca Selengkapnya

Stiker Tunggakan Pajak, Baywalk Mall Pluit: Sekarang Sudah Lunas

7 Desember 2019

Stiker Tunggakan Pajak, Baywalk Mall Pluit: Sekarang Sudah Lunas

Baywalk Mall Pluit disebut belum membayar PBBk tahun ini senilai Rp 5,4 miliar saat didatangi petugas BPRD DKI dan KPK tiga hari sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Target Penerimaan Kurang Rp 4 T, DKI Gencar Tagih Penunggak Pajak

5 Desember 2019

Target Penerimaan Kurang Rp 4 T, DKI Gencar Tagih Penunggak Pajak

Badan Pajak dan Retribusi Daerah DKI Jakarta gencar menagih berbagai tunggakan pajak guna mengejar target penerimaan hingga akhir 2019.

Baca Selengkapnya

Sanksi Hapus Regident Kendaraan Untuk Penunggak Pajak, Berikut Penjelasan Polisi

18 September 2019

Sanksi Hapus Regident Kendaraan Untuk Penunggak Pajak, Berikut Penjelasan Polisi

Polda Metro Jaya berlakukan penghapusan regident kendaraan bermotor milik penunggak pajak untuk membantu Pemprov DKI menagih pajak.

Baca Selengkapnya

Tunggakan Pajak Kendaraan DKI Rp 2,4 Triliun, Polda Turun Tangan

18 September 2019

Tunggakan Pajak Kendaraan DKI Rp 2,4 Triliun, Polda Turun Tangan

Ditlantas Polda Metro Jaya bakal membantu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menangani tingginya tunggakan pajak kendaraan bermotor (PKB) di Ibu Kota.

Baca Selengkapnya

Nunggak Pajak, Bornga Restoran Korea Disegel di Gading Serpong

1 Agustus 2019

Nunggak Pajak, Bornga Restoran Korea Disegel di Gading Serpong

Bornga, sebuah restoran Korea disegel Bapenda Kabupaten Tangerang karena menunggak pajak.

Baca Selengkapnya