Boediono: Kabinet Sebaiknya Diisi Orang Baru

Reporter

Editor

Senin, 11 Oktober 2004 10:25 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Menteri Keuangan Boediono menyatakan, kabinet baru pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono sebaiknya diisi orang-orang baru. Pernyataan itu disampaikannya kepada Tempo di kantornya kemarin saat ditanya kesediaannya untuk dipilih kembali sebagai Menteri Keuangan. "Ini adalah pemerintahan baru dengan pemimpin baru," katanya. "Saya kira akan lebih baik jika yang masuk pun orang-orang baru yang lebih muda dan itu yang semestinya terjadi," tambahnya.Boediono menegaskan, ia akan tetap memberi dukungan kepada siapa pun penggantinya. "Apabila diminta pendapat-pendapat saya, saya akan senang hati menyampaikannya," ujarnya.Nama Boediono santer disebut-sebut sebagai salah satu kandidat terkuat untuk menduduki pos Menteri Keuangan kabinet SBY. Kalangan investor asing dan lokal pun berharap ekonom senior Universitas Gadjah Mada ini kembali memangku jabatannya.Ia dinilai berhasil membawa Indonesia keluar dari masa-masa sulit pascakrisis ekonomi. Karena itu, majalah Business Week tahun lalu memasukkan doktor lulusan Wharton School Economics AS ini dalam daftar 25 orang pemimpin garda depan yang membawa perubahan di Asia.Ketika ditanyakan, apa yang harus dilakukan penggantinya kelak, Boediono mengatakan, yang terpenting menjaga stabilitas ekonomi makro. "Sebab, jika sudah mencapai kondisi normal sering kali kita merasa tidak perlu diapa-apakan lagi, taken for granted. Itu sikap yang salah," ujarnya. "Nanti kita kembali ke posisi awal siklus krisis." Saat ditanya lebih lanjut, bukankah lebih baik jika tugas menjaga stabilitas itu diemban orang yang sama, Boediono terdiam sejenak. "...salah jika kita memandang hanya orang tertentu yang bisa melakukan suatu tugas," katanya. "Ini saja komentar saya."Menurut sumber Tempo, pernyataan Boediono belum bisa diartikan sebagai sinyal penolakan dirinya untuk dicalonkan. Pernyataan itu lebih dikarenakan, ia sudah dipilih sebagai Ketua Sidang Konstituensi Asia Tenggara dalam sidang tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk setahun mendatang.Selain itu, ia telah diterima mengajar di University of Illinois at Urbana-Champaign, AS. "Pak SBY sudah mengontak dia langsung," katanya. "Dia bilang, kalau memang tugas negara, dia siap."Calon kuat lain yang berpeluang jadi Menteri Keuangan, kata sumber tadi, Bambang Sudibyo dan Sri Mulyani Indrawati yang kini menjabat Direktur Eksekutif IMF untuk kawasan Asia Tenggara. Sri juga kandidat kuat Menko Perekonomian bersama Irzan Tanjung.Sementara itu, peluang ekonom senior CSIS Mari Pangestu kabarnya justru mengecil. "Ada kekhawatiran Mari tak akan mampu menghadapi mafia industri." Nama lain yang disebut-sebut berpeluang kuat mengisi tim ekonomi kabinet adalah Purnomo Yusgiantoro (Menteri Energi), Setyanto P. Santosa (Menteri Negara BUMN), dan Joyo Winoto (Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional). tomi aryanto/metta dharmasaputra

Berita terkait

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

1 hari lalu

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden

Baca Selengkapnya

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

46 hari lalu

Vonis 7 Anggota Nonaktif PPLN Kuala Lumpur Lebih Rendah daripada Tuntutan Jaksa, Ini Hal-hal yang Meringankan

Hakim juga menjatuhkan pidana denda kepada seluruh terdakwa PPLN Kuala Lumpur itu masing-masing sebesar Rp 5 juta.

Baca Selengkapnya

Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu

1 Maret 2024

Ricuh di Bawaslu Papua Karena Dugaan Kecurangan Suara, Wakapolres Yalimo Terkena Lemparan Batu

Sekelompok massa menyerang Kantor Bawaslu Papua karena mereka menduga ada kecurangan suara saat rapat pleno di Distrik Abenaho.

Baca Selengkapnya

Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia

1 Maret 2024

Tim Advokasi Peduli Pemilu: Pemilu 2024 Jadi Pementasan Nepotisme di Panggung Demokrasi Indonesia

Tim Advokasi Peduli Pemilu melakukan uji materi terhadap UU Pemilu agar penguasa tidak lagi sewenang-wenang saat pemilu.

Baca Selengkapnya

Pemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya

28 Februari 2024

Pemilu 2024 Tingkatkan Kecemasan dan Depresi, Begini Rinciannya

Penelitian menemukan Pemilu 2024 berpengaruh terhadap meningkatnya risiko gangguan kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi pada masyarakat.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?

20 Februari 2024

Bukan Hanya Komeng, Perolehan Suara Sejumlah Artis Kalahkan Politisi Berpengalaman. Siapa Saja Mereka?

Sejumlah artis pendatang baru di politik ungguli politisi pengalaman. Ada Komeng, Verrell Bramasta dan lainnya.

Baca Selengkapnya

Tugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD

16 Februari 2024

Tugas dan Wewenang Komeng Jika jadi Anggota DPD

Perolehan suara Komeng melesat di pemilihan DPD. Apa saja tugas dan fungsinya jika terpilih?

Baca Selengkapnya

Masih Adakah Kemungkinan Putaran Kedua Pilpres 2024? Ini Ketentuannya

15 Februari 2024

Masih Adakah Kemungkinan Putaran Kedua Pilpres 2024? Ini Ketentuannya

Melihat hasil quick count Pemilu 2024, masih adakah kemungkinan putaran kedua Pilpres 2024? Berikut ini penjelasan lengkap terkait ketentuannya.

Baca Selengkapnya

Begini Syarat Pilpres Dua Putaran dan Skenario Tahapannya

14 Februari 2024

Begini Syarat Pilpres Dua Putaran dan Skenario Tahapannya

Salah satu opsi yang mungkin terjadi dalam Pemilu Pilpres 2024 adalah pelaksanaan pemungutan suara dua putaran. Ini syarat pilpres dua putaran.

Baca Selengkapnya

Tren Mantan Atlet Jadi Caleg di Pemilu 2024, Ini Kata Menpora Dito Ariotedjo

14 Februari 2024

Tren Mantan Atlet Jadi Caleg di Pemilu 2024, Ini Kata Menpora Dito Ariotedjo

Apa kata Menpora Dito Ariotedjo soal kehadiran sejumlah mantan atlet Tanah Air sebagai calon anggota legislatif di Pemilu 2024?

Baca Selengkapnya