Kucuran Kredit ke Pengembang Tersendat

Reporter

Editor

Rabu, 6 Oktober 2004 18:14 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Kucuran kredit dari bank ke pengembang masih tersendat. Dari 38 pengembang yang mengajukan persyaratan ke perbankan, 27 pengembang belum dapat ditindaklanjuti lantaran persyaratan yang diajukan belum lengkap. "Dana yang disalurkan untuk kredit konstruksi mencapai Rp. 30 miliar. Tapi masih banyak pengembang yang terganjal di bank," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan (Bapertarum) Pegawai Negeri Sipil (PNS), Toeti Ariati Sussongko di Jakarta, Rabu (6/10).Sampai Juni 2004, PNS yang tercatat sebagai anggota Bapertarum mencapai 3,6 juta. Dari keanggotaan itu, iuran yang masuk mencapai Rp. 2,9 triliun, belum termasuk bunga sebesar Rp. 1,4 triliun dan pemasukan lainnya yang mencapai Rp. 66 miliar. Dengan pengeluaran sebesar Rp. 1,8 triliun, posisi saat ini adalah surplus Rp. 2,7 triliun. "Sampai saat ini baru 20 ribu unit rumah PNS yang sudah terbangun. Padahal, target tahun anggaran 2004 adalah 100 ribu unit," kata Toeti.Untuk itu, Toeti meminta Pemerintah Daerah (Pemda) untuk menindaklanjuti kesepakatan tertulis (MOU) pengadaan Rumah Sederhana Sehat (RSH) terhadap PNS yang sampai saat ini masih sedikit direalisasikan. "Seharusnya satu sampai dua bulan setelah MOU ditanda-tangani, sudah ada progress dari Pemda. Tapi, kenyataaannya baru sedikit yang sampai ke Bapertarum," katanya.Menurut Toeti, dari 194 nota kesepakatan yang masuk dari Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota, masih terdapat 70 kesepakatan yang belum direalisasikan lantaran persyaratan yang belum lengkap. Masalah lahan masih menjadi kendala utama beberapa Pemda dalam merealisasikan MOU. "Karena Pemda memiliki pemahaman yang berbeda terhadap aspek hukum (legalitas). Sejumlah Pemda menyiapkan lahan, tapi tidak sesuai dengan peruntukannya sebagai permukiman. Bahkan, ada yang menunjuk lokasi di kawasan industri, sehingga tidak sesuai dengan tata ruang yang berlaku," kata Toeti.Toeti kemudian mengajukan persyaratan untuk menanggulangi persoalan itu, yaitu urusan tanah diselesaikan dengan melampirkan sertifikat sebelum kredit konstruksi untuk pembangunan RSH dikucurkan perbankan. Bank yang akan menyeleksi sertifikat itu, karena dana Bapertarum seluruhnya disalurkan lewat 31 bank pelaksana. Apakah Bapertarum justru yang menjadi penghambat pengucuran kredit, Toeti membantahnya. "Seluruh persyaratan diserahkan sepenuhnya kepada bank bersangkutan," katanya.Agriceli - Tempo

Berita terkait

Kredit Macet Pinjol Meningkat di Masa Lebaran

21 hari lalu

Kredit Macet Pinjol Meningkat di Masa Lebaran

Turunnya pendapatan sebagian peminjam pinjol menaikkan risiko kredit macet di masa lebaran.

Baca Selengkapnya

Generasi Z dan Milenial Terbanyak Terjerat Kredit Macet Pinjol, Apa Sebabnya?

53 hari lalu

Generasi Z dan Milenial Terbanyak Terjerat Kredit Macet Pinjol, Apa Sebabnya?

Ekonom Yusuf Wibisono angkat bicara soal akar masalah fundamental dari maraknya kredit macet Pinjol pada generasi muda.

Baca Selengkapnya

Prabowo Cerita Pernah Punya Utang di Bank Mandiri dan Telah Bayar Lunas: Rekam Jejak Saya Tidak Terlalu Buruk

59 hari lalu

Prabowo Cerita Pernah Punya Utang di Bank Mandiri dan Telah Bayar Lunas: Rekam Jejak Saya Tidak Terlalu Buruk

Prabowo Subianto bercerita, dia pernah punya utang di PT Bank Mandiri Tbk dan telah membayar utang itu 100 persen tanpa potongan.

Baca Selengkapnya

Kredit Korporasi dan Komersial Kerek Aset Bank Mandiri, Terbesar Se-Indonesia

1 Februari 2024

Kredit Korporasi dan Komersial Kerek Aset Bank Mandiri, Terbesar Se-Indonesia

Aset Bank Mandiri pada 2023 mencapai Rp 2.174 triliun. Ditopang oleh pertumbuhan kredit korporasi dan komersial.

Baca Selengkapnya

Jokowi Puji Semangat Kerja Nasabah PNM: Pengusaha Jangan Ngelentruk, Nglokro..

30 Januari 2024

Jokowi Puji Semangat Kerja Nasabah PNM: Pengusaha Jangan Ngelentruk, Nglokro..

Jokowi mengaku sangat senang melihat kredit macet permodalan yang terbilang lebih rendah dibanding temuan kredit macet perbankan.

Baca Selengkapnya

Kredit Macet Nelayan Capai Rp 878 Miliar, Ganjar-Mahfud Janji Bakal Diputihkan

28 Januari 2024

Kredit Macet Nelayan Capai Rp 878 Miliar, Ganjar-Mahfud Janji Bakal Diputihkan

Ganjar Pranowo dan Mahfud MD mengunjungi Kampung Nelayan Kurnia di Kelurahan Belawan Bahari, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Kerja Sama ITB-Pinjol Danacita Sediakan Cicilan UKT Berpotensi Kredit Macet

26 Januari 2024

Ekonom Sebut Kerja Sama ITB-Pinjol Danacita Sediakan Cicilan UKT Berpotensi Kredit Macet

Cicilan UKT ITB via Pinjol Danacita berpotensi jadi kredit macet.

Baca Selengkapnya

Kala Ganjar dan Mahfud Md Janji Bakal Hapus Kredit Macet Petani-Nelayan

26 Januari 2024

Kala Ganjar dan Mahfud Md Janji Bakal Hapus Kredit Macet Petani-Nelayan

Pasangan capres-cawapres Ganjar-Mahfud Md berjanji bakal menghapus kredit macet petani dan nelayan jika jadi pemenang Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Janji Hapus Kredit Macet Petani dan Nelayan

26 Januari 2024

Mahfud Md Janji Hapus Kredit Macet Petani dan Nelayan

Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md berjanji akan menghapus kredit macet petani dan nelayan.

Baca Selengkapnya

Akulaku Diberi Waktu hingga Juni untuk Perbaiki Bisnis Paylater

14 Januari 2024

Akulaku Diberi Waktu hingga Juni untuk Perbaiki Bisnis Paylater

OJK memberikan tambahan waktu kep Akulaku untuk mengambil sejumlah langkah perbaikan bisnis paylater hingga Juni 2024.

Baca Selengkapnya