TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perdagangan menunggu rekomendasi Kementerian Pertanian sebelum mengimpor daging Bulog. "Prosedurnya, kita tunggu RPP (Rekomendasi Persetujuan Pemasukan) dari Kementerian Pertanian. Kalau sudah kita terima, SPI (Surat Persetujuan Impor) bisa kita keluarkan, setengah jam selesai," kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Bachrul Chairi, Jumat 21 Juni 2013.
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menyatakan bahwa dengan jatah impor daging yang didapatnya, Perum Bulog akan mengadakan operasi pasar di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). "Karena yang sering terjadi kenaikan harga daging sapi di jabodetabek," kata Gita.
Meski jumlah impor dan wilayah operasi pasarnya terbatas, namun Gita menyatakan optimis Bulog akan dapat menekan harga daging sapi dari rata-rata nasional saat ini Rp 88.267 per kilogram saat ini menjadi Rp 75 ribu per kilogram. Sebab, impor Bulog merupakan tambahan dari kuota impor daging sapi yang telah ditetapkan sebelumnya 80 ribu ton tahun ini. "Saya rasa cukup," ujarnya.
Sementara, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Importir Daging (Aspidi) Thomas Sembiring menyatakan, usahanya tak akan terpengaruh dengan langkah pemerintah ini. Sebab, segmen mereka berbeda. "Daging kami kan khusus untuk dijual ke Horeka (Hotel, Restoran dan Katering)," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa telah menugaskan Bulog untuk mengimpor 3 ribu ton daging beku dan karkas sapi untuk operasi pasar menjelang Lebaran. Namun, hingga saat ini, rekomendasi dari Kementerian Pertanian belum diberikan.