Agus Martowardojo menerima ucapan selamat dari Menteri Keuangan yang baru, Chatib Basri usai upacara pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan, di Gedung Mahkamah Agung, Jakarta, (24/5). TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan, inflasi bulanan setelah pengumuman kenaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi diperkirakan akan mencapai lebih dari dua persen. "Untuk bulan ini kira-kira 0,7 sampai 0,9 persen. Kalau BBM naik, akan lebih dari dua persen," kata Agus di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis, 20 Juni 2013.
Menurutnya, Bank Indonesia akan melakukan usaha bersama pemerintah untuk menekan gejolak inflasi akibat kenaikkan harga BBM. Dia memprediksi, gejolak hanya akan terjadi selama tiga bulan setelah pengumuman harga BBM. "Tingginya month to month hanya tiga bulan. Setelah itu akan kembali rendah," katanya. Jika year on year, kata Agus, inflasi akan kembali turun pada kuartal kedua 2014.
Adanya Bantuan Langsung Smenetara Masyarakat akan membantu kelompok miskin saja. Namun, inflasi tetap tinggi. "Untuk mencegah inflasi tinggi perlu penyikapan dari ketersediaan pasokan pangan dan pengendalian biaya transportasi," kata Agus. "Kami akan mewaspadai dan mengikuti, kalau perlu akan merespon dalam bentuk kebijakan."
Sementara itu, Menteri Keuangan Muhammad Chatib Basri menyatakan, pemerintah akan terus mengupayakan inflasi terjaga pada titik aman. Menurut Chatib, inflasi tahunan ditargetkan 7,2 persen. "Untuk bulanan kami akan menjaga dengan mengotrol harga bahan pangan seperti cabe merah," katanya.