Ini Kriteria Pengganti Chatib Basri Pimpin BKPM

Selasa, 21 Mei 2013 14:21 WIB

Muhammad Chatib Basri bersama Istri, Dana Iswara sebelum acara sumpah jabatan menteri keuangan di Istana Negera, Jakarta, (21/5). TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, mengatakan ada tiga kriteria utama yang dibutuhkan agar bisa menjadi pengganti Chatib Basri sebagai kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Menurut dia, pengganti Chatib bisa dari kalangan dunia usaha maupun kalangan profesional Badan Usaha Milik UMN.

Kriteria pertama, kata Hatta, calon kepala BKPM yang baru harus mampu menjaga iklim investasi. "Kedua, harus mampu menyelesaikan hal-hal yang berkaitan dengan kemudahan berusaha. Ketiga, ia harus mampu mengeluarkan paket kebijakan ekonomi yang mendorong investasi," katanya di Istana Negara, Selasa, 21 Mei 2013. Hatta mengatakan paket baru kebijakan ekonomi bertujuan menjaga momentum dan investasi.

Hatta mengaku tidak mengetahui siapa sosok kepala BKPM baru. Ia pun enggan berspekulasi mengenai nama-nama yang potensial menjadi kepala BKPM baru. Tapi ia mengatakan presiden telah memikirkan kepala BKPM yang baru. "Belum saya belum mau berspekulasi untuk itu. Memang bapak presiden waktu itu pernah memikirkan," katanya.

Ketua Ekonomi Nasional (KEN), Chairul Tanjung, menilai kepala BKPM yang baru haruslah sosok yang bisa mendorong investor lokal dan asing agar mengalirkan modalnya ke Indonesia. "Selama ini fokus kita kan lebih banyak pada investor asing. Menurut saya, dengan kapasitas ekonomi Indonesia yang sudah sebesar ini, investor lokal pun harus sudah lebih di-encourage," katanya.

Chairul menilai waktu 1,5 tahun merupakan tantangan bagi Chatib untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ia berharap dalam waktu yang relatif singkat tersebut, Chatib bisa membuat kondisi fiskal Indonesia menjadi lebih baik. Menurut dia, dengan situasi ekonomi global yang melemah, maka penerimaan negara dari sektor pajak juga terpengaruh dan pada akhirnya mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.

"Karena penerimaan terpengaruh, menteri keuangan harus pintar, bagaimana menyiasati uang yang diterima kurang ini tapi tetap bisa menggerakkan ekonomi secara maksimal," katanya.

Hari ini, Chatib Basri resmi dilantik menjadi Menteri Keuangan, menggantikan Agus Martowardojo yang akan menempati pos baru sebagai Gubernur Bank Indonesia. Pelantikan dilangsungkan di Istana Negara, Jakarta pada jam 11.00. Upacara pelantikan dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono dan dihadiri anggota kabinet Indonesia Bersatu II.

ANANDA TERESIA



Topik terhangat:
PKS Vs KPK
| E-KTP | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh

Berita lainnya:
Bisnis Labora Sitorus Dimulai dari Miras Cap Tikus

Begini Kronologi Katon Bagaskara Terjatuh

PKS: Ada yang Mencari-cari Kesalahan Kami

Di Prancis Ada Masjid Gay

Berita terkait

Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

5 jam lalu

Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan persoalan impor tidak hanya tanggung jawab Dirjen Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani dan Airlangga Bebaskan Kontainer yang Tertahan Perizinan Impor

6 jam lalu

Sri Mulyani dan Airlangga Bebaskan Kontainer yang Tertahan Perizinan Impor

Menteri Sri Mulyani dan Airlangga Hartarto melepaskan belasan kontainer yang sempat tertahan persoalan perizinan impor.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Bocorkan Kandidat Menteri Keuangan Kabinet Prabowo-Gibran, Siapa Paling Kuat?

2 hari lalu

Faisal Basri Bocorkan Kandidat Menteri Keuangan Kabinet Prabowo-Gibran, Siapa Paling Kuat?

Sejumlah nama besar masuk dalam bursa calon menteri keuangan untuk kabinet Prabowo-Gibran. Dua sosok dinilai cukup kuat

Baca Selengkapnya

Chatib Basri Sebut Dampak Konflik Timur Tengah Bisa Timbulkan Defisit APBN Tembus Rp 300 Triliun

4 hari lalu

Chatib Basri Sebut Dampak Konflik Timur Tengah Bisa Timbulkan Defisit APBN Tembus Rp 300 Triliun

Chatib Basri menilai konflik yang terus-menerus di Timur Tengah berpotensi membuat defisit APBN hingga Rp 300 triliun.

Baca Selengkapnya

Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

4 hari lalu

Tidak Cukup Sri Mulyani, Jokowi akan Turun Tangan Selesaikan Persoalan Bea Cukai

Bea Cukai terus menuai kecaman publik karena dianggap berkinerja buruk. Sri Mulyani belum berhasil menangani. Kini Jokowi turun tangan.

Baca Selengkapnya

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

4 hari lalu

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

Perlambatan perekonomian di Cina memberi dampak ke Indonesia. Sebab sasaran pasar terbesar untuk kegiatan ekspor komoditas alam berada di Cina

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon dari PDIP di Pilkada Jakarta

6 hari lalu

Kata Pakar Soal Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon dari PDIP di Pilkada Jakarta

Pakar menyayangkan apabila Sri Mulyani harus turun untuk mengurus pemerintahan daerah kalau maju di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Sebut Prabowo Sudah Ikut Diskusi untuk RAPBN 2025

7 hari lalu

Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Sebut Prabowo Sudah Ikut Diskusi untuk RAPBN 2025

Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo, menyebut Presiden terpilih Prabowo Subianto sudah dilibatkan dalam diskusi untuk RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

9 hari lalu

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan investasi di bidang pendidikan akan membuka peluang Indonesia menjadi lebih maju.

Baca Selengkapnya

Diisukan Jadi Menteri Keuangan, Budi Gunadi Malah Ingin jadi Menteri Penerangan

9 hari lalu

Diisukan Jadi Menteri Keuangan, Budi Gunadi Malah Ingin jadi Menteri Penerangan

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membuka suara soal isu dirinya yang akan jadi menteri keuangan dalam kabinet pemerintahan baru

Baca Selengkapnya