Jamsostek : Pensiun Sebaiknya di atas 55 Tahun

Reporter

Editor

Abdul Malik

Senin, 13 Mei 2013 18:57 WIB

TEMPO/ Arif Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Jamsostek (Persero) Elvyn G Masassya mengatakan untuk menjaga keberlangsungan angkatan kerja, sebaiknya seluruh stakeholder mengupayakan adanya mekanisme mencegah ledakan pensiun.

Lebih-lebih angka kelahiran di beberapa kota besar di Indonesia terus menurun. "Apa salahnya melihat negara maju yang usia pensiun pekerjanya ada di rentang 60-70 tahun," ucap Elvyn saat membuka Seminar Jamsostek di Hotel JS Luwansa pada Senin, 13 Mei 2013.

Ada tren di dunia, lanjut Elvyn, bahwa angka harapan hidup manusia semakin tinggi. Di Indonesia sendiri angka hidup manusia berada pada 65-70 tahun. Sedang di Eropa dan Jepang malah mendekati usia 90-100 tahun. "Jadi usia 55 tahun itu relatif masih produktif," ucap Elvyn.

Jamsostek juga sedang memikirkan kemungkinan skema melakukan konversi program pensiun yang jenisnya manfaat pasti menjadi defined contribution benefit.

Jika usia pensiun diperpanjang, para pekerja akan mendapat income lebih. Ini juga berarti pekerja dapat memberikan konntribusi terhadap iuran pensiun. "Di beberapa negara, pensiun dibayarkan 30-40 persen dari income. Sedang di Indonesia dengan usia pensiun 55 tahun, angkanya ada dikisaran 15-20 persen," ucap Elvyn.

Lembaga yang nantinya bermetamorfosa menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja ini juga mengantisipasi adanya kerentanan fisik dan psikologis para pekerja di usia 55 tahun ke atas. "BPJS ini nantinya akan mensosialisasikan upaya preventif, tidak hanya kuratif," ucap Elvyn.

Dengan begitu, jaminan sosial akan melakukan sosialisasi agar masyarakat, khususnya pekerja, sadar akan masalah kesehatan dan tidak mengalami kecelakaan kerja. Jamsostek juga akan melakukan stimulus agar tercapai tingkat keselamatan kerja yang tinggi. "Kalau dalam sebuah perusahaan tidak ada kecelakaan, akan kami beri reward," ucap Elvyn. Dengan begitu, demikian Elvyn, kualitas hidup masyarakat semakin bagus dan usianya panjang.


MUHAMMAD MUHYIDDIN

Berita Terpopuler:

Teka-teki Wiji Thukul, Tragedi Seorang Penyair

Menikah, Sefti Tak Tahu Fathanah Dibui 5 Tahun

Tri Kurnia, Istri Fathanah, Pernah Juara Sinetron

Wartawan Masuk Gedung PKS, Kader Diam 5 Menit

Datang ke KPK, Anis Matta Didampingi Petinggi PKS

Berita terkait

Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

3 hari lalu

Survei Buktikan Jobseeker dengan Keterampilan AI Lebih Laku di Pasar Tenaga Kerja

Keterampilan menguasai AI semakin dicari oleh perusahaan di skala global. Belum diimbangi skema pendidikan yang tepat.

Baca Selengkapnya

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

10 hari lalu

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

Pakar Unair mewanti-wanti regulator soal bahaya AI terhadap dunia kerja. AI bisa menyulitkan angkatan kerja baru, terutama yang memiliki skill rendah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

37 hari lalu

Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 27 Maret 2024 diawali oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya membuka banyak loker bagi WNI

Baca Selengkapnya

Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

38 hari lalu

Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya banyak membuka lowongan kerja bagi warga negara Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

40 hari lalu

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

Jerman sedang mengalami krisis tenaga kerja sehingga meminta anak muda magang menjadi sopir trem.

Baca Selengkapnya

Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

42 hari lalu

Kenapa Cari Kerja Susah Sekarang? Ini Penjelasannya

Pertumbuhan ekonomi RI tidak diikuti penyerapan kerja yang optimal.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno: Nilai Tambah Ekonomi Kreatif Capai Rp 1,4 Triliun

51 hari lalu

Sandiaga Uno: Nilai Tambah Ekonomi Kreatif Capai Rp 1,4 Triliun

Menteri Sandiaga Uno menyebut nilai tambah ekonomi kreatif mencapai Rp 1,4 triliun. Melampaui target.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kontribusi UMKM terhadap PDB Capai 61 Persen

58 hari lalu

Jokowi Sebut Kontribusi UMKM terhadap PDB Capai 61 Persen

Jokowi mengklaim kontribusi UMKM terhadap PDB mencapai 61 persen.

Baca Selengkapnya

Sekretariat JETP Tunggu Aturan Kementerian ESDM untuk Pandu Pensiun Dini PLTU Batu Bara

29 Februari 2024

Sekretariat JETP Tunggu Aturan Kementerian ESDM untuk Pandu Pensiun Dini PLTU Batu Bara

Sekretariat Just Energy Transition Partnership (JETP) menunggu perangkat peraturan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Baca Selengkapnya

Apa Itu Tenaga Honorer? Ini Pengertian dan Perbedaannya dengan PPPK

20 Februari 2024

Apa Itu Tenaga Honorer? Ini Pengertian dan Perbedaannya dengan PPPK

Tenaga honorer merupakan bagian integral dari struktur tenaga kerja di Indonesia, terutama di sektor publik.

Baca Selengkapnya