TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Armida Alisjahbana, masih memiliki banyak pekerjaan rumah setelah program kenaikan harga BBM subsidi dijalankan pemerintah. Pekerjaan pertama adalah mencari solusi energi atau menekan konsumsi BBM pada masyarakat yang dinilai terlalu tinggi.
"Pemberian kompensasi hanya dampak dari kenaikan BBM subsidi, kita tetap harus ada solusi bagaimana mengatasi masalah energi," kata Armida di kantornya, Rabu, 08 Mei 2013. Satu dari solusi itu adalah menjalankan program konversi energi. Masyarakat harus dibiasakan menggunakan bahan bakar murah dan ramah lingkungan. (Baca: Harga BBM versi Jusuf Kalla)
Armida mencontohkan kebijakan pemerintah India, yang rata-rata kendaraannya sudah menggunakan gas sebagai bahan bakar. Termasuk kendaraan umum seperti Bajaj yang menggunakan Compress Natural Gas (CNG).
Program India sukses lantaran telah ada harga pasar BBM. Masyarakat India akan memilih menggunakan bahan bakar murah seperti CNG. Tak hanya melepas harga BBM, Pemerintah India mulai membangun infrastruktur dan penyediaan sarana transportasi publik yang lebih baik."Jadi tidak bisa dilepas program konversi harus disertai dengan peningkatan sarana transportasi publik," kata Armida.
Pekerjaan rumah kedua adalah pembangunan infrastruktur di daerah pedesaan, seperti akses keterhubungan desa, serta infrastruktur penunjang yang mampu mengoptimalkan aktivitas ekonomi. Pekerjaan rumah kedua ini terhambat sistem desentralisasi. Berdasar aturan Otonomi Daerah kewenangan tersebut berada di tangan pemerintah daerah.
GUSTIDHA BUDIARTIE
Topik terhangat:
E-KTP | Vitalia Sesha & Wanita-wanita Fathanah | Perbudakan Buruh
BISNIS Terhangat
Kadin Turut Andil dalam Mengawasi Tindak Pemalsuan
Pertamina Divestasi Blok Migas di Australia
JK: Harga BBM Bisa Naik Rp 1.500-2.000
Berita terkait
Penurunan Angka Kemiskinan Rendah ketika Pertumbuhan Ekonomi Tinggi, Bappenas: Ada Disrupsi Ekonomi
8 Februari 2023
Kepala Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa membuka penyebab rendahnya penurunan angka kemiskinan di tengah pertumbuhan ekonomi
Baca SelengkapnyaASPEKSINDO: Perencanaan Pembangunan Nasional Masih Berbasis Darat
25 Oktober 2022
RUU Daerah Kepulauan ini sangat strategis dalam membangun daerah berciri kepulauan dan pesisir.
Baca SelengkapnyaPertamina: Kenaikan Harga BBM Jangan Dikaitkan dengan Aplikasi MyPertamina
4 September 2022
Kenaikan harga BBM tak menyurutkan rencana perseroan membatasi penyaluran Pertalite dan Solar agar tepat sasaran.
Baca SelengkapnyaNasib Gedung Bappenas di Jakarta Setelah Ibu Kota Negara Pindah ke Kalimantan
29 April 2022
Pemerintah memikirkan nasib bangunan pemerintah setelah ibu kota negara pindah ke Penajam Paser Utara. Sudah ada gambaran tentang gedung Bappenas.
Baca SelengkapnyaBRIN Buka Peluang Kerja Sama Riset dengan Lembaga Independen
21 Februari 2022
BRIN tengah mencari cara melembagakan bentuk kerja sama dengan LRI seperti yang telah dilakukan dengan sejumlah universitas.
Baca SelengkapnyaPeran Lembaga Riset Independen Dorong Kebijakan Inklusif
21 Februari 2022
Lembaga riset independen melakukan riset hingga dapat menghasilkan produk pengetahuan, lalu mengadvokasi kepada lembaga pemerintahan agar dapat mendorong pada hasil kebijakan yang inklusif.
Baca SelengkapnyaMewujudkan Ekonomi Biru melalui Inovasi Pendanaan
23 Desember 2021
Konsolidasi melibatkan berbagai kementerian dan lembaga untuk menyiapkan pendanaan biru sehingga dapat memperoleh blue bond.
Baca SelengkapnyaMengulas Swakelola Tipe III antara Pemerintah dan Ormas
23 November 2021
Swakelola Tipe III baru berjalan sejak 2018. Masih banyak pihak ormas dan pemerintah yang belum memahaminya. Sosialisasi penggunaan dan manfaat patut digencarkan.
Baca SelengkapnyaIntegrasi Risiko Dalam Investasi Kelautan dan Perikanan
16 Juli 2021
Setiap bentuk investasi bidang perikanan, pesisir dan laut harus berbasis kemampuan daya dukung, kemampuan resilience ekosistem dan berdampak luas bagi ekonomi masyarakat
Baca SelengkapnyaHarmonisasi Pembangunan Kelautan Dan Perikanan
15 Juli 2021
Ada tiga isu yang sangat strategis yakni harmonisasi kewenangan dan kordinasi pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota, serta harmonisasi Rencana Pengelolaan Perikanan setiap WPP.
Baca Selengkapnya