Produksi Melimpah, Indonesia Siap Ekspor Ayam

Kamis, 2 Mei 2013 18:58 WIB

Menko Perekonomian Hatta Rajasa (tengah) berdialog dengan pedagang saat meninjau harga daging ayam di Pasar Klender, Jakarta, Rabu (13/2). ANTARA/Yudhi Mahatma

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah berambisi untuk bisa kembali mengekspor unggas khususnya ayam dalam beberapa tahun mendatang. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Syukur Iwantoro. mengatakan, produksi ayam nasional sangat melimpah sehingga berpotensi untuk ekspor.

Syukur menjelaskan, Indonesia pernah menjadi eksportir ayam sebelum tahun 1980-an. Namun, pada rentang itu Indonesia diserang wabah flu burung (avian influenza/AI). Akibatnya, sejak tahun 1980, negara-negara lain menutup pintu impor ayam dari Indonesia karena takut tertular wabah AI.

"Karena itulah kami sedang berupaya keras meyakinkan masyarakat internasional bahwa tidak semua wilayah di Indonesia terancam virus flu burung," kata Syukur dalam ramah-tamah dengan forum wartawan pertanian, di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Kamis 2 Mei 2013.

Menurut Syukur, pemerintah akan meyakinkan negara lain bahwa beberapa wilayah di Indonesia benar-benar terbebas dari virus AI, seperti Provinsi Maluku Utara dan Gorontalo. Pemerintah juga tengah mendorong beberapa wilayah lain bisa terbebas dari flu burung seperti di Kalimantan Barat.

Pemerintah, lanjutnya, sangat ingin mendorong ekspor ayam dalam bentuk daging ayam beku. Pasar ekspor ayam beku yang diincar pemerintah diantaranya Singapura, Jepang, Hongkong, Brunei Darussalam, dan negara-negara Timur Tengah.

Sebagai tahap awal, pemerintah akan menjadikan Kepulauan Riau sebagai wilayah yang terbebas dari flu burung. Alasan lain dipilih Kepulauan Riau ini, kata Syukur, Singapura telah menginvestasikan alat laboratorium unggas sejak tiga tahun terakhir. "Ini bisa menjadi cara untuk meyakinkan bahwa Kepulauan Riau bisa menjadi pintu gerbang ekspor unggas ke Singapura," katanya.

Syukur menambahkan, pembukaan pasar ekspor ini akan memiliki efek berganda. Selain menambah devisa negara, ekspor ayam juga bisa menstabilkan harga di tingkat peternak karena terjadi keseimbangan pasokan dan kebutuhan. "Salah satu upaya meyakinkan negara lain adalah kami membiarkan mereka melakukan audit sendiri di Indonesia, lalu kami juga terus lakukan surveillance dan biosecurity," ujarnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, produksi daging nasional pada 2012 sebesar 2,7 juta ton. Jumlah ini terdiri dari daging unggas (ayam dan itik) 1.818.000 ton (67 persen), daging sapi 505.000 ton (18 persen), daging babi 235.000 ton (8 persen), daging kambing dan domba 115.500 ton (4 persen), daging kerbau 35.000 ton (1 persen), dan daging lainnya 54.000 ton (2 persen).

ROSALINA

Berita terkait

4 Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa Penuhi Permintaan Syahrul Yasin Limpo karena Takut Dipecat

5 jam lalu

4 Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa Penuhi Permintaan Syahrul Yasin Limpo karena Takut Dipecat

Empat pejabat di Kementerian Pertanian kompak menjawab terpaksa memenuhi permintaan Syahrul Yasin Limpo karena takut dipecat atau dimutasi.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Disebut Minta Honor Narasumber Rp10 Juta padahal Maksimal Rp4 Juta

10 jam lalu

Syahrul Yasin Limpo Disebut Minta Honor Narasumber Rp10 Juta padahal Maksimal Rp4 Juta

Bendahara Dirjen PSP Kementerian Pertanian mengaku diminta menyiapkan Rp10 juta untuk honor Syahrul Yasin Limpo sebagai narasumber

Baca Selengkapnya

Saksi Akui Diminta Sewa Pesawat Rp 1,4 Miliar untuk Kunjungan Kerja Syahrul Yasin Limpo ke Maluku dan Anggarkan Beli 12 Sapi Kurban

12 jam lalu

Saksi Akui Diminta Sewa Pesawat Rp 1,4 Miliar untuk Kunjungan Kerja Syahrul Yasin Limpo ke Maluku dan Anggarkan Beli 12 Sapi Kurban

Hermanto diminta untuk menyediakan uang di luar anggaran Kementerian Pertanian untuk membeli sapi kurban buat Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Kementan Optimalkan Distribusi Pupuk Bersubsidi dan Bantuan Alsintan

13 jam lalu

Kementan Optimalkan Distribusi Pupuk Bersubsidi dan Bantuan Alsintan

Kementan menyalurkan pupuk bersubsidi kepada petani Jawa Barat, juga memberi bantuan 10.000 pompa air.

Baca Selengkapnya

Sidang Korupsi Syahrul Yasin Limpo, Jaksa KPK Hadirkan 4 Saksi dari Kementan

15 jam lalu

Sidang Korupsi Syahrul Yasin Limpo, Jaksa KPK Hadirkan 4 Saksi dari Kementan

Jaksa KPK menghadirkan empat saksi dalam sidang bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Rabu, 8 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Syahrul Yasin Limpo Bayar Lukisan Sujiwo Tejo Seharga Rp 200 Juta Pakai Uang Vendor Kementan

2 hari lalu

Saksi Ungkap Syahrul Yasin Limpo Bayar Lukisan Sujiwo Tejo Seharga Rp 200 Juta Pakai Uang Vendor Kementan

Saksi menyatakan diminta mengirim Rp 200 juta saat itu juga untuk pembayaran lukisan dari budayawan Sujiwo Tejo yang dibeli oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

4 hari lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

6 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

6 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

8 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya