Ilustrasi kelangkaan Bahan Bakar Minyak jenis Solar. ANTARA/Rudi Mulya
TEMPO.CO, Banyuwangi - Asisten Customer Relation PT Pertamina Region V Rustam Aji mengatakan Pertamina melakukan normalisasi kebutuhan solar di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Provinsi Jawa Timur. Sejak Kamis, 25 April 2013, Pertamina menambah pasokan solar sebanyak 9.000 kiloliter per hari. "Ini sesuai intruksi pemerintah supaya Pertamina melakukan normalisasi," kata Rustam pada saat dihubungi Tempo, Jumat, 26 April 2013.
Rustam menjelaskan, intruksi normalisasi dari pemerintah diterima Pertamina pada Selasa sore, 23 April 2013. Keesokan harinya, 24 April 2013, Pertamina mulai menambah pasokan solar dari 5.500 kiloliter menjadi 6.500 kiloliter. Kemudian pada Kamis, 25 April 2013, jumlah pasokan solar ditambah lagi hingga 9.000 kiloliter.
Menurut Rustam, tambahan pasokan tersebut sudah mencapai 80 persen lebih banyak dibandingkan dengan saat kebijakan pembatasan solar diberlakukan sejak tanggal 1-23 April 2013. Namun, tambahan solar belum merata di seluruh SPBU. Pertamina memprioritaskan pada SPBU yang menghadapi antrean panjang para pembeli.
SPBU 54.684.23 di Ketapang, misalnya, hari ini mendapat pasokan 32 kiloliter. Supervisor SPBU tersebut, Handri Sufiantoro, mengatakan bahwa pada saat diberlakukan pembatasan pasokan solar, SPBU tersebut hanya mendapatkan jatah 16 kiloliter per hari. "Hari ini sudah tidak antrean," ujarnya.
Demikian juga di SPBU 54.684.63 Kedayunan yang sebelumnya kerap dipadati antrean truk kini sudah lengang. "Jatah solar ditambah 16 kiloliter dari sebelumnya 8 kiloliter," ucap supervisor SPBD Kedayunan, Junaiyah.
Kepala Kepolisian Resor Banyuwangi, Ajun Komisaris Besar Nanang Masbudi, mengatakan meski kondisi sudah normal, Polres tetap menyiagakan anggotanya di setiap SPBU. Masing-masing SPBU mendapat penjagaan dua orang anggota polisi sejak awal April lalu. "Kita akan jaga hingga kondisi benar-benar kondusif," tuturnya.
