Pemerintah Diprediksi Takut Naikkan Harga BBM  

Selasa, 9 April 2013 19:42 WIB

Ilustrasi harga Bahan Bakar Minyak (BBM). TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Surakarta - Kelangkaan solar subsidi menyusahkan masyarakat, termasuk pengusaha. Pemerintah didorong untuk menaikkan harga bahan bakar minyak subsidi, termasuk solar, agar tidak lagi terjadi kelangkaan.

Namun, Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Surakarta Suwardi Hartono Putro menilai pemerintah tidak akan berani menaikkan harga BBM. "Sepertinya sulit mengharapkan harga BBM naik. Ini keputusan politis," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Selasa, 9 April 2013.

Padahal, kenaikan harga BBM akan mengurangi beban subsidi pemerintah dan bisa menjamin ketersediaan di masyarakat. Dia memperkirakan kesulitan pengusaha dan masyarakat mendapatkan solar subsidi akan terus terjadi sepanjang tahun apabila pemerintah tidak menaikkan harga.

Satu-satunya harapan pengetatan penyaluran solar subsidi bisa lebih longgar jika usulan penambahan kuota sebanyak 600 ribu kiloliter untuk Premium dan solar yang diajukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah disetujui. "Kalau ada tambahan 600 ribu kiloliter, pengetatan bisa lebih kendor," katanya.

Dia mengatakan secara total kuota solar subsidi di eks Karesidenan Surakarta berkurang 5 persen dari kuota tahun lalu. Jatah solar subsidi untuk Solo saat ini 32.436 kiloliter, Sragen 50.682 kiloliter, Sukoharjo 61.383 kiloliter, Karanganyar 49.809 kiloliter, Klaten 46.012 kiloliter, Wonogiri 30.827 kiloliter, dan Boyolali 28.979 kiloliter. "Padahal, konsumsi tumbuh 12 persen. Ini yang tidak diperhitungkan pemerintah," ucapnya.

Kuota di atas ditetapkan pada Maret 2013 sehingga pengetatan penyaluran juga dimulai pada Maret. Pada Januari dan Februari, penyaluran solar subsidi masih normal. Dia menduga pengetatan sengaja dilakukan agar pemerintah memiliki cadangan solar subsidi untuk masa Hari Raya Idul Fitri, hari libur, dan akhir tahun.

Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surakarta Priyo Hadi Sutanto menilai pemerintah lamban dalam mengatasi kelangkaan solar subsidi. Sehingga terjadi keresahan di masyarakat. "Sekarang masyarakat yang sebenarnya belum butuh solar, berbondong-bondong membeli. Mereka takut tidak kebagian sehingga memilih menyimpan dulu," katanya, yang mengakui juga melakukan hal serupa.

Dia mengatakan ketidakpastian langkah pemerintah dalam mengatasi persoalan solar subsidi menyulitkan pengusaha. Dia meminta pemerintah mengeluarkan kebijakan yang cepat mengatasi persoalan. "Misal perlu menaikkan harga untuk mengurangi beban subsidi, naikkan saja," katanya.

UKKY PRIMARTANTYO

Berita terkait

Kadin Indonesia Bentuk Lembaga Mediasi Sengketa Bisnis

1 hari lalu

Kadin Indonesia Bentuk Lembaga Mediasi Sengketa Bisnis

Kadin Indonesia fasilitasi penyelesaian sengketa bisnis lewat lembaga mediasi baru. Layanan ini gratis bagi UMKM.

Baca Selengkapnya

Kadin Sebut Swasembada Air Harus jadi Program Utama Pemerintah: Ada di Visi Misi Prabowo-Gibran

2 hari lalu

Kadin Sebut Swasembada Air Harus jadi Program Utama Pemerintah: Ada di Visi Misi Prabowo-Gibran

Waketum Kadin Indonesia Bidang Perindustrian, Bobby Gafur Umar, menyebut bahwa ketersediaan air harus jadi perhatian pemerintah.

Baca Selengkapnya

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

2 hari lalu

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

Kadin menggelar panel diskusi sebagai rangkaian dari SIWW 2024. Akses terhadap air bersih masih menjadi tantangan sejumlah wilayah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kadin Ingatkan Pemerintah Hati-hati Membentuk Badan Otorita Penerimaan Negara

7 hari lalu

Kadin Ingatkan Pemerintah Hati-hati Membentuk Badan Otorita Penerimaan Negara

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta pemerintah agar berhati-hati dalam pembentukan Badan Otorita Penerimaan Negara.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

7 hari lalu

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

Gelaran Solo Great Sale atau SGS kembali hadir di Kota Solo, Jawa Tengah, menyemarakkan bulan Mei 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

8 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Segini Jatah Bonus Tiap Pemain Timnas U-23 Indonesia

9 hari lalu

Segini Jatah Bonus Tiap Pemain Timnas U-23 Indonesia

Pengusaha beri Rp 23 miliar. Masing-masing pemain Timnas U-23 Indonesia akan dapat bonus berkisar Rp 605,2 juta.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

9 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

10 hari lalu

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

Heru Budi Hartono meyakini pengesahan UU DKJ adalah yang terbaik untuk Jakarta.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Terbang ke Doha, Pengusaha Patungan Beri Bonus Rp23 M untuk Timnas U-23

11 hari lalu

Erick Thohir Terbang ke Doha, Pengusaha Patungan Beri Bonus Rp23 M untuk Timnas U-23

Sejumlah pengusaha, yang diinisiasi oleh Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT), mengumpulkan dana Rp23 milar untuk Timnas U-23.

Baca Selengkapnya