Menteri BUMN Dahlan Iskan. TEMPO/Jacky Rachmansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan memastikan bahwa restrukturisasi utang merupakan jalan terakhir untuk menyelamatkan PT Merpati Airlines (Persero). "Tadi dalam rapat dibahas apakah memungkinkan jalan lain (selain restrukturisasi utang), tapi ternyata tidak ada lagi," katanya seusai rapat pimpinan di Jakarta, Selasa, 9 April 2013.
Mantan Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara ini mengatakan likuidasi merupakan jalan terkhir seandainya Dewan Perwakilan Rakyat tidak memberi lampu hijau terhadap restrukturisasi utang. "Ya, harus berakhir (Merpati)," katanya.
Kemarin Dahlan meminta meminta dukungan Komisi VI untuk mendukung wacana restrukturisasi utang PT Merpati (Persero) agar maskapai itu dapat tetap mengudara. Sejumlah utang Merpati dimintanya dikonversi menjadi saham. "Kami minta waktu dengan DPR bahas ini. Dulu Garuda juga kan sebelum besar seperti ini, ya seperti ini," katanya.
Sebelumnya, Direktur Utama Merpati Nusantara Airlines Rudy Setyopurnomo berharap utang perseroan bisa direstrukturisasi. Hal ini menurutnya penting agar neraca keuangan bisa positif.
Menurut Rudy, utang-utang Merpati saat ini mayoritas kepada perusahaan BUMN lainnya. Bila utang tersebut telah direstrukturisasi, Rudy optimistis bisa membawa Merpati melantai ke bursa. "Meskipun misalnya hanya 10 persen saham yang dilepas, dengan listing dapat meningkatkan transparansi agar keuangan menjadi lebih sehat," katanya.
Merpati Air Pailit, PN Surabaya Tetapkan Pembagian Harta hingga Pesangon Eks Karyawan
2 Januari 2023
Merpati Air Pailit, PN Surabaya Tetapkan Pembagian Harta hingga Pesangon Eks Karyawan
Pengadilan Negeri Surabaya menetapkan daftar pembagian tahap pertama dari hasil penjualan aset PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) atau Merpati Airlines yang pailit.