Cuma Naik 3 Poin, Apresiasi Rupiah Terbatas  

Senin, 8 April 2013 17:36 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Melemahnya data-data ekonomi global, ditambah dengan tingginya permintaan dolar di pasar domestik, membuat tekanan rupiah masih ada.

Di transaksi pasar uang, rupiah menguat tipis 3 poin (0,03) persen ke level 9.747 per dolar Amerika Serikat (AS). Rupiah mengikuti mata uang regional yang umumnya mengalami apresiasi terhadap mata uang Negeri Abang Sam.

Katalis positif mata uang berasal dari penguatan kembali euro ke level US$ 1,30, serta yen yang terus melemah mendekati level 99 per dolar. Bank sentral Jepang berkomitmen terus mengucurkan stimulus untuk melemahkan mata uang dan melawan deflasi.

Analis dari PT Monex Investindo Futures, Albertus Christian, mengatakan rupiah mengalami apresiasi dipicu pelemahan dolar terhadap mata uang rivalnya menjelang pertemuan Bank Sentral Amerika (The Fed). "Data ekonomi yang masih negatif membuat pasar optimistis bank sentral akan terus mendorong stimulus."

Meski demikian, rupiah belum sepenuhnya lepas dari tekanan dolar. Pelemahan dolar yang terjadi akibat sentimen positif bank sentral hanya bersifat sementara. Pelaku pasar masih dibayangi oleh lambatnya pemulihan ekonomi global serta defisit perdagangan di dalam negeri.

Menurut Albertus, defisit perdagangan yang terjadi di kuartal I 2013 telah membuat permintaan dolar di dalam negeri meningkat dan cadangan devisa semakin menyusut.

Belum jelasnya kepastian mengenai impor bahan bakar minyak (BBM) juga terus menggerogoti rupiah. "Pemerintah tampaknya masih kebingungan mencari cara untuk mengurangi impor BBM tanpa harus mengambil opsi kenaikan."

Hingga pukul 17.00 WIB, mata uang Asia cenderung menguat terhadap dolar AS. Dolar Singapura ditransaksikan di 1,2412 per dolar AS, dolar Hong Kong 7,7634 per dolar AS, dan won 1.140,15 per dolar AS. Kemudian yuan 6,2038 per dolar AS, dan ringgit 3,0575 per dolar AS.

PDAT | M. AZHAR

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

4 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

4 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

4 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

6 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

7 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

7 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

8 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

8 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

8 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

8 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya