Ingin Dapat Saham Tambang Emas, Banyuwangi ke BPK

Reporter

Senin, 25 Maret 2013 17:34 WIB

TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Banyuwangi - Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Abdul Kadir, mengatakan, pihaknya serius mengusulkan skema saham teritorial (golden share) sebagai pengganti interest partisipating (IP) investasi pertambangan di daerahnya.

Untuk memuluskan rencana tersebut, Banyuwangi berkonsultasi dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk mendapat masukan soal sah-tidaknya daerah mendapat golden share tambang emas Tumpang Pitu dari investor, yakni PT Bumi Suksesindo.

Abdul Kadir menjelaskan, pemerintah Banyuwangi membutuhkan hasil kajian dari kedua lembaga itu sehingga jatah saham yang diminta pemerintah Banyuwangi dipastikan tidak melanggar undang-undang. "Kami masih menunggu hasil kajian BPK dan BPKP," kata dia kepada wartawan, Senin, 25 Maret 2013.

Apabila jatah saham teritorial untuk pemerintah daerah tidak melanggar undang-undang, kata Abdul Kadir, PT Bumi Suksesindo akan segera merealisasikan pembagian sahamnya. Pemerintah Banyuwangi, kata dia, mencontoh Kabupaten Sumbawa Barat yang bisa mendapatkan saham 7 persen dari perusahaan yang menambang di daerahnya.

Namun Kadir enggan mengatakan berapa jatah saham yang sudah disepakati antara pemerintah Banyuwangi dan PT Bumi Suksesindo. "Masih negosiasi," katanya.

PT Bumi Suksesindo adalah perusahaan yang menguasai kuasa eksplorasi pertambangan emas
seluas 11.621,45 hektare di Blok Gunung Tumpang Pitu, Kecamatan Pesanggaran. Tumpang Pitu diklaim memiliki cadangan emas 1 miliar ton dengan kadar tembaga 0,6 persen. Nilainya diperkirakan mencapai Rp 50 triliun.

Sebelumnya, kuasa eksplorasi dipegang oleh PT Indo Multi Niaga. Perpindahan izin usaha pertambangan (IUP) dari PT IMN ke PT BSI disetujui Bupati Banyuwangi pada Juli 2012 lalu. Kemudian, pada Januari 2013, Menteri Kehutanan juga menyetujui pengalihan IUP tersebut.

Sejak akhir 2011, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengajukan permintaan saham sebesar 20 persen. Pada Desember 2012, Bupati Banyuwangi pernah mengumumkan bahwa pemerintah Banyuwangi mendapatkan jatah saham 10 persen atau senilai Rp 7 triliun dari PT Bumi Suksesindo.

IKA NINGTYAS

Berita Terpopuler:
Penyerbuan LP Cebongan Bermula dari Saling Pandang

Operasi Buntut Kuda Penjara Cebongan Sleman

Lihat Teman Satu Sel Didor, Napi Cebongan Trauma

Ini Kronologi Penyerbuan Cebongan Versi Kontras

Tak Ada Kudeta, Hanya Pembagian Sembako

Berita terkait

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

4 jam lalu

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

5 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

1 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

1 hari lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

2 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

2 hari lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

3 hari lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

3 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

4 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

4 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya