TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi IV DPR, Romahurmuziy, mengatakan produksi bawang putih nasional yang semakin menurun disebabkan oleh penandatanganan Letter of Intent (LOI) dengan IMF pada era 1990an. Menurut dia, LOI tersebut membebaskan impor bawang yang mengancam produksi nasional.
"Tahun 1995 merupakan puncak produksi bawang nasional yang mencapai 152 ribu ton kemudian datang IMF, bawang putih bebas didatangkan. IMF yang membuat produksi dalam negeri dan daya saing hancur," katanya di gedung DPR, Kamis, 21 Maret 2013.
Sejak puncak produksi pada 1995, kata Romahurmuziy, produksi bawang terus menurun. Pada 1996, produksi mencapai 146 ribu ton, pada 1997 produksi mencapai 102 ribu ton. Pada 2012, produksi anjlok menjadi 14 ribu ton. Pembebasan tersebut juga didukung oleh pengurangan tarif impor bawang putih kering sebesar 5 persen pada 2003. "Produksi langsung anjlok," katanya.
Ia mengatakan ketika pemerintah mencoba bangkit dengan berusaha memperbaiki produksi dalam negeri, waktunya sudah terlambat karena sumber daya domestik tidak memadai. Kebijakan pemerintah terkait pembatasan impor pun tidak efektif karena tidak pro petani bawang. "Kalau dilengkapi instrumen pemberdayaan petani ya tidak masalah karena harga diangkat ke harga yg cukup buat petani. Tapi nyatanya kan tidak," katanya.
Peningkatan produksi bawang putih dalam negeri juga diperparah dengan kesepakatan perdagangan bebas dengan Cina yang merupakan salah satu pengimpor bawang terbesar ke Indonesia. Ia mengatakan Indonesia tak lagi bisa memberlakukan bea masuk untuk bawang asal Cina karena terikat perjanjian sementara harga bawang dari Cina juga murah.
Romahurmuziy mengatakam swasembada pangan semakin sulit direalisasikan karena dibutuhkan lahan seluas 40 ribu hektar untuk memproduksi bawang. Tapi, saat ini lahan yang tersedia hanya 5 ribu hektar.
ANANDA TERESIA
Berita terpopuler lainnya:
Blok Gunting Akan Dikembalikan ke Pemerintah
Dua Proyek Sistem Air Minum Siap Dibangun
PT Pos Indonesia Garap Bisnis Online
Pajak SBY Bocor, Media Dituding Jadi Penadah Data
Berita terkait
Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?
21 jam lalu
Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
4 hari lalu
Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaHarga Bawang Merah di Kota Solo Melonjak, Eceran Ada yang Tembus Rp 80 Ribu per Kilogram
14 hari lalu
Harga bawang merah untuk pembelian secara eceran bahkan mencapai Rp 80 ribu per kg.
Baca Selengkapnya2 Cara Masak Tahu Petis, Kudapan Asal Jawa Tengah
15 hari lalu
Tahu petis adalah kudapan asli dari Jawa Tengah, paduan antara tahu goreng dengan sambal petis
Baca SelengkapnyaTerpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa
23 hari lalu
Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.
Baca SelengkapnyaKorupsi Diduga Sebabkan Harga Bawang Putih Naik, Ini Tanggapan Kementerian Perdagangan
23 hari lalu
Kementerian Perdagangan menanggapi dugaan korupsi di balik tingginya harga bawang putih.
Baca SelengkapnyaHarga Bawang Putih Naik Jelang Lebaran, Ini 5 Negara Sumber Bawang Putih Indonesia
31 hari lalu
Harga bawang putih meroket jelang lebaran, muncul opsi impor. Negara mana saja langganan Indonesia?
Baca SelengkapnyaAllicin, Senyawa Anti Bakteri pada Bawang Putih untuk Redam Nyeri pada Gigi Berlubang
31 hari lalu
Pada gigi berlubang kerap menimbulkan nyeri, Allicin di bawang putih bekerja dengan cara mengurangi perkembangbiakan bakteri pada gigi berlubang.
Baca SelengkapnyaBlusukan ke Pasar Salakan Sulawesi Tengah, Jokowi: Harga Bawang Putih Agak Mahal
38 hari lalu
Jokowi mengatakan harga beras di pasar tersebut terpantau sebesar Rp 13.000 per kilogram.
Baca SelengkapnyaKeliru, Ombudsman: Rekomendasi Impor Bawang Putih Harusnya Diterbitkan Bapanas, Bukan Kementan
42 hari lalu
Ombudsman menyatakan rekomendasi RIPH mestinya diterbitkan Bapanas, bukan Dirjen Holtikultura Kementerian Pertanian.
Baca Selengkapnya