Denmark Tingkatkan Bisnis dengan Indonesia
Senin, 4 Maret 2013 15:14 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Denmark menawarkan penguatan kerja sama bilateral melalui hubungan perdagangan dengan Indonesia. "Kami melihat Indonesia sangat potensial. Apalagi beberapa isu yang dihadapi Indonesia, misalnya meningkatkan efisiensi sektor energi, dapat kami carikan solusinya," kata Menteri Perdagangan dan Investasi Denmark, Pia Olsen Dhyr, dalam jumpa pers, di Hotel Four Season, Jakarta, Senin, 4 Maret 2013.
Denmark, kata dia, melihat Indonesia sebagai negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara. Apalagi, Indonesia diprediksi akan menjadi kekuatan ekonomi ketujuh dunia.
"Saya juga perlu menegaskan perkembangan ekonomi Indonesia menarik buat Denmark karena kami negara yang sangat mengandalkan ekspor. Sebanyak 54 persen GDP Denmark berasal dari kinerja ekspor," ujarnya.
Beberapa sektor yang tengah diminati Denmark, di antaranya makanan, pengolahan air, energi, dan infrastruktur. Ia meyakinkan bahwa perusahaan-perusahaan Denmark memiliki kompetensi memadai untuk menggarap sektor-sektor tersebut.
Ia menyatakan ada beberapa perusahaan Denmark yang sudah mengutarakan minatnya untuk berinvestasi di Indonesia. Hanya saja, ia tak bisa menyebutkan nama perusahaan tersebut. "Inilah mengapa kami ke sini karena banyak perusahaan Denmark yang ingin berinvestasi di sini," katanya.
Menurut dia, pemerintah Denmark hanya bertugas memfasilitasi keinginan perusahaaan-perusahaan swasta yang tertarik untuk berivestasi di Indonesia. Proses penjajakan investasinya tidak melibatkan pemerintah.
Meski ingin meningkatkan ekspor ke Indonesia, Pia Olsen menyatakan tidak melihat Indonesia sekadar sebagai pasar yang potensial. "Sebaliknya, dengan komitmen investasi yang telah disuarakan beberapa perusahaan Denmark pada saya, hal itu berarti penciptaan lapangan kerja bagi Indonesia," ujar dia.
Ia menambahkan, Indonesia merupakan salah satu negara yang perdagangannya surplus dengan Uni Eropa. Warga Denmark juga mengkonsumsi produk-produk asal Indonesia seperti tekstil dan barang konsumen dan makanan. "Saya rasa hubungan dagang ini menguntungkan kedua pihak."
Perwakilan Confederation of Danish Industry, Jens Holst-Nielsen, menambahkan bahwa penguatan kerja sama pengusaha bisnis di Denmark dengan pengusaha Indonesia akan dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU). Ia menyebutkan akan ada sekitar 13 perusahaan Denmark yang ingin berinvestasi di Indonesia. "Kami tidak hanya fokus di energi, tapi mengubah persepsi seperti bagaimana menggunakan teknologi dan sumber daya yang tepat," katanya.
Duta Besar Denmark untuk Indonesia, Martin Bille Hermann, menambahkan bahwa pemerintah Denmark berharap hubungan bilateral dengan Indonesia bisa lebih baik lagi. Saat ini, volume perdagangan Denmark ke Indonesia sebesar US$ 150 juta. "Banyak yang bisa dikembangkan dalam perdagangan dan investasi bisnis. Ini bisa jadi faktor pendorong," katanya.
Pada 2016, pemerintah Denmark menargetkan bisa meningkatkan volume perdagangan dua kali lipat dari nilai yang sudah ada saat ini.
ROSALINA