Pertani Tingkatkan Produksi Benih

Rabu, 13 Februari 2013 20:18 WIB

Petani menanam benih Kacang Tanah di Selopanggung, Kediri, Jawa Timur, Minggu (5/8). ANTARA/Arief Priyono

TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertani (Persero) menargetkan bisa memproduksi benih tanaman pangan sebanyak 72 ribu ton. Benih yang akan diproduksi yaitu benih padi sebanyak 64 ribu ton, benih jagung 4.000 ton, dan benih kedelai 4.000 ton.

Direktur Produksi PT Pertani Agung Darmawan mengatakan, target produksi benih tahun ini meningkat dibanding tahun lalu yang hanya mencapai 32 ribu ton. "Tahun lalu produksi benih padi sebanyak 30 ribu ton, benih padi dua ribu ton, dan kedelai 300 ton," kata Agung, Rabu 13 Februari 2013.

Kenaikan target produksi benih ini, kata Agung, seiring dengan meningkatnya permintaan benih di tingkat petani. Sebab itu pula, Pertani juga akan meningkatkan kualitas benih yang diproduksinya untuk membantu peningkatan mutu padi yang dihasilkan petani.

Ia menjelaskan, dari total produksi benih tersebut, sebanyak 90 persen benih padi akan digelontorkan untuk subsidi petani dan hanya 10 persen yang diperuntukkan bagi penjualan komersial. Sedangkan benih jagung dan kedelai seluruhnya memang dikhususkan untuk penjualan komersial.

Total kebutuhan benih nasional, lanjutnya, mencapai 300 ribu ton per tahun, namun di pasar bebas kebutuhan komersialnya hanya 120 ribu ton. "Kami harap pangsa pasar benih Pertani juga ikut naik. Tahun lalu pangsa pasar hanya 30 persen, dan tahun ini diharapkan bisa menjadi 60 persen," ujarnya.

Untuk meningkatkan produksi benihnya, Pertani siap menambah kapasitas produksi di masing-masing pabrik yang dimiliki. Agung optimis, Pertani mampu menaikkan kapasitas produksi menjadi 80 ribu ton per tahun yang dihasilkan dari 28 pabrik milik perusahaan. Pada tahun-tahun sebelumnya, Pertani hanya mampu memproduksi benih separuh dari kapasitas terpasang.

Direktur Pemasaran PT Pertani (Persero) Dedeng Fahroni menambahkan, peningkatan produksi ini sejalan dengan niat perusahaan untuk melebarkan penjualan komersial di pasar premium benih tanaman pangan. Mulai tahun ini, kata Dedeng, Pertani akan mencoba meningkatkan penjualan benih prima ke pasar komersial.

Namun, ia mengungkapkan, tak mudah untuk menjual benih kepada petani secara komersial. "Benih ini kan prinsipnya produk substitusi, artinya petani berpikir masih bisa membuat benih," kata Dedeng.

Meskipun demikian, ia meyakinkan benih yang diproduksi Pertani sudah masuk kategori benih unggul karena menggunakan teknologi dan diversifikasi lain dalam produksinya. Menurutnya, belum semua petani menggunakan benih unggul dan masih banyak yang menggunakan benih tidak berlabel. Artinya ini dianggap peluang bagi Pertani karena kebutuhan benih nasional mencapai 300 ribu ton.

"Karena itu edukasi dan promosi terus kami lakukan. Strategi kami dalam membina dan mengawal petani untuk membiasakan menggunakan benih unggul melalui program GP3K (Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi," ujarnya.

Saat ini, penjualan benih produksi Pertani paling besar di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi yang merupakan sentra produksi padi. Untuk harga, benih padi kualitas premium di pasar komersial sekitar Rp 8.000 hingga Rp 10.000 per kilogram dan Rp 7.500 hingga Rp 8.000 per kilogram untuk pasar non-premium.

"Harga benih padi tergantung harga gabah. Harga benih harus 200 persen diatas harga gabah, tidak boleh dibawah itu," kata dia. Sedangkan harga benih jagung sekitar Rp 35 ribu sampai Rp 40 ribu per kilogram, dan harga benih kedelai Rp 11 ribu hingga Rp 12 ribu per kilogram.

ROSALINA

Berita terkait

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

12 jam lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

1 hari lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

2 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

2 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

4 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

4 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

5 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

8 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

10 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

11 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya