TEMPO.CO, Jakarta-Direktur Keuangan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Exim Bank, Basuki Setyadji menargetkan perolehan laba tahun ini sebesar Rp 600 miliar. Target ini naik 20 persen dari perolehan tahun lalu yang mencapai Rp 520 miliar.
"Nanti volume pembiayaan yang akan kami tambah," kata Direktur Keuangan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia Basuki Setyadji usai rapat dengar pendapat (RDP) memberi masukan dan pandangan RUU Usaha Perasuransian dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Selasa 5 Februari 2013.
Untuk mencapai target tersebut perseroan akan menggenjot pembiayaan hingga Rp 32 triliun. Menurut Basuki, hingga Desember tahun lalu, pembiayaan yang telah disalurkan perseroan mencapai Rp 26, 7 triliun naik dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 20,5 triliun.
Sedangkan sektor terbesar yang dibiayai perseroan, masih dari perkebunan terutama kelapa sawit hingga mencapai Rp1 triliun. Sektor lain adalah tekstil dan industri besi. Tahun ini perseroan akan membidik sektor baru yaitu sektor smelter atau industri pengolahan khususnya pertambangan (hilirisasi).
Ia menambahkan LPEI juga akan menggenjot pembiayaan ekspor bagi segmen usaha kecil menengah (UKM) menjadi sekitar Rp 3,2 triliun atau naik jika dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,6 triliun. “Porsi pembiayaan UKM tetap dijaga pada angka 10 persen dari total pembiayaan,” katanya.
Ia optimistis target tersebut akan tercapai mengingat sektor yang dibiayai adalah ekspor, kebutuhan dasar yang tidak terlalu terpengaruh dengan kondisi krisis Eropa. Sementara untuk sumber pendanaan tahun ini, perseroan berencana menerbitkan obligasi rupiah sebesar Rp 5,5 triliun dan obligasi valas sebesar US$ 500 juta.
"Untuk yang valas kita lihat situasi market. Untuk yang rupiah kami terbitkan semester satu ini," tuturnya.
Direktur Eksekutif LPEI I Made Gde Erata menambahkan pembiayaan tidak banyak terpengaruh oleh krisis Eropa karena mayoritas nasabah adalah eksportir dan importir jangka panjang. "Kami juga membiayai infrastruktur ekspor untuk kontraktor pelabuhan," katanya.
FIONA PUTRI HASYIM