Pertumbuhan Ekonomi 2012 Meleset dari Target  

Reporter

Selasa, 5 Februari 2013 15:10 WIB

Suasana kawasan bisnis ibukota dilihat dari kawasan Senayan, Jakarta, Senin (15/10). ANTARA/Andika Wahyu

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik menyatakan perekonomian Indonesia tahun lalu hanya tumbuh 6,23 persen atau meleset dari target yang ditetapkan pemerintah sebesar 6,3 persen. Kepala BPS Suryamin menyatakan perlambatan pertumbuhan disebabkan gejolak ekonomi global yang menyebabkan neraca perdagangan sepanjang tahun mengalami defisit. "Ekspor migas terus menurun, sedangkan impornya meningkat. Pengeluaran konsumsi pemerintah juga menurun," kata Suryamin, dalam keterangannya kepada wartawan tentang produk domestik bruto 2012 di kantor BPS, Jakarta, Selasa, 5 Februari 2013.

Suryamin menyatakan produk domestik bruto Indonesia pada 2012 atas dasar harga berlaku mencapai Rp 8.241,9 triliun. Sedangkan atas dasar harga konstan (tahun 2000) mencapai Rp 2.618,1 triliun. Pertumbuhan tertinggi terjadi di tiga sektor, yakni pengangkutan dan komunikasi sebesar 9,98 persen, perdagangan hotel dan restoran 8,11 persen, dan kontruksi 7,50 persen. "Terkecil di sektor pertambangan dan penggalian hanya 1,49 persen," katanya.

Sedangkan struktur PDB menurut penggunaan, konsumsi rumah tangga yaitu 5,28 persen. Adapun konsumsi pemerintah 1,25 persen, pembentukan modal tetap bruto 9,81 persen, ekspor 2,01 persen, dan impor 6,65 persen. "Pada 2011 konsumsi pemerintah 3,20 persen. Penyebabnya, belanja barang dan belanja pegawai turun. Tapi ini bagus karena terlihat adanya efisiensi," katanya.

Meskipun pertumbuhan Indonesia tidak mencapai target, Suhariyanto menyatakan Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar kedua di dunia setelah Cina yang tumbuh 7,6 persen. "Memang tidak memenuhi target. Tapi di tengah krisis ini sudah bagus ada di posisi dua," katanya.

Jika krisis global berlanjut dan neraca perdagangan mengalami defisit pada 2013, Suhariyanto memastikan Indonesia akan sulit untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 6,5 persen hingga 6,8 persen. "Kecuali kalau investasinya dapat mengkompensasi. Kuncinya harus mencari pasar di negara lain dan memperkuat pasar dalam negeri. Terutama produk lokal yang unik dan diminati," katanya.

ANGGA SUKMA WIJAYA

Berita Terpopuler

Menkeu Tak Bisa Konfirmasi Pajak Keluarga SBY
Batavia Pailit, Agen Travel Akan Mengadu ke DPR
Pelanggan XL Kini Bisa Kirim Uang dari Luar Negeri
Temasek Akuisisi Saham Hypermart
Dow Jones Lengser dari Level 14 Ribu
Bursa Rawan Aksi Ambil Untung
Direktur BPH Migas Tarik Pernyataan Soal Pertamina
Rupiah Terimbas Sentimen Positif
Evaluasi Importir Daging Diminta Terbuka
Usul Jokowi Soal Dua Ruas Tol Diapresiasi

Berita terkait

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

2 hari lalu

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Baca Selengkapnya

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

2 hari lalu

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

Untuk jadi negara maju Airlangga sebut pemerintah memproyeksikan ekonomi harus di atas 5 persen

Baca Selengkapnya

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

3 hari lalu

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

Prabowo mengatakan Indonesia bisa dengan mudah mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen dalam 2-3 tahun mendatang.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sesumbar Sejahterakan Indonesia dalam 4 Tahun, Ini Catatan Janjinya Saat Kampanye Pilpres 2024

7 hari lalu

Prabowo Sesumbar Sejahterakan Indonesia dalam 4 Tahun, Ini Catatan Janjinya Saat Kampanye Pilpres 2024

Prabowo mengatakan dirinya hanya butuh 3-4 tahun untuk menyejahterakan Indonesia. Ini janji Prabowo-Gibran saat kampanye pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

9 hari lalu

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) optimistis target pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen pada tahun ini dapat tercapai.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Pemerintah Bijak Mengelola Pertumbuhan Ekonomi

10 hari lalu

Bamsoet Dorong Pemerintah Bijak Mengelola Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi yang positif patut dikelola dengan penuh kebijaksanaan karena ketidak pastian global.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

10 hari lalu

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

LPEM FEB UI memaparkan secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi masih cenderung stagnan.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

11 hari lalu

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

BPS menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,11 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

11 hari lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

11 hari lalu

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.

Baca Selengkapnya