Defisit Perdagangan Bebani Rupiah

Jumat, 1 Februari 2013 17:16 WIB

Sejumlah pelanggan sedang menukar valuta asing di di sebuah Tempat Penukaran Uang di Jakarta (9/3).TEMPO/Panca Syurkani

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah pada perdagangan akhir pekan kemarin, melorot 16 poin (0,17 persen) ke level 9.614 per dolar. Analis Treasury Research Bank BNI, Radityo Ariwibowo, mengatakan, data makro ekonomi yang cenderung negatif menjadi penyebab rupiah melemah. “Rupiah merespons defisit neraca perdagangan dan inflasi Januari sebesar 1,03 persen, terbesar dalam beberapa tahun terakhir,” ujarnya, Jumat 1 Februari 2013.


Badan Pusat Statistik melaporkan, selama 2012 jumlah ekspor Indonesia sebesar US$ 190,04 miliar, sementara impor mencapai US$ 191,67 miliar. Dengan demikian, defisit neraca perdagangan Indonesia tahun lalu mencapai US$ 1,63 miliar. Ekspor susut 6,61 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya (yoy). Sedangkan impor melonjak 8,02 persen untuk periode yang sama.


Menurut Radityo, belum pulihnya ekonomi negara mitra perdagangan Indonesia menjadi faktor penghambat ekspor. Sebaliknya, meningkatnya impor mendorong permintaan dolar dalam jumlah besar dan mempengaruhi valuasi rupiah di pasar domestik. "Alhasil, Bank Indonesia secara rutin melakukan intervensi di pasar domestik untuk menstabilkan mata uang."

Sentimen global cenderung positif seharusnya melemahkan dolar di pasar uang, karena pelaku pasar lebih bergairah mengoleksi aset-aset berisiko. Namun, pergerakan rupiah cenderung bergerak melawan arah, lantaran lebih dipengaruhi kondisi internal.

Dari regional, hingga pukul 17.05 WIB dolar Singapura ditransaksikan di 1,2416 per dolar AS, dolar Hong Kong 7,7574 per dolar AS, won 1.097,38 per dolar AS. Kemudian yuan ditransaksikan di 6,2273 per dolar AS, dan ringgit 3,116 per dolar AS.

M. AZHAR | PDAT



Berita Terpopuler Lainnya:
Yusuf Supendi: Kok, Kaget PKS Terlibat Suap?

Impor Renyah 'Daging Berjanggut'

Skandal Daging Berjanggut, Laporan Tempo 2011

Sebut Suap Daging Musibah, Tiffatul Dikecam

Presiden PKS Ditangkap, Apa Kata Hilmi Aminuddin

Marzuki Alie: Luthfi Hasan Itu yang Mana, Ya?

Advertising
Advertising

Berita terkait

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

2 hari lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

2 hari lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

3 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

3 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

3 hari lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

7 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

7 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

17 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

17 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

17 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya