Menteri Energi Menilai Penetapan Porsi Gas Salah

Reporter

Selasa, 29 Januari 2013 14:04 WIB

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik. ANTARA/Prasetyo Utomo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik meminta Dewan Energi Nasional mengkaji ulang porsi gas terhadap total energi dalam Rancangan Undang-Undang Kebijakan Energi Nasional.

Dalam RUU itu, porsi gas diusulkan sebesar 19,7 persen pada 2025. Jero menilai besaran ini kurang tepat karena porsi gas terhadap bauran energi telah mencapai 20 persen saat ini. "Rancangannya kurang pas, persentasenya malah turun," katanya dalam pembukaan sidang Dewan Energi ke-9 di Kementerian Energi, Jakarta Pusat, Selasa, 29 Januari 2013.

Sekarang ini, komposisi sumber energi primer mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2006. Dalam aturan itu, pemerintah menargetkan porsi gas 30 persen terhadap total energi pada 2025.

Langkah yang diambil pemerintah, Jero menambahkan, di antaranya memberikan insentif untuk menjamin produksi dan penggunaan gas naik. "Sedang kami kerjakan sekarang, memberi shale gass dan memberikan insentif lebih di bidang gas, terutama di Indonesia timur, dan itu menjamin gas akan naik," katanya.

Presiden Direktur Pertamina Hulu Energy, Salis Aprilian, mengatakan, pihaknya menunggu kepastian regulasi mengenai shale gass. Tanpa regulasi yang jelas, Pertamina Hulu Energi enggan berspekulasi dengan menganggarkan dana khusus untuk shale gass. "Kalau aturannya segera terbit, akan ada revisi anggaran," katanya melalui pesan pendek kepada Tempo. Dana yang akan dialokasikan tersebut rencananya digunakan untuk studi dan survei.

Selain gas, dalam RUU itu pemerintah mengusulkan porsi energi baru dan terbarukan sebesar 25,9 persen pada 2025. Jero menilai usulan tersebut masuk akal karena porsi energi baru dan terbarukan baru sebesar 5,7 persen saat ini, dan dalam Perpres ditargetkan 17 persen. "Logikanya cocok, tetapi perlu peningkatan secara masif," katanya.

Adapun porsi batu bara ditargetkan sebesar 30,7 persen turun dari target pada Perpres sebesar 33 persen pada 2025. Penggunaan batu bara sekarang ini telah mencapai 24,5 persen.

Pada RUU itu, pemerintah merevisi porsi minyak menjadi 23,7 persen. Besaran ini naik dari target pada Perpres sebesar 20 persen. Rancangan ini akan diajukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat. Jika disahkan menjadi undang-undang, Perpres tidak berlaku lagi.

BERNADETTE CHRISTINA | AKBAR

Berita terkait

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

16 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

2 Maret 2024

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

18 Januari 2024

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

Jawa-Bali merupakan daerah yang paling banyak menerima rice cooker gratis. Total anggaran program ini Rp 347 miliar.

Baca Selengkapnya

Mobil Hemat Energi Rancangan Mahasiswa Indonesia Berkompetisi di KMHE 2023, Jawab Tantangan Krisis Energi Dunia

2 November 2023

Mobil Hemat Energi Rancangan Mahasiswa Indonesia Berkompetisi di KMHE 2023, Jawab Tantangan Krisis Energi Dunia

Kontes mobil hemat energi mempertandingkan rancangan kendaraan yang berfokus pada penghematan bahan bakar.

Baca Selengkapnya

Syarat Dapat Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Apa Saja?

16 Oktober 2023

Syarat Dapat Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Apa Saja?

MKementerian ESDM akan memberikan bantuan 600 ribu unit rice cooker secara gratis, apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Serangan Udara Rusia Sasar Infrastruktur Energi Ukraina, Kembali ke Strategi Lama?

21 September 2023

Serangan Udara Rusia Sasar Infrastruktur Energi Ukraina, Kembali ke Strategi Lama?

Rusia tampaknya kembali ke strategi lamanya dalam upaya penaklukan Ukraina dengan serangan rudal besar-besaran ke fasilitas energi di Ukraina

Baca Selengkapnya

Indosolar Expo 2023: Upaya Bersama Bangkitkan Energi Surya Indonesia

26 Juli 2023

Indosolar Expo 2023: Upaya Bersama Bangkitkan Energi Surya Indonesia

Energi surya memiliki peran strategis dalam mengakselerasi upaya transisi energi khususnya di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).

Baca Selengkapnya

5 Provinsi Penghasil Emas Terbesar di Indonesia

11 Februari 2023

5 Provinsi Penghasil Emas Terbesar di Indonesia

Inilah 5 Provinsi Penghasil emas terbesar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Turunkan Emisi Efek Rumah Kaca, Kementerian ESDM Percepat Pengembangan Sektor Panas Bumi

11 Februari 2023

Turunkan Emisi Efek Rumah Kaca, Kementerian ESDM Percepat Pengembangan Sektor Panas Bumi

Kementerian ESDM terus mengembangkan sektor panas bumi untuk menurunkan efek rumah kaca.

Baca Selengkapnya

Menteri ESDM: Ekspor Emas Dihentikan Bertahap

10 Februari 2023

Menteri ESDM: Ekspor Emas Dihentikan Bertahap

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan larangan ekspor emas akan dilakukan secara bertahap.

Baca Selengkapnya