Insentif Pajak Mobil Murah Segera Terbit

Reporter

Senin, 21 Januari 2013 23:07 WIB

Menteri Keuangan Agus D.W. Martowardojo. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Agus Martowardojo menyatakan, pemerintah akan memberikan insentif bagi industri yang memproduksi mobil murah dan ramah lingkungan (low cost green car). Aturan pemberian insentif dalam bentuk peraturan pemerintah ini rencananya bakal terbit pada kuartal pertama 2013.

"Setelah konsultasi, nanti kami akan ajukan ke Presiden untuk disetujui Peraturan Pemerintah-nya," kata Agus di Kompleks Parlemen, Senin, 21 Januari 2013.

Penerapan aturan ini, kata dia, adalah untuk mengembangkan industri mobil di Indonesia sehingga mampu menyerap tenaga kerja. Insentif akan diberikan seterusnya terutama bagi industri yang benar-benar membuat mobil di Indonesia bukan impor.

Senada, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Bambang Brodjonegoro menjelaskan, Kementerian Keuangan hanya mengatur tarif. "Detil persyaratan untuk kendaraan seperti apa dan jenisnya apa saja, akan diatur Kementerian Perindustrian," ujarnya.

Insentif bagi industri ini, menurut dia, rencananya akan berupa pemotongan tarif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) hingga mencapai 100 persen dari besaran pajak yang berlaku. Besaran pemotongan tarif pajak berbeda setiap mobil tergantung kemampuan menghemat bahan bakar.

Bambang menceritakan, ada dua bentuk skema insentif yang diberikan pemerintah. Pertama, insentif pemotongan PPnBM sebesar 60 persen diberikan bagi industri yang memproduksi kendaraan hemat bahan bakar 28 kilometer per liter. Kedua, insentif pemotongan PPnBM sebesar 25 persen dari besaran pajak diberikan bagi industri yang memproduksi mobil berbahan energi 20-28 kilometer per liter. Besaran pajak PPnBM saat ini berkisar antara 25 - 75 persen.

Atas penerapan aturan ini, Kementerian Keuangan menghitung, dampak terhadap potensi penerimaan negara menyusut Rp 760 miliar. Adapun nilai ekspor dan investasi masing-masing naik, 10 persen - 12,5 persen dan 0,1 persen - 0,15 persen. Sementara itu, pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi menjadi sebesar 0,2 persen - 0,3 persen.

MARTHA TERTINA | AYU PRIMA SANDI

Berita terkait

Polri: 75 Motor dan 50 Mobil Listrik Ikut Kawal VVIP di World Water Forum Bali

8 jam lalu

Polri: 75 Motor dan 50 Mobil Listrik Ikut Kawal VVIP di World Water Forum Bali

Polri menyatakan kendaraan listrik untuk pengamanan World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024 telah siap digunakan.

Baca Selengkapnya

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

1 hari lalu

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

4 hari lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

4 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

6 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

11 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

12 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

13 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

13 hari lalu

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

Implementasi program kendaraan listrik dinilai harus didukung ekosistem yang memadai.

Baca Selengkapnya

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

15 hari lalu

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

Kenaikan transaksi di SPKLU tersebut tercatat hingga H+7 Lebaran.

Baca Selengkapnya