TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana Tugas Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Bambang Brodjonegoro menyatakan subsidi bahan bakar minyak tidak sehat. Menurut dia, sebagian besar porsi belanja yang dihabiskan untuk BBM subsidi justru dinikmati masyarakat mampu.
"Kalian semua tahu, subsidi ini malah menguntungkan orang-orang yang tidak perlu disubsidi, " kata Bambang di kantor Kementerian Keuangan, Jumat, 4 Januari 2013.
Dia juga menyoroti harga BBM subsidi yang dinilainya kelewat murah. “Harga yang terlalu murah bisa mendorong semakn borosnya konsumsi energi dan maraknya penyelewengan,” katanya. Dia meminta agar pemerintah serius dalam mendorong program hemat energi. "Kalau suatu barang harganya murah, tidak ada urgensi untuk melakukan gerakan hemat energi. Hemat energi itu hanya efektif jika didorong kebijakan harga," katanya.
Bambang meminta agar semua pihak terlibat dalam melakukan penghematan BBM. Sebab, pemborosan penggunaan BBM subsidi berarti pembengkakan impor BBM. Impor BBM tahun lalu ada di posisi 25 persen, “ini berkontribusi pada trade balance dan current account,” katanya.
Menurut dia, pemerintah bisa menekan angka subsidi dengan menyalurkan BBM subsidi pada masyarakat yang layak. “Bila subsidi bisa ditekan, tekanan pada neraca perdagangan berkurang. Ujungnya, ekonomi jadi lebih sehat dan target pertumbuhan di 2013 bisa tercapai," katanya.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Berita terkait
Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik
13 jam lalu
Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.
Baca SelengkapnyaEks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya
17 jam lalu
Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.
Baca SelengkapnyaEks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Akan Hadiri Panggilan KPK soal Klarifikasi LHKPN Rp 7 Miliar
1 hari lalu
Kuasa hukum eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Luhut Simanjuntak, mengatakan kliennya akan memenuhi panggilan dari KPK itu untuk klarifikasi LHKPN.
Baca SelengkapnyaAlasan Bea Cukai Tahan 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Kenneth Koh
1 hari lalu
Alasan Bea Cukai menahan 9 supercar milik pengusaha Malaysia, Kenneth Koh
Baca SelengkapnyaLHKPN Janggal Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, KPK: Harta Rp 6 Miliar Tapi Bisa Beri Pinjaman Rp 7 Miliar?
1 hari lalu
KPK telah menjadwalkan pemanggilan eks Kepala Bea Cukai Purwakarta pekan depan untuk mengklarifikasi kejanggalan LHKPN.
Baca SelengkapnyaTImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci
2 hari lalu
Pakar menilai komunikasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai kepada publik belum optimal, kerap memicu opini negatif masyarakat
Baca SelengkapnyaKPK Panggil Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Pekan Depan
2 hari lalu
Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy, akan menjalani klarifikasi soal LHKPN-nya di KPK pekan depan.
Baca SelengkapnyaPenjelasan Bea Cukai Soal 9 Mobil Mewah Kenneth Koh Disegel, Tidak Direekspor
2 hari lalu
Sampai Mei 2024, importir 9 mobil mewah itu belum melunasi dendanya, yang telah mencapai Rp11,8 miliar.
Baca SelengkapnyaKemenkeu Berhentikan Kepala Bea Cukai Purwakarta, Berikut Profil Rahmady Effendy dan Kasusnya Soal LHKPN
2 hari lalu
Kepala Bea Cukai Purwakarta Effendy Rahmady dituduh melaporkan hartanya dengan tidak benar dalam LHKPN. Apa yang membuatnya diberhentikan Kemenkeu?
Baca SelengkapnyaKisah Royal Enfield Sebelum Memproduksi Motor di India
4 hari lalu
Sebelum membuat motor, Royal Enfield memproduksi sejumlah produk di bawah tanah
Baca Selengkapnya