Stabilkan Harga, Bulog Terus Operasi Pasar
Kamis, 3 Januari 2013 18:37 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Perum Bulog menyatakan telah menggelar operasi pasar (OP) di berbagai daerah sejak pertengahan Desember lalu. Itu dilakukan untuk merespon harga beras yang mulai meningkat di beberapa daerah.
Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan, operasi pasar itu akan terus berlangsung selama Januari 2013. Adapun daerah yang diutamakan adalah DKI Jakarta, Sumatera, Papua, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku.
Sepanjang Desember lalu, harga beras di sejumlah daerah-daerah itu sudah 25 persen di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Saat itu harga sudah mencapai Rp 7.300 per kilogram, padahal HPP ditetapkan pada angka Rp 6.600 per kilogram. Setelah dilakukan OP, harga mulai kembali turun di kisaran Rp 7.000-7.100 per kilogram.
"Kira-kira penyaluran OP sejak pertengahan Desember sampai awal Januari ini sekitar 20.000 ton. Ini untuk beras medium," kata Sutarto Alimoeso dalam konferensi pers awal tahun, di kantor Perum Bulog, Jakarta, Kamis, 3 Januari 2013.
Menurut Sutarto, mundurnya waktu tanam padi oleh petani akan berdampak pada produksi. Oleh karena itu, diharapkan musim paceklik tidak berlangsung lama. Sutarto memprediksi musim paceklik hanya berlangsung pada Januari hingga akhir Februari mendatang.
Meskipun dibayangi dengan musim paceklik, Sutarto menyatakan stok Bulog masih sangat cukup untuk menggelontorkan beras OP apabila diperlukan. Ia menyatakan stok awal tahun yang dimiliki Bulog mencapai 2,276 juta ton ditambah dengan cadangan beras pemerintah sebesar 435 ribu ton. Bulog juga memiliki stok beras premium sebanyak 60 ribu ton yang bisa sewaktu-waktu dipakai untuk mempertahankan harga beras agar tidak bergejolak.
Posisi harga beras sekarang dinilai masih kondusif. "Bagi kami yang penting harga gabah dan beras di petani saat musim panen nanti tidak anjlok dan harga di tingkat konsumen bisa terjaga," kata Sutarto. Pemerintah diminta untuk mengantisipasi produksi petani akibat curah hujan tinggi yang akan terjadi pada musim panen Maret mendatang.
Berdasarkan data Bulog, realisasi OP selama 2012 mencapai 298.118 ton, yang terdiri atas OP beras medium sebesar 198.995 ton dan OP beras premium 99.123 ton. Angka ini, kata Sutarto, sebagian besar disalurkan pada awal 2012.
"Bulog selalu siap menyalurkan beras OP. Namun, penyaluran OP pada periode pertengahan Desember sampai Januari ini tidak terlalu kencang dibanding awal 2012 lalu," kata Sutarto.
Sedangkan pada 2011, realisasi penyaluran beras OP lebih tinggi dari 2012 yang jumlahnya sebesar 403.200 ton. Lalu pada 2010 realisasi OP hanya 44.915 ton. Tahun 2013 ini Bulog menargetkan bisa memiliki stok di akhir tahun sebanyak 2,23 juta ton.
ROSALINA