Pejabat Pertanian Batal Studi Banding ke Prancis  

Rabu, 12 Desember 2012 13:06 WIB

TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Jakarta - Satu pejabat Kementerian Pertanian batal ikut studi banding soal sapi bersama 11 anggota Dewan Perwakilan Rakyat ke Prancis. Direktur Budi Daya Ternak Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Fauzi Luthan, mengaku tidak jadi ikut bersama Komisi Pertanian DPR karena tak sempat mengurus administrasi keberangkatan.

“Saya yang seharusnya berangkat, tapi batal jalan karena diajak mendadak. Jadi, tak sempat urus administrasi. Tidak tahu juga apakah ada staf ahli yang ikut,” kata Fauzi kepada Tempo, Rabu, 12 Desember 2012.

Studi banding yang dilakukan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ke Prancis dan Cina untuk revisi Undang-Undang Peternakan dan Kesehatan Hewan semula berencana turut mengajak pihak terkait, seperti Kementerian Pertanian. Namun, tanpa diketahui alasannya, Komisi IV DPR yang membidangi masalah pertanian dan peternakan baru mengundang pihak Kementerian Pertanian dua hari sebelum berangkat.

Fauzi awalnya diajak ke Prancis untuk studi banding mencari informasi dan perbandingan kebijakan peternakan. Namun, ia sendiri tidak tahu sepak terjang Prancis dalam mengelola peternakan dan keberhasilan mencegah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi. “Saya kurang tahu soal Prancis. Tapi kalau Cina memang sedang berkembang peternakan sapinya. Pasarnya di Cina juga lebih besar.”

Revisi Undang-Undang Peternakan ini merupakan inisiatif DPR. Karena itulah, ia mengaku tidak tahu darimana DPR mendapat masukan untuk studi banding ke dua negara tersebut.

Ia justru menilai studi banding tidak perlu dilakukan di negara yang jauh. Apalagi, kata dia, iklim dan kondisi cuaca di Prancis dan Cina tak sama dengan Indonesia. “Sulit untuk melakukan spesifikasi di sana. Menurut saya lebih baik yang memiliki cuaca sama, misalnya ke sesama negara Asia,” ujarnya.

ROSALINA


Berita Terpopuler:

10 Alasan 21 Desember 2012 Bukan Kiamat

Soal Habibie, Anwar Ibrahim Angkat Bicara

VIDEO Pidato Habibie di Malaysia

Mendagri Akan Beri Sanksi Alex Noerdin

Lecehkan Habibie, Malaysia Dapat Surat Kecaman

Berita terkait

Saksi Ungkap Syahrul Yasin Limpo Bayar Lukisan Sujiwo Tejo Seharga Rp 200 Juta Pakai Uang Vendor Kementan

14 jam lalu

Saksi Ungkap Syahrul Yasin Limpo Bayar Lukisan Sujiwo Tejo Seharga Rp 200 Juta Pakai Uang Vendor Kementan

Saksi menyatakan diminta mengirim Rp 200 juta saat itu juga untuk pembayaran lukisan dari budayawan Sujiwo Tejo yang dibeli oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

2 hari lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

4 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

4 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

7 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

7 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

12 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

13 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

14 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

14 hari lalu

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.

Baca Selengkapnya