Pemerintah Akan Bahas Kuota Impor Daging Lagi
Senin, 10 Desember 2012 22:23 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan akan menggelar rapat terkait kuota daging impor dengan Menteri Perdagangan dan Menteri Pertanian. Menurut dia, perlu ada koordinasi lanjutan mengenai kuota daging impor. "Minggu ini kami akan rapat," kata Hatta di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Senin, 10 Desember 2012.
Hatta menyatakan perlu ada kejelasan terkait kuota impor tersebut. Menurut dia, pemerintah harus memastikan jika harga daging tidak akan melambung tinggi danjuga tidak akan terjadi kelangkaan karena akan memukul industri kecil. "Impor diperlukan, tapi jangan juga membuat peternak kita terpukul," katanya.
Sementara itu, anggota Komisi Pertanian Dewan Perwakilan Rakyat, Hermanto menyatakan usulan Kementerian Perdagangan untuk melakukan impor daging sebanyak 105.000 ton telah mengabaikan keberadaan Undang-Undang Pangan yang baru saja disahkan oleh DPR. Padahal, kata dia, semangat UU Pangan untuk kedaulatan, kemandirian, ketahanan dan keemanan pangan.
"Pemerintah wajib mendorong keberadaan produk lokal. UU ini jelas mengatakan kemandirian pangan adalah kemampuan negara dan bangsa. Kalau terus impor, potensi sumber daya alam tak akan pernah berkembang. Kemendag harus konsisten dalam menerapkan RUU Pangan," kata Hermanto. "Jika impor terus berlangsung, maka program swasembada daging 2014 tentu akan terancam gagal."
Sebagai gambaran, kata dia, berdasarkan hasil rapat koordinasi di Kementerian Perekonomian disepakati bahwa pada 2013 akan dilakukan impor daging sapi sebanyak 80 ribu ton yang terdiri dari impor daging sapi beku dan sapi bakalan (sapi hidup). Menteri Hatta Rajasa, lanjut dia, beralasan bahwa ketersediaan pasokan sapi di dalam negeri pada tahun 2013 sekitar 2,4 juta ekor yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
Namun, pasokan ini belum bisa mencukupi seluruh kebutuhan daging nasional. Sehingga, ada kekurangan sekitar 12 persen dari total kebutuhan yang harus diimpor, yaitu sekitar 80.000 ton daging. Dijelaskan, data kebutuhan konsumsi terbaru ini telah menghitung adanya peningkatan konsumsi daging dari 1,9 kilogram per kapita per tahun menjadi 2,2 kg per kapita per tahun.
ANGGA SUKMA WIJAYA