TEMPO.CO, Jakarta-Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengatakan pembatasan penggunaan bahan bakar minyak bersubsidi belum sepenuhnya berhasil. Akibatnya, kuota BBM bersubsidi APBN-P Penyesuaian 2012 sebesar 44,04 juta kiloliter diperkirakan tak cukup sampai akhir 2012.
"Pertambangan masih ada 1-2 yang lolos di daerah. Itu harus ditertibkan. Penyelundupan juga masih ada karena harga BBM terlalu murah," kata Jero Wacik ketika ditemui usai Rapat Koordinasi BBM Bersubsidi di Kementerian Koordinator Perekonomian, Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu, 28 November 2012.
Menurut Jero, saat ini pembatasan penggunaan BBM bersubsidi untuk kendaraan dinas instansi pemerintah sudah berhasil. Akibat target pembatasan yang tak tercapai, Jero menyatakan akan mengajukan tambahan kuota BBM bersubsidi maksimal 1,2 juta kiloliter.
"Kami sedang mengatur waktu dengan DPR untuk membahas kemungkinan tambahan kuota BBM bersubsidi ini," kata Jero.
Meskipun merencanakan penambahan kuota, Jero meminta masyarakat mampu mengurangi penggunaan BBM bersubsidi. Tambahan kuota nanti dialokasikan untuk daerah-daerah yang sudah kehabisan jatah BBM bersubsidi. Sementara daerah-daerah yang masih cukup, tidak akan ditambah.
Jero menambahkan saat ini kemampuan ekonomi masyarakat sudah tumbuh dengan baik. Ditandai dengan penjualan mobil yang melebihi target. "Awal tahun saya dapat laporan dari Gaikindo. Target produksi dan penjualan mobil tahun ini 940.000 unit, tapi sekarang diperkirakan mencapai 1,05 juta unit. Ini menunjukkan ekonomi kita tumbuh."
Untuk itu, Jero meminta agar Pertamina memproduksi lebih banyak BBM bersubsidi. Menurutnya, saat ini masyarakat bisa menerima, yang penting BBM tersedia bagi masyarakat.
Jero optimistis bahwa DPR akan menyetujui tambahan kuota BBM ini karena penambahan ini menurutnya untuk kepentingan rakyat. Hanya saja, prosedurnya harus melalui persetujuan DPR.
Ditanya mengenai sumber pendanaan, Jero mengatakan hal ini diserahkan kepada Kementerian Keuangan. Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Evita Herawati Legowo mengatakan pembayaran tambahan kuota bisa saja dimasukkan ke anggaran 2013. "Iya, bisa di anggaran 2013," kata Evita ketika ditemui di tempat yang sama.
Evita mengatakan dengan tambahan sebanyak 1,2 juta kiloliter dibutuhkan tambahan subsidi sekitar Rp 5 triliun. Sebelumnya Pertamina menyatakan agar cukup sampai 31 Desember 2012, dibutuhkan tambahan 400.000 kiloliter premium dan 827.000 kiloliter solar. "Dengan kuota saat ini, secara nasional 11 Desember solar habis dan 23 Desember, Premium habis," kata Jero.
BERNADETTE CHRISTINA
Berita lain:
Rusuh, Program Sehari Tanpa BBM Subsidi Batal
Pengganti BP Migas Berlogo Baru, Berapa Biayanya?
Rupiah Tembus di Bawah 9.600
McLaren Buka Showroom di Indonesia
Pasokan Premium Habis, Pegawai SPBU Gelar Rujakan
Berita terkait
Daya Beli Masih Lemah, Komisi VII DPR Minta Kaji Penghapusan BBM Premium
24 November 2020
Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto mengingatkan agar pemerintah tidak menerapkan penghapusan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium.
Baca SelengkapnyaIni Akibatnya Jika Mobil Diisi Bensin dengan RON Rendah
30 September 2020
Hal paling sering dijumpai ketika mobil diisi dengan bahan bakar RON rendah (misalnya RON 88), mesin akan knocking atau mengelitik.
Baca SelengkapnyaKonsumsi BBM Turun 8 Persen Akibat Work From Home
26 Maret 2020
Pertamina mencatat terjadi penurunan konsumsi BBM terkait kebijakan work from home.
Baca SelengkapnyaGarda Revolusi Iran Bakal Bertindak Jika Demonstrasi Berlanjut
19 November 2019
Warga Iran turun ke jalan memprotes kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak hingga 50 persen dan membatasi pembeliannya.
Baca SelengkapnyaBos Baru Shell Siapkan Strategi Pengembangan Bisnis SPBU
25 September 2019
Shell, perusahaan energi Internasional resmi menunjuk Waqar Siddiqui sebagai Direktur Retail Shell Indonesia yang baru
Baca SelengkapnyaBakamla RI Tangkap Empat Kapal Pengangkut BBM Ilegal
20 Agustus 2019
Dari pemeriksaan diketahui nakhoda bahwa kapal mendapatkan BBM sebanyak 300 ton dari kapal tanker di Palembang tanpa dokumen yang sah.
Baca SelengkapnyaSubsidi BBM Solar Tahun Ini Diprediksi Membengkak
27 Juni 2019
Realisasi konsumsi solar sampai dengan April 2019 telah mencapai sebesar 5,07 juta kl atau setara dengan 35 persen pagu.
Baca SelengkapnyaHarga Pertamax Naik, ESDM Yakin Konsumen Tak Beralih ke Premium
5 Juli 2018
Konsumen Pertamax diyakini tak akan balik lagi mengkonsumsi premium.
Baca SelengkapnyaPosko ESDM: Konsumsi BBM Bensin Naik 12 Persen saat Ramadan 2018
2 Juli 2018
Sementara itu, BBM jenis gasoil (solar) terjadi penurunan pendistribusian.
Baca Selengkapnya2018, AKR Bakal Bangun 7 Pompa Bensin di Wilayah 3T
10 November 2017
Demi mendukung program BBM satu harga, AKR akan membangun 7 SPBKB di wilayah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T).
Baca Selengkapnya