TEMPO.CO, Jakarta - PT Semen Gresik Tbk (SMGR) mengakuisisi perusahaan semen asal Vietnam, Thang Long Cement JSC (TLCC). Akuisisi itu termasuk dalam kesepakatan penjualan dan pembelian bersyarat alias conditional sales purchase agreement (CSPA) antara SMGR dengan Ha Noi General Export Import Joint Stock Company (Geleximco).
Tapi perusahaan itu masih enggan mengungkap berapa persen saham yang akan dibeli dan berapa nominal pembelian. "Maaf belum bisa disampaikan, yang pasti kami mayoritas. Satu bulan ke depan baru bisa disampaikan," ujar Direktur Utama Semen Gresik Dwi Sutjipto di Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Rabu, 14 November 2012.
Dengan adanya akuisisi ini Dwi berharap SMGR dapat meningkatkan market share dan penambahan kapasitas produksi. "Kami yakin bisa meningkatkan size, kinerja Semen Gresik untuk bisa lebih baik dan dalam menghadapi regionalisasi ke depan."
Thang Long Cement adalah salah satu perusahaan penghasil semen terkemuka di Vietnam dengan total kapasitas produksi 2,3 juta ton per tahun. Dalam waktu dekat, TLC akan memiliki tambahan dua pabrik baru di provinsi Quang Ninh dan Binh Phuoc. Tambahan dua pabrik tersebut dapat tingkatkan kapasitas produksi TLC jadi 6,5 juta ton.
Dalam proses pembelian ini SMGR menggunakan jasa penasihat keuangan dari JP. Morgan dan penasihat hukumnya dari Melli Darsa & Co. Sedangkan Geleximco memakai An Binh Fund Management Company (ABF) yang bertindak sebagai penasihat keuangan dan Vision & Associates sebagai penasihat hukumnya.
Menteri BUMN Dahlan Iskan yang menyaksikan penandatangan mengaku bangga dengan kemajuan ini. "Saya pernah ditanya, apakah saya akan menjual-jual BUMN seperti yang biasanya terjadi. Sekarang kami tidak menjual tapi malah membeli," kata Dahlan dalam sambutannya.