TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP), Agus Rahardjo, menyatakan indikasi terkait adanya rekayasa dalam pemenangan suatu proyek sangatlah mudah ditebak. Menurut dia, jika peserta lelang sedikit, maka hampir bisa dipastikan ada rekayasa.
"Indikasinya jelas. Jika pengusaha yang ikut hanya lima, gampang untuk diatur. Tapi kalau pengusahanya 50, kan, susah ngaturnya. Kalau negara lain seperti Korea, pengusaha yang ikut lelang bisa mencapai 500," kata Agus seusai deklarasi pengadaan bersih, di Monumen Nasional, Jakarta, Ahad, 11 November 2012.
Menurut Agus, hal itu kerap terjadi sebelum lembaganya menerapkan sistem pelayanan pengadaan secara elektronik. Setelah adanya sistem itu, para calon peserta lelang akan mendapatkan informasi secara utuh dan pemantauan juga bisa dilakukan secara langsung oleh banyak pihak, termasuk aparat penegak hukum. "Lebih transparan," katanya.
Menurut Agus, pengaturan itu bisa dilakukan dengan lobi antara pengusaha dan petugas pengadaan. Beberapa pengusaha, kata dia, masih berpikir proses untuk meloloskan perusahaan memenangkan lelang harus memberikan imbalan terlebih dahulu. Begitupun dengan petugas yang berpikir harus mendapatkan upeti dari pengusaha.
"Padahal kalau tawaran dan harganya bagus, pasti pengusaha itu dapat proyeknya. Birokratnya juga jangan kalau ada pekerjaan diminta-minta. Karena, kalau minta ke pengusaha, mereka akan memasukkannya dalam alokasi harga yang menyebabkan tinggi nilainya," katanya.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Berita terkait
Raline Shah Hadiri Festival Film Cannes 2024, Dukung Women from Rote Island
43 detik lalu
Raline Shah terpilih untuk menghadiri Festival Film Cannes 2024 dan mewakili manajemen yang menaunginya di Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaNimas Sabella 10 Tahun Diteror Teman SMP yang Terobsesi, Komnas Perempuan: Termasuk KGBO
3 menit lalu
Nimas Sabella, wanita asal Surabaya, selama 10 tahun diteror pria yang terobsesi dengannya. Kisahnya viral di media sosial
Baca SelengkapnyaSerba-serbi Ribka Sugiarto Pebulu Tangkis yang Mundur dari Pelatnas
6 menit lalu
Pebulu tangkis ganda putri Ribka Sugiarto mundur dari pemusatan latihan nasional (pelatnas) bulu tangkis Cipayung
Baca SelengkapnyaOJK Sebut belum Terima Permohonan Merger BTN Syariah dan Bank Muamalat
8 menit lalu
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan belum menerima permohonan merger BTN Syariah dan Bank Muamalat.
Baca SelengkapnyaBamsoet Kembali Dorong Peningkatan Kualitas Pendidikan
12 menit lalu
Bambang Soesatyo mendorong agar kualitas pendidikan di Indonesia terus ditingkatkan. Baik melalui perbaikan kurikulum ataupun peningkatan kapabilitas pengajar atau guru.
Baca SelengkapnyaKualitas Beton Jalan Tol MBZ Diduga di Bawah SNI, Jasamarga Klaim sudah Penuhi Syarat Laik Fungsi
21 menit lalu
PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JCC) mengklaim Jalan Tol Layang Mohammed Bin Zayed (MBZ) penuhi syarat laik fungsi.
Baca SelengkapnyaCash Out Jadi Film Comeback John Travolta yang Mengecewakan?
25 menit lalu
Film John Travolta terbaru, Cash Out tidak begitu mendapat respons yang positif dari penonton dan dinilai mengecewakan.
Baca SelengkapnyaTelkomsel Pastikan Akses Jaringan Broadband dalam WWF 2024
26 menit lalu
Telkomsel telah memastikan kesiapan infrastruktur terdepan untuk mendukung kenyamanan aktivitas komunikasi dan pengalaman digital seluruh perwakilan delegasi World Water Forum 2024 dengan mengoptimalkan kapasitas dan kualitas jaringan dari 4G hingga 5G di 344 site eksisting.
Baca SelengkapnyaJelang Manchester City vs West Ham, Pep Guardiola Rasakan Kekacauan Serupa Musim 2021-2022
26 menit lalu
Manajer Manchester City Pep Guardiola mengaku waspada menghadapi permainan West Ham United dan David Moyes di laga pamungkas Liga Inggris musim ini.
Baca SelengkapnyaOJK Ungkap Alasan Kredit Macet di BPR
28 menit lalu
OJK mengungkap alasan yang menyebabkan angka kredit macet yang tinggi pada Bank Perekonomian Rakyat (BPR).
Baca Selengkapnya