Stasiun pengisian Bahan Bakar Gas. Tempo/Dwianto Wibowo
TEMPO.CO, Jakarta - DPR dan pemerintah menyepakati anggaran infrastruktur bahan bakar gas (BBG) untuk program konversi BBM ke BBG pada 2013 sebesar Rp 447 miliar. Jumlah ini turun dari anggaran yang disediakan untuk konversi BBM ke BBG pada 2012 sebesar Rp 2,1 triliun. Dana ini dialokasikan untuk membangun infrastruktur stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG).
Anggota Komisi VII DPR Isma Yatun mengatakan anggaran konversi 2013 memang tak perlu disediakan sebesar tahun lalu. Selain urusan status dana yang digunakan, Isma mengatakan pembangunan SPBG tak harus dilakukan oleh Pertamina dengan menggunakan dana APBN. "SPBG ini biar swasta saja yang membangun. Sekarang saja SPBU Pertamina kebanyakan dimiliki oleh swasta," kata Isma ketika dihubungi Tempo, Selasa, 30 Oktober 2012.
Isma mengatakan pemerintah cukup memberikan insentif bagi pengusaha agar mau menyediakan SPBG. Isma mengatakan pemerintah cukup menyediakan infrastruktur yang besar seperti jaringan pipa. "Pemerintah sediakan dana untuk jaringan pipa atau storage saja," kata Isma.
Satya W. Yudha, anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Golkar menyatakan penurunan ini sesuai dengan kemampuan penyerapan anggaran tahun 2012. Satya mengatakan dengan anggaran sebesar Rp 2,1 triliun tahun ini, belum ada perkembangan. "Kalau daya serap rendah, berarti tahun depan tidak perlu lagi dikasih sebesar itu, yang penting terserap. Dengan begitu uang yang tersisa bisa dialokasikan ke tempat lain yang lebih membutuhkan," kata Satya dalam kesempatan terpisah.
Selain anggaran ini, pemerintah juga menyiapkan dana untuk pengadaan converter kit. Pada 2012, pengadaan converter kit dilakukan oleh Kementerian ESDM sementara pada 2013 oleh Kementerian Perindustrian.
Selain karena anggaran yang telat turun, proyek converter kit batal juga karena keterbatasan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) yang baru dibangun.