India Cabut Lisensi Kingfisher Airline

Minggu, 21 Oktober 2012 19:28 WIB

mouthshut.com

TEMPO.CO, Jakarta - Lisensi Kingfisher Airline kemarin dicabut setelah maskapai tersebut gagal memenuhi persyaratan pemerintah India tentang kegiatan operasionalnya. Pencabutan lisensi tersebut pun memaksa maskapai yang memiliki banyak utang itu untuk menghentikan penerbangan.

Kingfisher bisa memperoleh lisensinya kembali apabila dapat memenuhi persyaratan dari Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil atau Directorate General of Civil Aviation (DGCA).

Pencabutan lisensi tersebut menjadi sinyal ketidaksabaran pemerintah terhadap Kingfisher setelah maskapai itu beberapa bulan membatalkan penerbangan dan ditinggalkan para karyawannya. Maskapai pun bersikap keras terhadap pemerintah.

"Posisi saat ini tidak akan berubah," kata Kingfisher dalam pernyataanya, seperti dikutip Reuters, 20 Oktober 2012. "Kami selalu melakukan ini. Jika setiap masalah dengan karyawan sudah diselesaikan, kami akan mengajukan rencana kelanjutan kepada DGCA untuk ditinjau, sebelum kami melanjutkan kegiatan operasional."

Pencabutan lisensi maskapai itu diumumkan oleh Arun Mishra, Direktur Jenderal DGCA. Kebijakan tersebut sudah diperkirakan setelah Kingfisher gagal memenuhi persyaratan dari pemerintah untuk menyediakan pelayanan yang aman, efisien, dan terpercaya. "Pencabutan lisensi Kingfisher memang disayangkan, tapi bukan tidak diperkirakan," ujar Amber Dubey, Direktur Kedirgantaraan dan Pertahanan di KPMG India, dalam pernyataannya.

Kingfisher, yang belum lama ini menghentikan penerimaan "pemesanan tiket sebelum 6 November mendatang, menyatakan akan menghentikan penerimaan reservasi sampai operasional berjalan kembali.

Maskapai yang belum pernah mencatat keuntungan sejak didirikan pada 2004 itu memiliki utang sebesar US$ 1,4 miliar. Di bawah kendali Vijay Mallya, Kingfisher Airline belum membayarkan gaji selama tujuh bulan. Perusahaan itu juga terpaksa menghentikan kegiatan armadanya sejak awal bulan ini, saat protes karyawan berujung kekerasan.

Mallya adalah hartawan yang memiliki tim Formula 1. Ia dikenal karena pernah menghelat pesta mewah di vila tepi pantai seharga US$ 16 juta di Goa. Dia juga terkenal karena perusahaannya setiap tahun menerbitkan kalender dengan tema pakaian renang.

Penurunan kinerja perusahaan dengan tajam semakin menegaskan adanya permasalahan dalam kegiatan operasional di sektor penerbangan India. Para pemain di sektor penerbangan harus bergulat dengan harga bahan bakar yang terus naik.

Posisi Kingfisher saat ini menjadi peluang bagi para pesaingnya seperti Indigo dan SpiceJet, dengan menurunkan kapasitas pada rute-rute utama. Kingfisher pada Jumat menyatakan akan kembali membuka penerbangan pada 6 November mendatang jika pemerintah mengabulkan rencana maskapai itu untuk kembali beroperasi. Pusat Aviasi Asia Pasifik atau Centre dor Asia Pacific Aviation mengatakan diperlukan dana setidaknya US$ 1 miliar untuk memulihkan Kingfisher.

MARIA YUNIAR I REUTERS

Berita terkait

Terobosan Pertamina Gunakan Green Energy di Industri Penerbangan

41 hari lalu

Terobosan Pertamina Gunakan Green Energy di Industri Penerbangan

Kewajiban pencampuran bahan bakar nabati dalam bahan bakar jenis avtur telah diatur pemerintah dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 tahun 2015

Baca Selengkapnya

Insiden Pilot Batik Air Tertidur: Keunggulan FBW dalam Industri Penerbangan Modern

56 hari lalu

Insiden Pilot Batik Air Tertidur: Keunggulan FBW dalam Industri Penerbangan Modern

Teknologi di industri penerbangan ini telah melengkapi semua pesawat Airbus termasuk A220 sejak A320 pertama, pada 1988

Baca Selengkapnya

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

58 hari lalu

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

KNKT menjelaskan kronologi pilot-kopilot Maskapai Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta. Ada 153 penumpang dalam pesawat.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

58 hari lalu

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menebut rencana merger dengan PT Aviasi Indonesia merupakan inisiatif Kementerian BUMN.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Diskon 75 Persen Tiket ke Jakarta Setelah Lebaran, Siapkan Frekuensi Tambahan

59 hari lalu

Garuda Indonesia Diskon 75 Persen Tiket ke Jakarta Setelah Lebaran, Siapkan Frekuensi Tambahan

Garuda Indonesia menyiapkan promo tiket setelah Lebaran ke Jakarta berupa diskon hingga 75 persen. Ada penambahan frekuensi untuk sejumlah rute.

Baca Selengkapnya

Asosiasi Ungkap Sederet Tantangan di Industri Penerbangan, dari Jumlah Pesawat Susut hingga...

28 Oktober 2023

Asosiasi Ungkap Sederet Tantangan di Industri Penerbangan, dari Jumlah Pesawat Susut hingga...

Ada 584 unit pesawat di Indonesia yang digunakan untuk kegiatan penerbangan niaga.

Baca Selengkapnya

Surya Airways Pemain Baru di Industri Penerbangan, Berikut Peluang dan Tantangannya

23 Oktober 2023

Surya Airways Pemain Baru di Industri Penerbangan, Berikut Peluang dan Tantangannya

Surya Airways, maskapai baru di Indonesia, berusaha memasuki industri penerbangan pasca pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Australia Menolak Penambahan Penerbangan Qatar Airways

7 September 2023

Australia Menolak Penambahan Penerbangan Qatar Airways

Australia menyangkal alasan penolakan jadwal penerbangan tambahan Qatar Airways karena persaingan bisnis dengan Qantas.

Baca Selengkapnya

Kinerja Industri Penerbangan Pulih, Kunjungan Wisata Jawa Barat Anjlok

31 Agustus 2023

Kinerja Industri Penerbangan Pulih, Kunjungan Wisata Jawa Barat Anjlok

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Benny Bachtiar mengatakan, angka kunjungan wisatawan ke Jawa Barat pada semester pertama tahun ini anjlok

Baca Selengkapnya

Kerja Sama Airnav dan Boeing, Menhub: Kompetensi Layanan Harus Ditingkatkan

12 Juni 2023

Kerja Sama Airnav dan Boeing, Menhub: Kompetensi Layanan Harus Ditingkatkan

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menghadiri acara penandatangan nota kesepakatan (Mou) antara AirNav Indonesia dengan Boeing Company di Menara Astra, Jakarta, pada Senin, 12 Juni 2023.

Baca Selengkapnya