TEMPO.CO, Nusa Dua - Penyelesaian jaringan gas Transjava diperkirakan memakan dana US$ 1 miliar (Rp 9,6 triliun). Direktur Utama Pertamina Gas Gunung Sardjono Hadi mengungkapkan dana investasi sebesar itu akan mengalir dari induk usahanya, PT Pertamina (Persero).
"US$ 1 miliar dapat dari Pertamina Corporation, seperti internal loan atau sindikasi bank," ujar Gunung dalam konferensi pers acara Gas Information Exchange in the Western Pacific Area (GASEX) 2012 di Nusa Dua, Bali, Selasa, 9 Oktober 2012.
Sesuai kesepakatan dengan Pemerintah, Gunung menjelaskan, pembangunan pipa gas Transjava harus selesai pada kuartal II atau III 2014. Jaringan yang akan dibangun yakni Semarang - Gresik, Semarang - CIrebon, dan Cirebon - Bagian Barat Cirebon. Panjang pipa diperkirakan mencapai 700 - 800 kilometer.
Menurut Gunung, Pertamina Gas sudah menyelesaikan perizinan pembangunan jaringan pipa Semarang - Gresik. Adapun jaringan Semarang-Cirebon masih dalam tahap finalisasi Pertamina dengan PT Rekayasa Industri sebagai pemegang proyek. "Ada kemungkinan kerja sama," ujarnya. Sementara itu, untuk jaringan Cirebon - Cirebon bagian barat, Pertamina Gas tinggal meneruskan pekerjaan yang ada.
"Ini memang kejar-kejaran dengan waktu tapi masih on schedule," ucapnya.
Selain jaringan gas Transjava, Pertamina juga mendapat tugas khusus membangun pipa gas Arun - Belawan. "Pemerintah akan mendukung. Kami minta dukungan, ada beberapa hal yang perlu disikapi dengan cepat," ucapnya.