TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Penilaian Bursa Efek Indonesia (BEI) Hoesen memaparkan akan mengkaji laporan tertulis paparan publik insidental yang diserahkan oleh PT Berau Coal Energy Tbk dan PT Bumi Resources Tbk pada hari ini.
Menurut Hoesen, BEI meminta lima jawaban permasalahan untuk dijawab perusahaan tersebut, mulai dari soal kewajiban utang perusahaan, audit investigasi Bumi Plc, performa keuangan perusahaan, pemberitaan terkait penurunan utang, serta penjualan saham kepada PT Mitratama Perkasa.
"Dari permintaan tersebut ada yang belum jelas," kata Hoesen ketika dijumpai di kantornya, Kamis, 04 Oktober 2012.
Hal yang belum jelas tersebut adalah soal adanya investigasi independen yang dilakukan oleh Bumi Plc kepada kedua perusahaan tersebut. Sebab, Bumi Plc telah melaporkan akses tersebut dalam keterbukaan di London Stock Exchanges. Tetapi, berdasarkan paparan kemarin, baik Bumi maupun Berau belum bisa menjawab pertanyaan tersebut.
"Jawabannya itu antara belum atau tidak ada investigasi tersebut, ini yang perlu diklarifikasi," kata Hoesen. Memang, ia menyadari kemungkinan terdapatnya perbedaan sistem antara di London dan di sini. Tetapi, tetap saja untuk kepentingan publik semuanya harus dipublikasikan secara jelas.
Hoesen belum bisa memastikan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menganalisis laporan tertulis tersebut. Ia tidak menutup kemungkinan BEI akan meminta BUMI untuk melakukan paparan publik kembali jika hasil analisis tidak sesuai dengan harapan.
GUSTIDHA BUDIARTIE
Berita terkait
Kaleidoskop 10 Emiten Paling Menarik 2023: GoTo dan Tiktok, BREN Tembus Rp 1000 T hingga INCO
2 Januari 2024
Tahun 2023, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sebanyak 79 emiten yang melantai dengan nilai penggalangan dana mencapai Rp 54,14 triliun.
Baca SelengkapnyaNaik 56,3 Persen, Laba Bersih Jasa Marga Semester I 2023 Rp 1,15 Triliun
28 November 2023
PT Jasa Marga (Persero) Tbk membukukan peningkatan laba bersih sebesar 56,3 persen.
Baca SelengkapnyaLaba Bersih Triwulan 2023 Naik 12 Persen, Adhi Karya Kempit Rp 23,5 Miliar
27 November 2023
PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) mengantongi laba bersih senilai Rp23,5 miliar selama triwulan III-2023.
Baca SelengkapnyaNaik 25,8 Persen, Laba Kuartal III 2023 CIMB Niaga Rp 6,3 Triliun
25 November 2023
PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) membukukan laba sebelum pajak konsolidasi(unaudited) senilai Rp6,3 triliun.
Baca SelengkapnyaTumbuh 31 Persen, Laba Bersih BSI Kuartal III 2023 Rp 4,2 Triliun
31 Oktober 2023
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatat laba sebesar Rp 4,2 triliun atau tumbuh 31,04 persen, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy).
Baca SelengkapnyaNaik 16,9 Persen, Pendapatan Emiten Teladan Prima Agro Kuartal III 2023 Rp 2,89 T
31 Oktober 2023
Emiten sawit PT Teladan Prima Agro Tbk (IDX: TLDN) mencatat realisasi pendapatan sebesar Rp 2,89 triliun hingga kuartal III 2023.
Baca SelengkapnyaOptimistis Pendapatan Terus Tumbuh, Bukalapak Berharap Semua Segmen Cetak Profit
13 Oktober 2023
Bukalapak mencatat pendapatan senilai Rp 1,175 triliun pada kuartal kedua 2023, atau meningkat 30 persen dibandingkan periode yang sama 2022 senilai Rp 903 miliar.
Baca SelengkapnyaLaba Bersih Indosat Semester I 2023 Rp 1,9 T, Pelanggan Tumbuh 4 Persen
30 Juli 2023
Indosat Ooredoo Hutchison mencatatkan laba bersih di sepuluh kuartal berturut-turut.
Baca SelengkapnyaBesok Teladan Prima Agro Bakal Bagikan Dividen Rp 175,03 M
29 Mei 2023
PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN) akan membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya dengan total Rp 175,03 miliar. Dividen tersebut berasal dari laba bersih perseroan 2022 yang telah disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan atau RUPST pada 3 Mei 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaKuartal I Tahun 2023, Garuda Indonesia Bukukan Pendapatan USD 602,99 Juta
4 Mei 2023
PT Garuda Indonesia membukukan pendapatan usaha secara grup hingga US$ 602,99 pada kuartal I tahun 2023.
Baca Selengkapnya