Rupiah Berpeluang ke 9.300

Reporter

Editor

viva

Senin, 1 Oktober 2012 06:12 WIB

Tumpkan uang milik pedagang uang di kawasan Kota Tua, Jakarta, (9/8). Setiap uang kelipatan seratus ribu rupiah, pedagang mengambil untung sepuluh ribu rupiah. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Peningkatan ekspor dan penurunan impor di bulan Juli lalu memberikan harapan bahwa defisit neraca berjalan Indonesia akan menyempit. Terapresiasinya dolar Amerika Serikat membuat harga barang impor menjadi lebih mahal bagi para importir, sehingga permintaan impor juga mulai menurun.

“Bila defisit neraca berjalan berkurang, rupiah berpeluang menguat hingga ke kisaran 9.300-9.400 per dolar Amerika Serikat,” kata Rully Nova, pengamat pasar uang dari Bank Himpunan Saudara. Dalam dua bulan terakhir sentimen defisit neraca perdagangan menjadi salah satu penghambat laju apresiasi rupiah.

Selain masalah kawasan Eropa yang masih diwarnai ketidakpastian penyelesaian krisis utang, pelemahan rupiah juga disebabkan oleh melebarnya neraca perdagangan Indonesia hingga semester pertama tahun ini. “Sebab, penurunan ekspor membuat pasokan dolar AS di pasar domestik agak berkurang. Sedangkan permintaan dolar Amerika justru meningkat seiring dengan naiknya kebutuhan impor,” Ruli menuturkan.

Memasuki awal bulan, permintaan dolar AS dari korporat akan menurun dan kekhawatiran dari zona Eropa juga mulai meredup, sehingga membuka ruang bagi rupiah untuk melanjutkan penguatan.

Dalam sepekan kemarin, tekanan rupiah cukup tinggi. Besarnya permintaan dolar AS untuk membiayai impor ataupun utang yang jatuh tempo pada akhir triwulan ketiga membuat mata uang lokal sempat menyentuh level 9.600 per dolar AS.

Akan dirilisnya data inflasi dan data ekonomi Indonesia lainnya dari Badan Pusat Statistik akan menjadi perhatian investor pada awal bulan ini. Bila laju inflasi di bulan September kemarin lebih rendah dari bulan sebelumnya, dan ekspor juga mulai tumbuh, hal itu membuka peluang bagi rupiah untuk melanjutkan penguatan.

Pekan lalu rupiah terkoreksi tipis 16 poin (0,17 persen) ke level 9.570 per dolar AS. Sedangkan di triwulan kemarin rupiah melemah 137 poin (1,45 persen).

PDAT | VIVA B. KUSNANDAR

Berita terkait

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

22 jam lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

1 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

4 hari lalu

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada levep Rp 16.259 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

5 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

8 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

9 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

11 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

11 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

11 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya