Petugas pom beristirahat di SPBU Jalan Raya Nagrog, Kabupaten Bandung. (18/8). Premium dan pertamax habis di SPBU Kawasan Cicalengka sampai Nagrog akibat pasokan tersendat macet arus mudik. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
TEMPO.CO, Bandung - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Rudi Rubiandini, memperingatkan pengguna kendaraan di Jakarta untuk bersiap menggunakan Pertamax. "Kalau sampai BBM bersubsidi habis, tapi DPR belum memutuskan (kuota BBM tambahan), dengan amat terpaksa Jakarta harus menggunakan Pertamax," katanya di Bandung, Jumat, 14 September 2012.
Tahun ini alokasi subsidi Premium hanya 40 juta kiloliter, lebih kecil dari penggunaan tahun lalu yang tembus 41,7 juta kiloliter. Angka 40 juta kiloliter itu diputuskan tahun ini dengan asumsi di pertengahan tahun harga BBM bersubsidi dinaikkan. Namun, rencana menaikkan harga BBM bersubsidi ditolak DPR.
Rudi mengatakan, berdasarkan hitungan pemerintah, jumlah kendaraan bermotor terus bertambah. Jumlah penjualan mobil tahun ini menembus 1 juta unit dan sepeda motor 7 juta unit. Hal ini menyebabkan konsumsi Premium hingga akhir tahun bisa melampaui 45,7 kiloliter. Dengan sejumlah langkah penghematan, di antaranya pelarang mobil pelat merah menggunakan Premium, konsumsi nasional hingga akhir tahun bisa ditekan menjadi 44 juta kiloliter.
Pemerintah sudah mengirimkan surat kepada DPR untuk meminta tambahan alokasi subsidi untuk Premium sebanyak 4 juta kiloliter. Hitungan alokasi subsidi Premium yang tersisa secara nasional akan habis pada akhir November nanti. Jatah BBM bersubsidi untuk wilayah Jakarta akan habis lebih dulu. Penyebabnya, banyak mobil mewah yang beralih menggunakan Premium gara-gara harga bensin nonsubsidi melambung.