TEMPO.CO , Jakarta - Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar, menyatakan penerbangan di kawasan Asia Pasifik berkembang pesat. Ia menyebut pada 2030, 50 persen jumlah pesawat di Asean, atau sekitar 2.000 pesawat, akan berbasis di Indonesia.
"Oleh karena itu Indonesia masih membutuhkan 18 ribu pilot lagi," ujar Emirsyah dalam Indonesia International Infrastructure Conference and Exhibition 2012 di Jakarta Convention Center, Rabu 29 Agustus 2012.
Emirsyah mengatakan kebutuhan akan belasan ribu pilot tersebut juga penting untuk menggantikan para pilot yang pensiun. Selain pilot, kata dia, Indonesia juga masih membutuhkan banyak teknisi. Dibandingkan dengan pilot, Emirsyah mengatakan kebutuhan atas teknisi lebih sulit untuk dipenuhi.
Seorang pilot menyelesaikan pendidikan di sekolah penerbangan selama 18 bulan dan menjad co-pilot selama 6-bulan sebelum akhirnya menjadi pilot. Sedangkan seorang teknisi, kata Emirsyah, perlu menempuh pendidikan formal untuk mendapatkan gelar insinyur teknik dan memiliki pengalaman 4 sampai 5 tahun dalam pemeliharaan pesawat, untuk bisa menjadi teknisi pesawat. "Butuh waktu panjang untuk mendapatkan teknisi," kata Emirsyah.
Emirsyah pun menyatakan jumlah sekolah tinggi penerbangan (STP) di Indonesia masih kurang. Saat ini Indonesia baru memiliki 13 STP. Sedangkan Filipina sudah memiliki 53 STP.
Ia pun membandingkan jumlah STP di Indonesia dengan yang ada di Amerika Serikat. Emirsyah mengungkapkan, di Amerika Serikat dengan populasi 230 juta orang, ada lebih dari 1.000 STP. "Di Indonesia, dengan jumlah populasi sama, hanya ada 13 STP," ujarnya.
MARIA YUNIAR
Berita terpopuler lainnya:
Curhat Polisi Soal Tragedi Syiah di Sampang
Menteri Lingkungan Imbau Pria Pipis Sambil Duduk
Dahlan: Tidak Ada yang Mau Beli Djakarta Lloyd
Sipilis Jangkiti Para Aktor Film Porno AS
NU: Syiah Tidak Sesat, Hanya Berbeda
''R'', Si Provokator Penyerangan Syiah di Sampang
Drogba-Anelka Terancam Dilego Shanghai Shenhua
SBY Pidato, Anak-Anak Tidur
La Nyalla Tantang AFC
Biaya Hidup Putin Rp 20 Triliun per Tahun
Berita terkait
Garuda Terima Suntikan Pemerintah Rp 7,5 Triliun, Duit Dipakai untuk Restorasi Pesawat
20 Desember 2022
Pada April lalu, bos Garuda menekankan PMN tidak akan digunakan untuk membayar utang-utang perseroan.
Baca SelengkapnyaGaruda Terima PMN Rp 7,5 Triliun, Restrukturisasi Ditargetkan Selesai Akhir Tahun
20 Desember 2022
Pemerintah mengucurkan PMN Rp 7,5 triliun kepada Garuda setelah perusahaan maskpai itu lolos penundaan kewajiban pembayawan utang (PKPU).
Baca SelengkapnyaBos Garuda Ingin PMN Rp 7,5 Triliun Segera Cair Agar Bisa Tambah Pesawat dan Karyawan
6 Desember 2022
Pemerintah akan mengucurkan PMN kepada Garuda senilai Rp 7,5 triliun pada tahun ini.
Baca SelengkapnyaJelang KTT G20, Garuda Optimalkan Kelancaran Operasional Penerbangan di Bali
11 November 2022
Masyarakat diimbau secara berkala melakukan pengecekan jadwal penerbangan, khususnya pada periode gelaran KTT G20.
Baca SelengkapnyaGaruda Yakin Bakal Kantongi Tambahan Modal Rp 14,4 Triliun dari Rights Issue
20 Oktober 2022
Dalam aksi korporasi itu, Garuda akan melaksanakan rights issue sebanyak dua kali.
Baca SelengkapnyaGaruda Geber Pendapatan dari Bisnis Kargo Usai Jumlah Penumpang Tergerus
20 Oktober 2022
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengakui perseroan sempat lesu darah lantaran pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaBos Garuda Blak-blakan Kondisi Terakhir Keuangan Perusahaan Setelah Lolos PKPU
20 Oktober 2022
Mulai September 2021, menurut Irfan, sebenarnya Garuda Indonesia sudah mampu memperkecil gap antara pendapatan dan biaya yang dikeluarkan.
Baca SelengkapnyaGaruda Tambah Frekuensi Penerbangan Rute Domestik Mulai Oktober 2022
5 Oktober 2022
Irfan mengungkapkan penambahan frekuensi Garuda dilaksanakan secara bertahap melalui serangkaian evaluasi.
Baca SelengkapnyaGaruda Indonesia Buka Lagi Rute Penerbangan Makassar-Denpasar
5 Oktober 2022
Rute penerbangan Garuda lintas pulau itu akan beroperasi tiga kali per minggu mulai 7 Oktober 2022.
Baca SelengkapnyaGaruda Indonesia Ajukan Prosedur Pailit Chapter 15: Bagaimana Soal Utang Piutang?
28 September 2022
Dirut Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan pengajuan permohonan chapter 15 itu tindak lanjut atas penundaan kewajiban pembayaran utang
Baca Selengkapnya