TEMPO.CO , California - Sangat mudah memang terjebak pada pertarungan antara Android dengan iPhone dan perebutan rekrutmen Google dengan tetangga baru mereka, Facebook.
Terlepas dari itu semua, sebenarnya ada satu perusahaan yang paling ditakuti Google. Jajaran eksekutif di raksasa mesin pencari ini sangat khawatir perusahaan ini bakal mengambil uang dari kantong mereka.
Perusahaan apakah itu? Asalnya dari Washington, Amerika Serikat. Tapi dia bukan Microsoft.
Rivalitas dan kompetisi Google sesungguhnya yang patut disimak dalam beberapa tahun ke depan adalah dengan Amazon.
Google adalah perusahaan pencari. Pencarian inilah yang menghasilkan uang dari mereka yang mencari sesuatu sebelum membeli secara online. Pencarian secara komersial ini menghasilkan sekitar 20 persen dari total pencarian Google karena inilah yang menghasilkan iklan.
Apa yang dikhawatirkan Google adalah kecenderungan konsumen untuk melewati mesin pencari Google dan langsung mencari produk yang mereka ingin beli di Amazon.com atau di perangkat mobile Amazon. Data ComScore menyebutkan, pencarian Amazon mencapai 73 persen pada tahun lalu.
Ketika mencari dengan menggunakan kata kunci ‘sepatu karet’ di mesin pencari Google, maka Google akan mencari sepatu karet, menganalisis beberapa jaringan, masuk ke produk di toko elektronik, klik item ke keranjang, memasukkan kartu kredit dan memasukkan alamat pembeli.
Bandingkan dengan menggunakan Amazon yang hanya perlu; mengetik ‘sepatu karet’ dan mengklik satu tombol untuk membeli produk dengan kartu kredit yang dipakai dan dikirim ke alamat Anda. Pada perangkat seluler, Amazon memiliki aplikasi sendiri sedangkan Google hanya mesin pencari yang memiliki layar lebih kecil.
Skenario yang lebih menakutkan Google adalah jika telepon dan sabak Kindle ada dimana-mana. Pasalnya setiap penggunanya bakal disuguhi film dan buku gratis asalkan memiliki akun Amazon Prime.
Amazon juga membebaskan setiap pelanggan dari biaya pengiriman dengan syarat tertentu. Inilah yang menjadi daya tarik Amazon dan membuatnya lebih menakutkan ketimbang Facebook atau Apple.
BUSINESSINSIDER | WAYAN AGUS P
Berita ekonomi lainnya:
Foxconn Tertarik Bangun Pabrik di Luar Jawa
Pemerintah Usulkan Kenaikan Tarif Listrik 2013
Tiga Kementerian Diberi Anggaran Rp 138,9 Triliun
Lima Langkah SBY Antisipasi Krisis Keuangan Global
Target Lifting Gas 1,36 Juta Barel Per Hari
Komentar Merkel dan Saham Cisco Dorong Wall Street Menguat
Berita terkait
Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya
14 hari lalu
Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.
Baca Selengkapnya56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara
30 hari lalu
Selain mencari pengalaman dan ilmu di kampus-kampus tujuan, siswa santri ini juga membagikan ilmu dan pengetahuan di bidang teknologi informasi.
Baca SelengkapnyaPrabowo Tegas di Debat Capres Mau Bangun Pabrik Ponsel, Pengamat: TKDN-nya Saja
6 Februari 2024
Barangkali tak dibayangkan Prabowo, pengamat telekomunikasi yang pernah bekerja di Jerman ini sebut bikin pabrik ponsel di Indonesia tidak mudah.
Baca SelengkapnyaJanji Capres Bangun Teknologi Informasi, Peneliti TII: Perlu Insentif dan Kebebasan Ekonomi
5 Februari 2024
Pemerintah perlu menyediakan insentif untuk membangun dan memperkuat teknologi informasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTiga Capres soal Teknologi Informasi: Dari Bangun Pabrik hingga Penguatan SDM
5 Februari 2024
Dalam debat kelima Ahad malam, tiga Capres menjelaskan pandangannya soal kedaulatan teknologi informasi.
Baca SelengkapnyaTop 3 Tekno: Tunggakan Uang Kuliah di ITB, Prabowo Mau Tambah Dokter
5 Februari 2024
Berita dari ITB puncaki Top 3 Tekno terkini. Tapi yang mendominasi adalah berita dari debat capres yang bahas teknologi informasi dan kesehatan.
Baca SelengkapnyaTeknologi Informasi di Debat Capres, Pakar di ITB Sebut 3 Tantangan Rezim Baru
4 Februari 2024
Pakar teknologi informasi dari ITB mengatakan rezim baru perlu melakukan digitalisasi dan pencerdasan secara masif untuk transformasi Indonesia.
Baca SelengkapnyaSempat Dihilangkan, Google Kembalikan Fitur Ultra-wide Astrofotografi di Google Pixel 8 Pro
27 Desember 2023
Dengan fitur ultra-wide astrofotografi, pengguna Google Pixel 8 Pro dapat mengandalkan kamera belakang ponselnya untuk mengambil foto langit
Baca SelengkapnyaBlackBerry Raup Untung dari Layanan Keamanan Siber
21 Desember 2023
BlackBerry secara mengejutkan melaporkan laba kuartalan, didukung oleh tingginya permintaan layanan keamanan siber di tengah maraknya ancaman online.
Baca SelengkapnyaAI Dimanfaatkan 198 Startup Indonesia, Wamenkominfo: Gambaran Potensi ke Depan
8 Desember 2023
Data Tracxn Technologies Limited yang mencatat hingga Juni 2023 ada 198 startup Indonesia yang memanfaatkan AI dalam penyediaan layanannya.
Baca Selengkapnya