Kedelai Lokal Tidak Dilirik Pengusaha Tahu-Tempe

Reporter

Editor

Minggu, 12 Agustus 2012 14:45 WIB

Pekerja membuat tahu di sentra industri tahu tempe Ciuntu, Bandung, Jawa Barat, Senin (14/5). Harga kedelai melonjak ke kisaran Rp 7.000 per kg dari semula sekitar Rp 6.000. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Cianjur - Pasokan kedelai yang dihasilkan petani lokal, khususnya Cianjur, dinilai Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Cianjur masih belum bisa digunakan untuk proses pembuatan tahu dan tempe. Dengan demikian, pasokan tempe dan tahu yang diproduksi masih mengandalkan kacang kedelai dari impor.

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Cianjur Sudrajat Laksana mengatakan, hingga kini, untuk produksi tahu dan tempe belum bisa terpenuhi oleh produksi kedelai lokal.

”Makanya, untuk pasokan kedelai, masih membutuhkan dari impor. Untuk kedelai lokal ukurannya lebih kecil serta kualitasnya tidak cocok untuk pembuatan tahu dan tempe,” kata Sudrajat di Cianjur, Minggu, 12 Agustus 2012.

Dia mengatakan jenis kedelai yang ada di Cianjur ini, yakni varietas orba, dpros, dan lokon, ukurannya jauh lebih kecil dari kedelai impor. Dengan demikian, jenis lokal kurang diminati oleh para pembuat tahu dan tempe. ”Rata-rata yang kami lihat di lapangan hasil dari panen kedelai hanya digunakan untuk susu kedelai, bubur kacang, dan makanan sapi," ujarnya. Namun, jika mereka menanam bibit kacang kedelai dengan ukuran besar seperti barang impor, harganya mahal dan tidak terjangkau para petani.

Hidayat, 42 tahun, petani asal Desa Kertajaya, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, mengaku tidak berminat menanam kedelai. Selain saat ini kondisi tanah mengering, harga produksi dan nilai jualnya pun tidak sebanding.

Untuk membeli bibit kedelai, petani menghabiskan dana Rp 5.000 per kilogram. Meskipun disubsidi, mereka masih harus merogok kocek hingga Rp 2.000 per kilogram. Untuk kedelai kualitas unggulan, malah bisa mencapai Rp 12 ribu per kilogram. "Padahal yang dibutuhkan untuk satu hektare lebih dari 3 kuintal bibit, sehingga tidak seimbang,” katanya.

Dia menambahkan, banyak kendala yang didapat saat menanam kedelai. Selain banyak yang mati, kedelai lokal kurang diminati. Seusai panen padi, mereka pun tidak menanam kedelai, tapi beralih profesi menjadi kuli bangunan atau usaha peternakan. "Jika ada bantuan dari pemerintah untuk pemberian bibit, kami mungkin akan berpikir untuk menanam kedelai,” ujarnya.

DEDEN ABDUL AZIZ

Berita Populer:

26 Toko di Harco Glodok Terbakar
Lebaran, PT KAI Sediakan Empat Jalur Kereta Ekonomi
Sniper Disebar di Jalur Mudik Serang – Merak
Tangkap Calo Kereta, Berhadiah Rp 500 Ribu
Bus Nakal Naikkan Tarif, Adukan Saja
Commuter Tak Mampir di Senen dan Gambir
Foke Imbau Pemudik Tidak Bikin Sumpek Jakarta
PKS Pilih Foke, Jokowi: Apa Saya Kurang Ganteng?

Berita terkait

Ketahui 4 Manfaat dari Unsur Isoflavon dalam Kedelai

20 Januari 2023

Ketahui 4 Manfaat dari Unsur Isoflavon dalam Kedelai

Dikutip dari Healthline, kacang kedelai mengandung banyak nutrisi seperti protein, serta, karbohidrat, lemak, serta vitamin dan mineral.

Baca Selengkapnya

Kedelai Impor vs Kedelai Lokal, Mana yang Terbaik Buat Tahu dan Tempe?

19 Januari 2023

Kedelai Impor vs Kedelai Lokal, Mana yang Terbaik Buat Tahu dan Tempe?

Menurut Ketua Umum Gakoptindo, Aip Syarifuddin, kedelai lokal sebenarnya bisa untuk produksi tahu dan tempe, dan kualitasnya tidak kalah kedelai impor

Baca Selengkapnya

Tidak Hanya Tahu dan Tempe, Berikut Makanan Berbahan Utama Kedelai

19 Januari 2023

Tidak Hanya Tahu dan Tempe, Berikut Makanan Berbahan Utama Kedelai

Kedelai termasuk sumber protein yang berasal dari spesies kacang-kacangan dari Asia Timur.

Baca Selengkapnya

Indonesia Masih Bergantung Impor Kedelai Dari Amerika, Ini Penyebabnya

12 Januari 2023

Indonesia Masih Bergantung Impor Kedelai Dari Amerika, Ini Penyebabnya

Indonesia masih sangat bergantung dengan kedelai impor dari Amerika sebab produksi dari dalam negeri masih sangat kurang

Baca Selengkapnya

Harga Telur Meroket, Apa Sumber Protein Selain Telur?

11 Juni 2022

Harga Telur Meroket, Apa Sumber Protein Selain Telur?

Harga telur terus naik, bagaimana memenuhi kecukupan protein selain dari telur? 5 Jenis makanan ini puny akandungan protein tinggi pula.

Baca Selengkapnya

Tempe di Sejumlah Pasar di Tangerang Ludes dalam 3 Jam

24 Februari 2022

Tempe di Sejumlah Pasar di Tangerang Ludes dalam 3 Jam

Meski harga naik dan ukuran tempe diperkecil, para pembeli saling berebut dan memborongnya di lapak Samsudin di Pasar Kemis Baru, Tangerang.

Baca Selengkapnya

Produsen Sempat Mogok, Harga Tahu dan Tempe di Pasar Slipi Normal

24 Februari 2022

Produsen Sempat Mogok, Harga Tahu dan Tempe di Pasar Slipi Normal

Sejumlah pedagang tahu dan tempe di Pasar Slipi, Palmerah, Jakarta Barat tidak menaikkan harga jual meski produsen sempat mogok produksi

Baca Selengkapnya

Harga Kedelai Semakin Tinggi, Produsen Tahu Tempe di Depok Kompak Mogok 3 Hari

21 Februari 2022

Harga Kedelai Semakin Tinggi, Produsen Tahu Tempe di Depok Kompak Mogok 3 Hari

Produsen tahu tempe di Depok ikut mogok kerja karena harga kedelai impor yang naik.

Baca Selengkapnya

Top 3 Metro: Produsen Tahu dan Tempe Mogok 3 Hari, Anies Teken Perda APBD DKI

21 Februari 2022

Top 3 Metro: Produsen Tahu dan Tempe Mogok 3 Hari, Anies Teken Perda APBD DKI

Produsen tahu dan tempe Jabodetabek mulai hari ini mogok produksi selama 3 hari menuntut pemerintah subsidi harga kedelai impor.

Baca Selengkapnya

Mogok Produksi Tiga Hari, Paguyuban Sweeping Produsen Tahu dan Tempe

21 Februari 2022

Mogok Produksi Tiga Hari, Paguyuban Sweeping Produsen Tahu dan Tempe

Para produsen tempe sweeping pengrajin yang masih membuat tahu dan tempe menjelang mogok produksi untuk memprotes kenaikan harga kedelai.

Baca Selengkapnya