Pemerintah Siapkan Dana Tambahan BBM Bersubsdi  

Reporter

Editor

Jumat, 10 Agustus 2012 14:32 WIB

Sebuah mobil dinas terlihat mengisi Premium bersubsidi di SPBU Jalan Gereja Theresia, Jakarta, Jumat (1/6). TEMPO/Anggrita Cahyaningtyas

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Bambang Brodjonegoro, menyatakan pemerintah siap mengucurkan dana untuk menambal kekurangan anggaran akibat bertambahnya kuota bahan bakar minyak bersubsidi. "Kami sepakati dulu berapa besar tambahan kuotanya," kata Bambang ketika dijumpai di kantornya, Jumat, 10 Agustus 2012.

Ia menjelaskan pemerintah perlu menghitung secara pasti besar tambahan yang dibutuhkan untuk disesuaikan dengan harga minyak dan kurs yang berlaku. Namun yang pasti, Bambang memperkirakan, untuk setiap tambahan sebesar 1 juta kiloliter diperlukan tambahan sekitar Rp 5 triliun.

Dana ini, salah satunya, akan diambil dari pos kompensasi kenaikan harga BBM subsidi yang batal digunakan seiring ditolaknya usulan kenaikan harga bensin. Alokasi kompensasi tersebut tercatat mencapai Rp 30,6 triliun.

Meskipun ada tambahan pengeluaran negara akibat tambahan kuota BBM ini, ia yakin anggaran masih akan terjaga."Defisitnya tidak akan lewat dari APBN-P," kata dia. Tidak ada catatan khusus bagi kementerian teknis, dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dalam hal pengucuran dana tambahan.

Menurut dia, jebolnya anggaran untuk subsidi bensin ini terletak pada konsep kebijakannya. Jika kebijakan yang digunakan masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya, yaitu subsidi diberikan secara general dan tidak tepat sasaran, maka dia menjamin anggaran negara akan tetap lewat dari semestinya. "Risiko anggaran akan tetap ada. Oleh karena itu, kita ingin subsidi diberikan pada yang berhak saja."

Sebelumnya Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan Kementerian Keuangan saat ini masih menunggu hitungan pasti tambahan kuota BBM subsidi dari Kementerian ESDM. Jika memang benar tambahan yang diminta hingga sebanyak 4 juta kiloliter, Menteri Agus akan meminta kementerian tersebut memaparkan secara rinci upaya-upaya apa saja yang telah dan akan dilakukan sepanjang akhir tahun untuk menekan konsumsi bahan bakar tersebut.

"Menteri Energi pasti punya program juga untuk penghematan,pembatasan konversi energi, pengendalian. Kita mau lihat dulu seberapa besar upaya-upayanya sehingga jelas berapa besar kebutuhan riil hingga akhir tahun," kata Agus.

GUSTIDHA BUDIARTIE

Berita ekonomi lainnya:
Jika Dahlan Iskan Curhat ke Ulama dan Kaum Duafa

Monorel Akan Terhubung dengan Commuter Line

Adhi Karya Garap Proyek Monorel Jakarta

3 Keinginan Dahlan Iskan setelah Sembuh

Dahlan Pilih Adhi Karya, Ketimbang Hutama Karya

Pemerintah Bangun 14 Bandara Baru di Papua, Maluku

Jelang Lebaran, Masyarakat Gadaikan Emas

Margin Bunga Bersih Bank Umum Makin Tertekan

Berita terkait

Ratusan Daerah Belum Salurkan Tunjangan Profesi Guru

8 jam lalu

Ratusan Daerah Belum Salurkan Tunjangan Profesi Guru

Hingga pekan kedua Mei 2024, hanya 26 pemerintah daerah yang menyalurkan tunjangan profesi guru (TPG) ke rekening para guru.

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

1 hari lalu

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

Kementerian ESDM terus berkomunikasi dengan kementerian Keuangan untuk mengkaji arif bea keluar untuk ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

6 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

8 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

13 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

14 hari lalu

Pemerintah Raup Rp 5,925 Triliun dari Lelang SBSN Tambahan

Pemerintah meraup Rp 5,925 triliun dari pelelangan tujuh seri SBSN tambahan.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

15 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

24 hari lalu

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

Pecahnya konflik Iran - Israel dikhawatirkan berdampak pada harga BBM karena terancam naiknya harga minyak mentah dunia.

Baca Selengkapnya

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

35 hari lalu

Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Pemerintah RI Beri Hibah Rp 6,5 Miliar ke Laos

Pemerintah RI menyalurkan bantuan Rp 6,5 M kepada Laos untuk mendukung pemerintah negara tersebut sebagai Keketuaan ASEAN 2024.

Baca Selengkapnya

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

46 hari lalu

21 Tahun Museum Layang-Layang Indonesia Mengabadikan Layangan dari Masa ke Masa

Museum Layang-Layang Indonesia memperingati 21 tahun eksistensinya mengabadikan kebudayaan layangan di Indonesia.

Baca Selengkapnya