TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perindustrian mempersilakan jika ada perusahaan dari Thailand yang ingin berpartisipasi dalam pengadaan alat pengubah jenis bahan bakar kendaraan dari minyak ke gas (converter kit). Sebab, saat ini, pemerintah sudah menyiapkan standar dan kriterianya.
"Spesifikasinya sudah kami buat. Beberapa swasta dan badan usaha milik negara sudah buat nota kesepahaman dengan prinsipal dari Italia dan Korea. Kalau dari Thailand mau masuk, silakan saja," ujar Menteri Perindustrian M.S. Hidayat seusai menghadiri rapat koordinasi di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jumat, 3 Agustus 2012.
Pebisnis asal Thailand disebut-sebut turut menawarkan converter kit buatannya ke Indonesia. Converter kit tersebut diklaim memiliki electric control unit (ECU) yang lebih canggih. ECU tak hanya mampu mengukur temperatur dan volume bahan bakar gas yang masuk, tapi juga bisa mengatur kualitas gas.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral bakal melakukan tender pengadaan untuk 14 ribu converter kit tahun ini. Adapun anggaran untuk proyek itu berasal dari Kementerian ESDM sebagaimana dianggarkan sebelumnya. "Tahun depan mungkin anggarannya dipindah ke Kementerian Perindustrian," ucap dia.
Selain karena anggaran yang telat turun, proyek converter kit batal juga karena keterbatasan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) yang baru dibangun.