Thailand Akan Batasi Ekspor Karet  

Reporter

Editor

Kamis, 28 Juni 2012 19:50 WIB

Seorang buruh karet mengumpulkan getah karet yang telah disadap di lahan perkebunan karet Perusahaan Daerah Perkebunan Gunung Pasang, desa Kemiri, Jember, Senin (6/11). Dalam sehari masing-masing buruh mampu mengumpulkan 25 kilogram getah karet dengan upah Rp 4500 perkilo. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Bangkok - Produsen karet terbesar, Thailand, akan berdiskusi dengan Indonesia dan Malaysia mengenai kemungkinan pembatasan ekspor karet. Produksi karet negara itu mewakili 70 persen dari pasokan dunia sehingga kebijakan ini akan mempengaruhi harga. "Jika terpaksa, akan ada pembatasan ekspor," kata Wakil Menteri Perdagangan Thailand, Nattawut Saikuar, seperti dikutip Business Times, Kamis, 28 Juni 2012.

"Ketiga negara harus bersama-sama dalam membuat keputusan dan menetapkan jumlahnya (pembatasan)," kata dia. Perdana Menteri Yingluck Shinawatra akan mendiskusikan masalah ini secara informal dengan para pemimpin dari Indonesia dan Malaysia.

Harga pada bursa berjangka karet di Tokyo turun ke titik terendah selama enam bulan hingga hanya 257,9 yen (US$ 3,28) per kilogram. Harga terendah sejak 24 November karena kekhawatiran baru atas utang Eropa.

Sebelumnya, Nattawut juga sudah berdiskusi dengan Menteri Perdagangan Indonesia. "Kami sepakat bahwa harga karet telah jatuh pada level yang tidak pantas dan kami harus melakukan sesuatu untuk mencegah kejatuhan harga lebih lanjut," kata dia.

Para produsen karet telah bekerja sama untuk mendukung pasar karet sejak Desember 2008. Saat itu, harga karet jatuh hingga mencapai US$ 1,10 per kilogram saat resesi global memuncak sehingga mereka sepakat untuk mengurangi ekspor 915 ribu ton pada 2009 untuk menaikkan harga.

Asisten Direktur Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Erwin Tunas mengatakan asosiasi sudah membahas secara internal tentang penurunan harga karet ini. "Petani juga sudah mengeluh," kata dia.

Ada dua mekanisme yang akan dilakukan untuk menstabilkan harga karet. Pada kesepakatan tripartit sebelumnya, Indonesia melakukan dua cara untuk menahan pasokan karet ke pasar dunia.

Pertama dengan pengendalian volume ekspor dengan mengurangi jumlah pengiriman karet dalam besaran tertentu berdasarkan kesepakatan tiga negara. Selain itu, bisa juga dengan imbauan agar petani mengurangi waktu penyadapan karet sehingga produksi berkurang.

Menurut Erwin, sekarang belum ada hitungan pasti mengenai jumlah pasokan dan permintaan karet dunia. Sehingga belum bisa disimpulkan bahwa penurunan harga karena berkurangnya permintaan dunia.

Namun, berdasarkan data Gapkindo, volume ekspor karet Indonesia saja untuk kuartal pertama 2012 turun 15 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada empat bulan pertama tahun ini, ekspor karet Indonesia hanya 550 ribu ton. Sementara penurunan permintaan tidak lebih dari 15 persen.

Sehingga, dia menduga penurunan harga bukan karena kelebihan pasokan atau turunnya permintaan. Tetapi, perilaku pedagang yang menginginkan posisi jual beli yang baik.

BUSINESS TIMES| EKA UTAMI APRILIA





 

Advertising
Advertising

Berita terkait

Sudah Dipakai di 9 Provinsi, Aspal Karet Terserap 1.271 Ton

9 September 2019

Sudah Dipakai di 9 Provinsi, Aspal Karet Terserap 1.271 Ton

Aspal karet sebanyak itu digunakan di sembilan provinsi, untuk mengaspal jalans sepanjang 65,5 kilometer.

Baca Selengkapnya

Harga Karet Anjlok, Masyarakat Beralih Tanam Jagung

23 Juni 2019

Harga Karet Anjlok, Masyarakat Beralih Tanam Jagung

Setelah harga karet yang terus merosot dan tidak menentu ,masyarakat kini membuka lahan jagung agar bisa meningkatkan ekonomi mereka.

Baca Selengkapnya

Perbaiki Harga, RI Pangkas Ekspor Karet Hampir 100 Ribu Ton

1 April 2019

Perbaiki Harga, RI Pangkas Ekspor Karet Hampir 100 Ribu Ton

Indonesia akan mengurangi ekspor karet sebesar 98.160 ton mulai hari ini hingga 31 Juli 2019.

Baca Selengkapnya

Harga Karet Turun, Indonesia dan Dua Negara Ini Kurangi Ekspor

26 Februari 2019

Harga Karet Turun, Indonesia dan Dua Negara Ini Kurangi Ekspor

Ketiga negara produsen utama karet alam (natural rubber) dunia yakni Thailand, Indonesia dan Malaysia sepakat mengurangi ekspor

Baca Selengkapnya

Tiga Jurus Darmin Nasution Atasi Harga Karet Yang Anjlok

26 Februari 2019

Tiga Jurus Darmin Nasution Atasi Harga Karet Yang Anjlok

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution tengah menyiapkan tiga strategi untuk mengatasi harga komoditas karet yang terus anjlok.

Baca Selengkapnya

Di Palembang, Jokowi Soroti Masalah Harga Sawit dan Karet

25 November 2018

Di Palembang, Jokowi Soroti Masalah Harga Sawit dan Karet

Jokowi menyebut dua problem besar di Sumatera Selatan terkait dengan harga sawit dan karet yang jatuh di pasar global.

Baca Selengkapnya

Airlangga Hartarto Dorong Industri Pengolahan Karet Remah Tumbuh

19 November 2018

Airlangga Hartarto Dorong Industri Pengolahan Karet Remah Tumbuh

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan Kementerian Perindustrian mendorong pertumbuhan sektor industri pengolahan karet remah.

Baca Selengkapnya

Harga Karet di Tokyo Lanjut Menguat di Hari Ketiga

16 Juni 2017

Harga Karet di Tokyo Lanjut Menguat di Hari Ketiga

Harga karet kembali ditutup menguat pada perdagangan hari
ketiga berturut-turut

Baca Selengkapnya

Harga Karet Rebound Lebih dari 5 Persen ke Level 195

14 Juni 2017

Harga Karet Rebound Lebih dari 5 Persen ke Level 195

Harga karet rebound tajam pada perdagangan pagi ini, Rabu, 14
Juni 2017, meski pada saat yang sama kinerja mata uang yen
terangkat.

Baca Selengkapnya

Harga Karet Ditutup Berbalik Melemah

13 Juni 2017

Harga Karet Ditutup Berbalik Melemah

Harga karet ditutup melemah 0,86 persen atau 1,60 poin ke
level 185,30 yen per kilogram (kg).

Baca Selengkapnya