BI: Aturan Kepemilikan Bank Terbit Sebelum Juli  

Reporter

Editor

Rabu, 20 Juni 2012 13:38 WIB

TEMPO/Yosep Arkian

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Muliaman Hadad, menyebutkan aturan pembatasan saham perbankan akan terbit dalam waktu dekat. "Saya kira sebelum Juli harus sudah keluar," katanya di Jakarta, Rabu, 20 Juli 2012.

Meski secara umum kepemilikan saham mayoritas hanya dibatasi hingga 40 persen, dia menyatakan investor tetap dapat membeli saham lebih dari itu. Investor dapat mengambil alih kepemlikan saham di atas 50 persen dalam kondisi khusus.

"Ya boleh beberapa sebetulnya, tapi persetujuannya harus sangat selektif. Itu kasus yang sangat spesial, ya," kata Muliaman tanpa memerinci kasus-kasus apa yang dianggap khusus itu.

Bank sentral tengah menggodok aturan baru kepemilikan saham perbankan baru. Aturan tersebut bakal merevisi beleid yang selama ini memperbolehkan investor memiliki 99 persen saham.

Kabarnya, untuk kepemilikan saham individu dan keluarga, BI akan membatasi hanya 20 persen. Untuk individu atau keluarga yang memiliki bank melalui perseroan terbatas, bank sentral menetapkan batas kepemilikan 30 persen. Jika pemilik atau pemegang saham pengendali adalah bank atau institusi finansial, batas kepemilikan saham 40 persen.

NUR ALFIYAH

Berita lain:

BRI dan BNI Buka Sabtu-Minggu di Tanjung Priok

Muliaman Hadad Jadi Ketua Dewan Komisioner OJK

Pencairan Kredit Infrastruktur Minim

Sebelum Dicopot,Komisaris PT Pos Sudah Niat Mundur

Habis Ditegur Dahlan, 5 BUMN Benahi Aset




Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

13 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

15 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

22 jam lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

3 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

4 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

4 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

5 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

5 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya