BI Antisipasi Uang Palsu dan Cek Kosong

Reporter

Editor

Kamis, 18 Maret 2004 19:46 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Maulana Ibrahim menyatakan BI sudah melakukan langkah antisipasi berkaitan dengan peredaran uang palsu dan cek kosong yang beredar selama Pemilu 2004. Kita sudah punya mekanisme untuk itu, katanya ketika ditemui usai acara seminar perbankan syariah di Hotel Hilton, Jakarta, Kamis (18/3) sore. Untuk uang palsu, menurut Maulana, pihak BI sudah melakukan sosialisasi dan penyebaran informasi yang mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dan mengenali ciri-ciri uang palsu. Ini sudah kita lakukan ke semua lapisan, bukan cuma perbankan saja, katanya. Bahkan, menurut Maulana, pihaknya sudah melakukan penyebaran informasi dan kewaspadaan terhadap peredaran uang palsu sampai ke sekolah-sekolah, mulai dari mengenali dan membedakan uang palsu dan asli, sampai melaporkan temuan kepada pihak yang berwajib. Kita memberikan penyuluhan kepada guru-guru dan para murid mulai dari SD sampai SMA, katanya. Adapun mengenai cek kosong yang juga disinyalir akan marak beredar, Maulana mengaku sudah mengingatkan kepada perbankan untuk meningkatkan kehati-hatian. BI sudah mengedarkan daftar hitam pemegang cek yang berisi data perusahaan dan orang yang biasanya mengeluarkan cek kosong, katanya. Adapun informasi dari BI sendiri menyebutkan bahwa temuan uang palsu yang beredar sepanjang Februari 2004 ini sudah mencapai 4.306 bilyet (lembar) dengan nilai Rp 317 juta. Sedangkan Januari 2004, BI menemukan uang palsu sebanyak 3.552 bilyet dengan nilai mencapai Rp 221 juta. Amal Ihsan Tempo News Room

Berita terkait

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

8 jam lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

15 jam lalu

Bank Danamon Belum Berencana Naikkan Suku Bunga KPR

Bank Danamon Indonesia belum berencana menaikkan suku bunga KPR meski suku bunga acuan BI naik menjadi 6,25 persen

Baca Selengkapnya

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

1 hari lalu

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

3 hari lalu

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

5 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

5 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

6 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

8 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

9 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

9 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya