Tekanan Cukup Kuat, Rupiah Terpuruk ke 9.259  

Reporter

Editor

Rabu, 9 Mei 2012 18:36 WIB

TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Meningkatnya kekhawatiran terhadap pelambatan ekonomi global serta mencuatnya kecemasan politik di Eropa membuat para pelaku pasar keluar dari aset-aset yang dianggap berisiko seperti bursa saham, komoditas, ataupun mata uang utama dunia. Imbasnya, dolar Amerika Serikat (AS) kembali digdaya karena diburu oleh para investor.

Pemilihan umum di Prancis yang memunculkan pemimpin baru dan penolakan kebijakan pengetatan di Yunani yang diekspektasikan akan menjadi batu sandungan bagi jalannya penyelamatan Eropa membuat mata uang tunggal kawasan, euro, terpuruk hingga di bawah level US$ 1,3, sehingga dolar AS kian perkasa terhadap mata uang rival utamanya.

Di pasar uang hari ini rupiah ditransaksikan kembali melemah 21 poin (0,22 persen) ke level 9.259 per dolar AS. Penutupan ini merupakan level terlemahnya rupiah sejak 9 Juni 2010. Di pasar Non Deliverable Forward (NDF) sore ini pukul 17:55 WIB, rupiah bahkan telah menyentuh level 9.273 per dolar AS.

Inflasi yang cenderung meningkat serta belum adanya kejelasan kebijakan pemerintah terhadap kebijakan bahan bakar minyak (BBM) membuat rupiah semakin terpuruk. Dengan melemahnya rupiah membuat anggaran subsidi pemerintah akan meningkat, sehingga makin membebani anggaran belanja pemerintah.

Pengamat pasar uang dari PT Monex Investindo Futures, Yohanes Ginting, mengungkapkan aksi risk aversion (menghindari risiko) yang dilakukan oleh investor membuat dolar AS diburu investor. “Mereka mencoba mengurangi potensi kerugian dengan mengalihkan investasinya di bursa saham, komoditas, serta mata uang lainnya ke dalam bentuk dolar membuat mata uang Abang Sam cenderung terapresiasi,” tutur dia.

Gejolak politik di kawasan Eropa menambah kekhawatiran terhadap proses pemulihan ekonomi dunia. Ditambah lagi jatuhnya harga emas yang cukup tajam menimbulkan kepanikan di pasar finansial. Setelah investasi dalam bentuk emas tidak aman, hanya tinggal dolar AS yang menjadi alternatif safe haven (tempat yang dianggap aman untuk memarkirkan dana) para investor.

Kuatnya tekanan dari faktor eksternal terhadap rupiah serta melambatnya ekonomi Indonesia di triwulan pertama tahun 2012 membuat para pelaku pasar pesimistis terhadap apresiasi rupiah. Namun Bank Indonesia (BI) yang tidak mau mata uangnya melemah terlalu tajam membuat rupiah juga sulit menembus level 9.300 per dolar AS.

Semua mata uang regional hari tertekan terhadap dolar AS. Dolar Singapura melemah 0,44 persen, won Korea Selatan 0,47 persen, peso Filipina 0,52 persen, ringgit Malaysia 0,59 persen, baht Tahiland juga melemah 0,32 persen terhadap dolar AS.

Jatuhnya euro ke US$ 1,2975 serta pound sterling ke US$ 1,622 membuat dolar AS kembali perkasa. Indeks dolar AS terhadap enam mata uang rival utamanya langsung menguat 0,246 poin (0,31 persen) ke level 80,095.

VIVA B. KUSNANDAR

Berita terkait

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

3 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada levep Rp 16.259 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

6 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

9 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

11 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

13 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

13 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

13 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya