TEMPO.CO, New York - Harga minyak mentah Jumat lalu jatuh ke level terendahnya sejak awal Februari dampak dari melemmahnya data penciptaan tenaga kerja di Amerika Serikat (AS) di bulan April kemarin sehingga menambah kekhawatiran terhadap pemulihan global.
Harga minyak mentah jatuh US$ 4,05 (3,95 persen) menjadi US$ 98,49 per barel pada transaksi akhir pekan lalu di bursa komdoitas New York (NYMEX). Kejatuhan ini merupakan yang terbesar dalam persen sejak 14 Desember tahun lalu dan merupakan posisi terendahnya sejak 7 Februari lalu.
Sehingga dalam sepekan harga minyak telah anjlok 6,1 persen, kinerja lima harian terburuk sejak 23 September lalu.
“Data tenaga kerja yang diharapkan bisa menjadi menguat sebelumnya ternyata mengecewakan. Sekarang pasar kembali ke realita bahwa pelambatan ekonomi akan melemahkan permintaan pasar global,” ujar Phil Flynn, vice president dari PFG Best di Chicago.
Departemen Tenaga Kerja Amerika Jumat lalu merilis data tenaga kerja di bulan April kemarin hanya tumbuh 115 ribu jiwa, jauh dibawah ekspektasi para ekonomi yang disurvei Marketwatch sebesar 163 tenaga kerja.
“Tidak ada cara untuk menjelaskan data ini, dan tidak ada yang bisa menjelaskan angka –angka ini,” kata James Cordier, manajer portofolio dari Optionsellers.com di Florida. “Ekonomi AS sedang melambat dan sekarang tidak ada yang mendebat lagi.”
Data – data ekonomi yang mengecewakan meningkatkan kekhwatiran tentang kekuatan ekonomi serta mengurangi permintaan minyak di AS, yang merupakan konsumen terbesar minyak di dunia.
Persediaan minyak AS yang mendekati rekor tertingginya juga turut memicu jatuhnya harga minyak setelah meningkat dalam enam pekan beruntun dan mencapai tingkat tertingginya dalam 21 tahun terakhir.
Para pedagang juga melakukan aksi jual menyikapi perubahan peraturan terbaru dari otoritas bursa komoditas AS yang mengharuskan menambah dananya yang berlaku dalam 90 hari.
Harga bensin untuk bulan Juni juga turun 7 sen (2,4 persen) menjadi US$ 2,98 per barel. Minyak pemanas terkoreksi 8 sen (2,5 persen) ke US$ 3 per galon, sehingga mencapai rekor terendahnya sejak 20 Januari. Harga gas alam akhirnya susut 6 sen (2,6 persen) menjadi US$ 2,28 per juta Btu, setelah naik 4,3 persen dalam dua minggu sebelumnya.
MARKETWATCH / VIVA B. K
Berita terkait
Bakamla Tangkap Tanker Penyelundup BBM di Batam
27 Agustus 2022
Kejadian tersebut bermula saat petugas Bakamla berpatroli mendeteksi adanya sebuah tanker mencurigakan.
Baca SelengkapnyaIndonesia Bebaskan Kapal Tanker Iran MT Horse
30 Mei 2021
Bakamla menyita kapal MT Horse berbendera Iran dan kapal MT Freya berbendera Panama atas dugaan transfer minyak ilegal 24 Januari lalu
Baca SelengkapnyaPolda Metro Bongkar Praktik Penggelapan Minyak Goreng Curah
21 April 2017
Pelaku penggelapan minyak goreng curah merusak segel pabrik dan mengeluarkan minyak ke penadah hingga 10 ton per bulan.
Baca SelengkapnyaAtasi Pencurian Minyak, BPH Migas Libatkan KPK
4 April 2017
BPH Migas menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi untuk menanggulangi pencurian bahan bakar minyak.
Baca SelengkapnyaDiselundupkan ke Timor Leste,Aparat Belu Sita 1705 Liter BBM
28 Februari 2017
Aparat satgas perbatasan RI-Timor Leste Yonif 641 Beruang dan Bea Cukai Kabupaten Belu, NTT, mengamankan 1.705 liter BBM yang hendak diselundupkan.
Baca SelengkapnyaReaksi DPR Soal Pengeboran Minyak Ilegal di Musi Banyuasin
16 Januari 2017
Pengeboran ilegal memicu ledakan dan menyebabkan 18 korban luka di Talang Saba Dusun III, Kecamatan Plakat Tinggi, Musi Banyuasin.
Baca SelengkapnyaPolisi Lhokseumawe Tangkap Truk Pembawa Minyak Mentah Ilegal
22 Juli 2016
Truk itu kini ditahan di Mapolres Lhokseumawe untuk diperiksa lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaPenyelundupan Premium ke Malabo Digagalkan, Begini Ceritanya
28 November 2015
Penyelundupan Premium Digagalkan, Begini Ceritanya
Bea-Cukai Tunggu Hasil Penyelidikan Kapal Sea Jade
2 Desember 2014
"Kami serahkan ke Polda biar diselidiki siapa yang punya, siapa bekingnya," kata Direktur Jenderal Bea dan Cukai Agung Kuswandono di Bank Indonesia.
Baca SelengkapnyaBea-Cukai Amankan Dua Kapal Minyak Mentah
16 Oktober 2014
Kedua kapal dan muatannya tidak dilengkapi dengan dokumen yang sah.
Baca Selengkapnya