TEMPO.CO, Jakarta - PT PLN (Persero) mengakui peralatan atau transmisi yang dimiliki perusahaan rata-rata berusia tua. Bahkan ada yang sudah mencapai 25 tahun, sehingga terkadang terjadi gangguan dalam hal pasokan listrik ke konsumen.
Direktur Operasi PLN Jawa-Bali Ngurah Adnyana mengatakan, masih digunakannya peralatan yang relatif sudah tua ini karena PLN sempat mengalami kesulitan dalam investasi.
Dia menjelaskan, ketika krisis ekonomi tahun 1998, PLN sama sekali tidak mendapat investasi hingga 2006. Setelah 2006 itulah, keluarlah peraturan presiden untuk proyek 10 ribu megawatt (MW) yang memungkinkan PLN menambah investasi baru.
“Sekian lama tidak ada investasi di transmisi atau gardu sehingga kami tidak bisa menambah kapasitas. Di sisi lain, pelanggan listrik terus bertambah,” kata Ngurah dalam temu pers tentang Operasional Jawa-Bali, di kantor pusat PLN, Rabu, 2 Mei 2012.
PLN, baru aktif memulai membangun pembangkit dan gardu listrik baru pada tahun 2008. Sejak itulah, PLN mulai menambah aset dari margin yang diperoleh. Tahun ini, PLN menganggarkan Rp 881,34 miliar untuk melakukan perbaikan peralatan dan sistem Jawa Bali.
Anggaran itu, di antaranya untuk penggantian peralatan transmisi sebesar Rp 32,07 miliar, penggantian material transmisi utama ebesar Rp 175,24 miliar, dan penggantian peralatan utama karena usia sebesar Rp 324,37 miliar.
Sepanjang Januari-April 2012, PLN beberapa kali mengalami gangguan. Tercatat, ada 83 hari gangguan akibat gangguan transmisi 81 hari gangguan akibat distribusi. Kemudian, rata-rata tiap pelanggan di seluruh Indonesia mengalami padam listrik selama 342 menit sepanjang 2011, dan ditargetkan 2012 berkurang menjadi 150 menit padam listrik. Namun, sepanjang Januari-Maret 2012, tercatat pelanggan sudah mengalami padam listrik 27,45 menit atau turun dibanding periode sama tahun lalu 61,8 menit.
Dibandingkan dengan Malaysia, padam listrik di Indonesia jauh lebih lama. Di Malaysia, rata-rata pelanggan hanya mengalami padam listrik tahun 2011 hanya 70,4 menit dan Korea hanya 15,15 menit.
ROSALINA
Berita terkait
Bupati Kediri Upayakan Pemerataan Listrik Melalui PLN
2 Agustus 2022
Puluhan tahun di Onggoboyo belum ada jaringan listrik yang masuk.
Baca SelengkapnyaPembangunan Transmisi SUTT Sekadau-Sintang Rampung
2 Juli 2021
PLN menargetkan jaringan transmisi yang membentang di 11 desa, dua kecamatan, dan dua kabupaten di Kalimantan Barat selesai dibangun akhir September 2021.
Baca SelengkapnyaPembangunan Jaringan Transmisi PLN Terganjal Pembebasan Lahan
27 November 2019
Hal tersebut sempat diungkapkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada
Baca SelengkapnyaProyek Transmisi Jawa-Bali Kedaluwarsa, PLN Cari Pendanaan Baru
19 September 2019
PT PLN mencari sumber pendanaan baru untuk membiayai proyek transmisi Jawa Bali Connection yang ditargetkan beroperasi pada 2023.
Baca SelengkapnyaPLN Siapkan Cadangan Jaringan Transmisi Timur-Barat
10 September 2019
PLN kini menyiapkan cadangan jaringan transmisi Tmur-Barat agar insiden pemadaman listrik massal tak terjadi lagi.
Baca SelengkapnyaAmankan Jaringan Transmisi, PLN Gandeng TNI dan Intelijen
10 September 2019
Untuk mengamankan jaringan Jawa Bali, transmisi 500 kV PLN melibatkan tiga matra TNI sekaligus, Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.
Baca SelengkapnyaPemadaman Listrik di Jawa Lakukan Bergilir karena Transmisi ..
5 September 2018
Terputusnya pasokan listrik akibat ganguan transmisi jaringan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi Paiton-Grati 1,2 mengakibatkan pemadaman listrik
Baca SelengkapnyaPLN Resmikan Unit Baru di Sumbawa Barat
1 Juni 2017
Hingga 2020, PLN berencana membangun beberapa pembangkit baru di Pulau Sumbawa.
Baca SelengkapnyaPLN Kejar Pembangunan Transmisi 500 KV di Utara Jawa
29 Maret 2017
PLN akan membangun transmisi 500 kilo volt (kV) sepanjang 386 kilometer sirkit (kms) di Jalur Utara Jawa.
Baca SelengkapnyaPLN dan Swasta Harus Sinergi Kejar Target 35 Ribu MW
26 Januari 2017
Sinergi antara PT PLN dan produsen listrik swasta diperlukan
guna mengejar target pengadaan pembangkit listrik 35 ribu
megawatt (MW) pada 2019.