American Airlines Pangkas Jumlah Karyawan  

Reporter

Editor

Kamis, 19 April 2012 18:52 WIB

Pesawat American Airlines di Bandara Internasional Logan, Boston. AP/Stephan Savoia

TEMPO.CO, Dallas - Maskapai penerbangan American Airlines berencana memberhentikan 1.200 karyawan mereka untuk mengurangi biaya yang harus ditanggung setelah pailit. Pemutusan hubungan kerja ini dilakukan pada kru kargo, bagasi, dan karyawan lain yang tak termasuk dalam serikat pekerja.

Kantor berita Reuters mengabarkan pengurangan karyawan dilakukan pada beberapa cabang American Airlines, antara lain di Memphis, Reno, Sacramento, dan Portland. Sebelumnya, maskapai pelat merah itu mengumumkan rencana pemberhentian 13 ribu karyawan atau 15 persen dari total tenaga kerja mereka demi menghemat biaya pailit hingga US$ 1,25 miliar. "Pemberhentian karyawan akan berlanjut hingga beberapa bulan ke depan," demikian pernyataan manajemen American Airlines, Kamis, 19 April 2012.

Setelah pemutusan hubungan kerja selesai dilakukan, American Airlines juga akan menutup pusat pemesanan tiket mereka di Kota Tucson. Sebagian dari pekerjanya akan dialihkan ke tempat lain atau dirumahkan. Selain itu, perusahaan ini akan menutup klub eksekutif Admiral di Washington dan Kansas.

Pada November lalu, American Airlines mengajukan perlindungan kebangkrutan di pengadilan pailit lantaran tak sanggup melunasi utang. Keuangan maskapai nomor empat terbesar di dunia itu ambrol lantaran biaya bahan bakar yang mahal. Selain itu, gaji karyawan mereka cukup tinggi. Dalam setahun American Airlines menghabiskan biaya US$ 600 juta untuk gaji karyawan dan US$ 800 juta untuk dana pensiun. Angka ini dua kali lipat biaya yang ditanggung maskapai sekelasnya.

Dalam sidang pengajuan kepailitan pada Pengadilan Federal di New York, manajemen perusahaan itu mengaku memiliki utang tak terbayar US$ 29,6 miliar dan sisa aset US$ 24,7 miliar. Sejak 2001, American Airlines rupanya telah membukukan kerugian hingga lebih dari US$ 12 miliar.

Di Amerika, tercatat ada 10 maskapai penerbangan yang bangkrut sejak 1989. Ambruknya perusahaan-perusahaan itu disebabkan oleh operasi yang tak efisien, terlalu banyak rute yang sepi penumpang, dan biaya bahan bakar yang semakin mahal. Selain itu, beberapa maskapai yang gulung tikar adalah Trans World Airlines (Juni 1995), US Airways Group (September 2004), Delta Air Lines (September 2005), dan Northwest Airlines (September 2005).

FERY FIRMANSYAH

Berita terkait

Istaka Karya Pailit, Ini Daftar BUMN Lainnya yang Bangkrut

20 Juli 2022

Istaka Karya Pailit, Ini Daftar BUMN Lainnya yang Bangkrut

Selain Istaka Karya, terdapat sejumlah badan usaha milik negara (BUMN) yang sudah lama tidak beroperasi dan dinyatakan pailit atau bangkrut.

Baca Selengkapnya

BUMN Istaka Karya Dinyatakan Pailit, Arti Perusahaan Pailit?

20 Juli 2022

BUMN Istaka Karya Dinyatakan Pailit, Arti Perusahaan Pailit?

Seorang debitur memenuhi syarat untuk dinyatakan pailit hanya apabila debitur telah dalam keadaan insolven.

Baca Selengkapnya

Avianca, Maskapai Penerbangan Berumur Satu Abad Terancam Bangkrut

12 Mei 2020

Avianca, Maskapai Penerbangan Berumur Satu Abad Terancam Bangkrut

Maskapai penerbangan Avianca mengalami kesulitan keuangan karena terdampak wabah corona.

Baca Selengkapnya

Bos Virgin Atlantic Minta Bailout Rp 9,6 T untuk Cegah Bangkrut

21 April 2020

Bos Virgin Atlantic Minta Bailout Rp 9,6 T untuk Cegah Bangkrut

Bos Virgin Atlantic, Sir Richard Branson meminta bailout dari pemerintah Inggris Rp 9,6 triliun agar tidak bangkrut akibat wabah Corona.

Baca Selengkapnya

Norton Motorcycles Alami Krisis Keuangan, Ini Penyebabnya

31 Januari 2020

Norton Motorcycles Alami Krisis Keuangan, Ini Penyebabnya

Norton Motorcycles sedang mencari kucuran dana baru setelah mengalami kesulitan keuangan. Mereka berupaya menerbitkan saham untuk mencari pasokan uang

Baca Selengkapnya

Disebut-sebut Terancam Bangkrut, Bulog: Bisa Iya, Bisa Tidak

3 Desember 2019

Disebut-sebut Terancam Bangkrut, Bulog: Bisa Iya, Bisa Tidak

Data Kemenkeu menyebutkan z-score Bulog berada pada zona distress alias lampu merah, dengan nilai 0,93.

Baca Selengkapnya

Diberitakan Bangkrut, Bank Mandiri Laporkan Media Online ke Polda

15 Agustus 2019

Diberitakan Bangkrut, Bank Mandiri Laporkan Media Online ke Polda

Dalam berita yang dimuat oleh FNN.co.id, disebutkan Bank Mandiri baru saja mengalami serangan cyber hingga mengalami kerugian sebesar Rp 9 triliun.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Bantah Isu Serangan Siber dan Kebangkrutan, Ada Apa?

14 Agustus 2019

Bank Mandiri Bantah Isu Serangan Siber dan Kebangkrutan, Ada Apa?

Corporate Secretary PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Rohan Hafas, membantah isu bahwa perusahaannya mengalami kebangkrutan dan terkena serangan siber.

Baca Selengkapnya

Bantah Bangkrut, PT Pos Indonesia: Tak Ada Aset yang Diagunkan

22 Juli 2019

Bantah Bangkrut, PT Pos Indonesia: Tak Ada Aset yang Diagunkan

PT Pos Indonesia (Persero) membantah sedang dalam kondisi bangkrut atau pailit.

Baca Selengkapnya

Produsen Baja Terbesar Kedua di Inggris Terancam Bangkrut

21 Mei 2019

Produsen Baja Terbesar Kedua di Inggris Terancam Bangkrut

British Steel, produsen baja terbesar kedua di Inggris, berada di ambang keambrukan.

Baca Selengkapnya