BPK Selesaikan Sebagian Audit Kinerja BPPN

Reporter

Editor

Rabu, 18 Februari 2004 13:47 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sudah menyelesaikan secara lengkap audit kinerja Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) menyangkut fungsi penyehatan perbankan. Saat ini baru bisa menyelesaikan secara lengkap pada fungsi penyehatan perbankan. Tapi, akan disampaikan ke DPR dahulu, kata Ketua Tim Audit BPK Bambang Wahyudi dalam debat publik tentang kinerja BPPN di Jakarta, Rabu (18/2). Pada awal pembentukannya, BPPN berfungsi untuk menyehatkan sistem perbankan nasional, memulihkan perbankan nasional, dan mengupayakan pengembalian uang negara sesuai dengan kesepakatan pemerintah dengan DPR. Kedua fungsi terakhir ini, lanjut Bambang, masih dalam proses audit dan akan diselesaikan dalam jangka waktu yang cukup lama. BPK, jelas Bambang, belum bisa menyatakan nilai tingkat pemulihan meskipun BPPN sendiri sudah menyatakannya sebesar 28 persen. Saya tidak berani bilang karena masih dalam proses, katanya.Bambang mengatakan BPK telah melakukan inisiatif untuk melakukan audit sejak 1999 lalu. BPK, katanya, mengaudit organisasi serta anggaran pada 1999. Audit tentang apa itu BPPN, dan hasilnya kita bingung BPPN ini lembaga apa, katanya. Menurut Bambang, BPK juga melakukan audit investigasi dan penyaluran BLBI pada tahun 2000 yang sudah dilaporkan ke DPR. Selain itu, BPK juga mengaudit pengeluaran jaminan BLBI. Dari audit ini BPK menemukan bahwa aset yang diserahkan ke BPPN nilainya sekitar 10 persen dari yang diaudit. Menurutnya, aset yang diserahkan sekitar 120 tapi setelah diaudit jumlahnya 12. "Jadi bisa dipikir potensi recovery rate-nya berapa." BPK juga melakukan audit penyelesaian kewajiban pemegang saham sebanyak dua kali. Yang pertama, menyangkut 10 obligor dan sudah dilaporkan kepada DPR. Yang kedua, kata Bambang, BPK mengaudit 21 pemegang saham bank. Mudah-mudahan bisa segera selesai, ujarnya. Bambang mengatakan BPK juga melakukan audit terhadap penggunaan jasa konsultan yang digunakan oleh BPPN. BPK melihat pemakaian konsultan ini memakan biaya tinggi. Ada kesan apa kerjaan BPPN kalau semuanya dikerjakan konsultan, katanya. Bambang juga menyayangkan lambatnya penyelesaian yang dilakukan oleh pengelola BPPN dahulu. Menurutnya, kondisi perbankan di Indonesia akan lebih baik kalau diselesaikan dari dahulu. Selain itu, tambahnya, aset sebuah perusahaan selalu cenderung menurun. Restrukturisasi kenapa tidak dari dulu. Aset makin lama bukan makin naik, katanya. Yandi MR - Tempo News Room

Berita terkait

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

6 menit lalu

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

KemenPPPA meminta pacaran pada usia anak sebaiknya dihindari untuk menjaga kesehatan mental.

Baca Selengkapnya

Unjuk Kemampuan Bahasa Indonesia, Xikers Tuai Antusias Penonton Sejak Pertama Muncul

8 menit lalu

Unjuk Kemampuan Bahasa Indonesia, Xikers Tuai Antusias Penonton Sejak Pertama Muncul

Anggota grup asuhan KQ Entertainmet itu lalu menyapa roady, sebutan penggemar xikers, dengan Bahasa Indonesia.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

17 menit lalu

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

Diskusi film itu ditujukan untuk merespons program pemerintah yang masif mendorong kendaraan listrik (EV) beserta sisi gelap hilirisasi nikel.

Baca Selengkapnya

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

23 menit lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Terlibat Tambang Timah Ilegal, Pimpinan Media Online di Bangka Belitung Ditahan Polisi

32 menit lalu

Terlibat Tambang Timah Ilegal, Pimpinan Media Online di Bangka Belitung Ditahan Polisi

Polda Kepulauan Bangka Belitung menahan pimpinan salah satu media online terkait dalam kasus penambangan timah ilegal.

Baca Selengkapnya

Pakar Kesehatan Bagi Tips Hadapi Cuaca Panas

34 menit lalu

Pakar Kesehatan Bagi Tips Hadapi Cuaca Panas

Berikut tips yang dapat diterapkan demi terhindar dari dehidrasi hingga heat stroke atau serangan panas saat cuaca panas.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

47 menit lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Awal Mei 2024, Dua Event Internasional Digelar di Nusa Dua Bali

48 menit lalu

Awal Mei 2024, Dua Event Internasional Digelar di Nusa Dua Bali

Nusa Dua Bali jadi lokasi Asia Pacific Media Forum (APMF) 2024 dan The 2nd UN Tourism Conference on Women Empowerment In Tourism in Asia Pacific 2024.

Baca Selengkapnya

Korban Pembunuhan Mayat dalam Koper Telah Dimakamkan di Bandung

1 jam lalu

Korban Pembunuhan Mayat dalam Koper Telah Dimakamkan di Bandung

RM, 49 tahun, korban pembunuhan pada kasus mayat dalam koper telah dimakamkan di kampung halamannya di Bandung

Baca Selengkapnya

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

1 jam lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya