TEMPO.CO, Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia II akan melakukan investasi ke Pelabuhan Sorong, Papua Barat, dan Pelabuhan Batam, Kepulauan Riau. Pelabuhan Sorong adalah wilayah kerja Pelindo IV, sedangkan Batam menjadi wewenang Pelindo I.
“Ini untuk mengintegrasikan wilayah timur ke barat,” kata Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha Pelindo II, Saptono R. Irianto, ketika berkunjung ke kantor Tempo, Senin, 16 April 2012.
Saptono mengatakan rencana untuk berinvestasi di Pelabuhan Sorong untuk membuka peluang di Indonesia bagian timur. Barang dari Australia bisa transit di Sorong sebelum dikirim ke negara lain daripada harus transit ke Pelabuhan Singapura.
Selain itu, dengan pembangunan Pelabuhan Sorong oleh Pelindo II, perdagangan domestik antar-daerah menjadi lebih berkembang. “Orang Aceh nanti bisa berdagang di Papua,” tutur Saptono. Ia mengharapkan volume kapal yang akan singgah di Sorong menjadi meningkat.
Adapun pembangunan pelabuhan di Batam, keperluannya bukan untuk meningkatkan perdagangan. “Ini untuk menangkap peluang kapal Cina ke Eropa,” tutur Saptono. Terdapat enam pelabuhan di Cina bagian barat yang mengirimkan barang-barangnya ke Eropa melalui Selat Malaka. Jika dibandingkan dengan Malaysia dan Singapura, Indonesia cukup ketinggalan.
Menurut Saptono, Indonesia mengejar ketertinggalan ini dengan membangun pelabuhan di Batam. Pulau di Provinsi Kepulauan Riau mempunyai lahan, air, dan fasilitas yang mendukung untuk dibangun pelabuhan yang berbasis internasional.
Bahkan, menurut Saptono, sebelum Pelabuhan Batam dibangun, kapal-kapal menuju Jakarta harus melakukan bongkar muat di Singapura terlebih dahulu. “Sebesar 70 persen kapal harus bongkar muat di Singapura,” tutur Saptono. Setelah Pelabuhan Batam dibangun paada tahun 1970-an sampai sekarang, sejumlah 80 persen kapal langsung menuju Jakarta tanpa ada bongkar muat di Singapura.
Pelindo II sendiri merupakan perusahaan pelat merah yang meliputi kegiatan usaha utama penyediaan, pelayanan pelabuhan, dan perairan untuk lalu lintas kapal. Pelindo juga menyediakan pelayanan jasa bongkar muat, petikemas, curah cair, curah kering (general cargo), dan kendaraan; pelayanan jasa terminal peti kemas, curah cair, curah kering, multi purpose, penumpang, pelayanan rakyat, dan roro (roll on-roll off).
Saat ini Pelindo II mengelola 12 pelabuhan besar di Indonesia bagian barat. Pelabuhan-pelabuhan tersebut adalah Teluk Bayur, Sumatera Barat, Pelabuhan Jambi, Pelabuhan Palembang di Sumatera Selatan, Pelabuhan Bengkulu, Palabuhan Panjang Lampung, Pelabuhan Tanjung Pandan dan Pangkal Balam di Bangka Belitung. Ada pula Pelabuhan Banten, Tanjung Priok dan Sunda Kelapa di Jakarta, Pelabuhan Cirebon Jawa Barat dan Pelabuhan Pontianak di Kalimantan Barat. Pembangunan pelabuhan Sorong yang merupakan wilayah Pelindo IV dan Batam bagian dari Pelindo I disebabkan penugasan dari Kementerian Perhubungan.
SUNDARI
Berita terkait
Penumpang di Ternate Tujuan Manado Beralih Gunakan Kapal Antarpulau
16 hari lalu
Sejumlah penumpang di Kota Ternate, Maluku Utara tujuan Manado, Sulawesi Utara, beralih menggunakan kapal antarpulau lintas Kota Ternate-Manado.
Baca SelengkapnyaTerkini: Sri Mulyani Adakan Rapat di Tengah Konflik Iran dan Israel, Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus
22 hari lalu
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengadakan rapat bersama Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara serta jajaran eselon I Kemenkeu.
Baca SelengkapnyaPelabuhan Alternatif Dimaksimalkan saat Arus Balik Lebaran, Ada 3 Kapal untuk Rute Panjang-Ciwandan
23 hari lalu
Menhub Budi Karya menginstruksikan agar pelabuhan alternatif Panjang-Ciwandan dimaksimalkan kegunaannya selama arus balik lebaran.
Baca SelengkapnyaMenhub Instruksikan Dibuat War Room untuk Pantau Bongkar Muat di Pelabuhan Bakauheni dan Merak
24 hari lalu
Menhub meminta dibuatkan fasilitas war room untuk menyajikan data digital untuk memantau aktivitas bongkar muat di pelabuhan Bakauheni dan Merak.
Baca Selengkapnya5 Tips Jitu Hindari Kehabisan Tiket Pelabuhan Penyeberangan saat Arus Balik
24 hari lalu
Jangan biarkan arus balik Lebaran jadi berantakan karena kehabisan tiket kapal. Ikuti tips ini untuk mengamankan tiket penyeberangan
Baca SelengkapnyaTiket Kapal Tak Dijual di Pelabuhan, Pengemudi Saat Arus Balik Diminta Beli Tiket di KM 2,41
24 hari lalu
Pengemudi yang akan naik kapal saat arus balik agar membeli tiket dalam jarak 2,41 KM menuju pelabuhan.
Baca SelengkapnyaArus Balik Lebaran, Pemerintah Siapkan Rencana Cadangan Penyeberangan Sumatera-Jawa
24 hari lalu
Pemerintah telah menyiapkan strategi guna menangani arus balik Lebaran dari Pulau Sumatera ke Jawa.
Baca SelengkapnyaKhusus Arus Balik Lebaran, ASDP Hapus Kebijakan Tiket Kedaluwarsa 24 Jam
25 hari lalu
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menghapus pemberlakuan tiket kedaluwarsa sampai dengan 24 jam sejak waktu masuk pelabuhan.
Baca SelengkapnyaBudi Karya Akui Penyelenggaraan Mudik di Merak Masih Bermasalah
27 hari lalu
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengakui penyelenggaraan mudik di Pelabuhan Merak masih bermasalah.
Baca SelengkapnyaASDP Sebut Arus Mudik dari Bakauheni Tahun Ini Naik Dibanding Tahun Lalu
28 hari lalu
ASDP Ferry Indonesia melaporkan arus mudik laut dari Pelabuhan Bakauheni (Sumatera-Jawa) meningkat dibanding tahun lalu.
Baca Selengkapnya